Derby Paulista Lahir karena Pengkhianatan Komunitas Italia di Sao Paolo

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Derby Paulista Lahir karena Pengkhianatan Komunitas Italia di Sao Paolo

Pada 2005 silam, muncul film O Casamento de Romeu e Julieta (Romeo dan Juliet Menikah) di Brasil yang disutradarai Bruno Barreto dan dibintangi Luana Piovani dan Marco Ricca. Film ini pada dasarnya mengacu pada drama William Shakespeare berjudul Romeo dan Juliet.

Meski bertajuk film drama, dari film O Casamento de Romeu e Julieta itu menggambarkan bagaimana sengitnya rivalitas antara Corinthians dengan Palmeiras. Sebab ceritanya mengisahkan tentang Julieta, seorang wanita tomboy yang merupakan anak dari salah satu anggota dewan Palmeiras. Suatu hari ia saling jatuh cinta dengan Romeu yang merupakan pendukung Corinhthians. Padahal mereka tahu bahwa Palmeiras dengan Corinthians merupakan rival sepakbola terbesar di Brasil.

Untuk menghindari murka orang tua Julieta, Romeu sampai dipaksa untuk berpura-pura menjadi pendukung Palmeiras. Tentu hal tersebut merupakan sebuah tugas yang sulit bagi Romeu yang keras kepala mendukung Corinthians. Pada akhirnya Romeu dipaksa harus mengakui sebagai pendukung Corinthians kepada ayah Julieta sampai terjadi konfrontasi pada hubungan tersebut. Apalagi konflik semakin membesar setelah terungkap bahwa Julieta hamil. Dari film itu bisa sedikit terungkap bahwa rivalitas Corinthians dengan Palmeiras sangat besar.

Dalam pertandingan, pertemuan antara Corinthians dengan Palmeiras sendiri dikenal sebagai Derby Paulista. Perseteruan kedua kesebelasan itu masuk ke dalam 10 persaingan klasik di dunia ini. Rivalitas keduanya tak lepas dari bagaimana sejarah terbentuknya kedua kesebelasan tersebut.

Terbentuknya Corinthians pada 13 Agustus 1910 tidak lepas dari lima buruh kasar di Kota Sao Paulo. Corinthians saat otu menjadi satu-satunya kesebelasan sepakbola di Sao Paulo. Tapi empat tahun kemudian, lahirlah Palestra Italia sebelum namanya berubah menjadi Palmeiras pada 1942. Sesuai namanya, Palestra Italia dibentuk oleh komunitas Italia di Sao Paulo.

Terbentuknya Palestra Italia itu dianggap pengkhianatan oleh Corinthians yang sedang berjuang menghadapi penguasaan sepakbola Brasil oleh kaum-kaum Borjuis. Sebab pada waktu itu sepakbola di Brasil hanya bisa dilakukan dan dinikmati oleh orang-orang kaya saja. Apalagi pendukung sepakbola di Sao Paulo menjadi terbagi dua sejak terbentuknya Palestria Italia. Alhasil, potensi Corinthians untuk menambah dukungan pun mesti berkurang karena adanya saudara mudanya tersebut. Maka dari itulah Palestria Italia dan para pendukungnya dicap pengkhianat oleh para pendukung Corinthians.

Para pendukung Corinthians pun menyebut pendukung Palestria Italia itu dengan menyebut mereka babi sebagai ejekan yang sering dilontarkan kepada orang-orang Italia di Brasil. Kedua pendukung tersebut tidak pernah harmonis. Kejadian yang paling menggemparkan adalah pertandingan pada Maret 2012. Pada laga itu terjadi bentrokan sehingga satu pendukung Palmeiras bernama Andre Alves harus meninggal karena ditembak.

Pada saat itu memang pendukung Palmeiras sedang dikepung pendukung Corinthians di kawasan utara kota. Kedua pendukung tersebut saling serang menggunakan besi, kayu dan bebatuan. Kemudian polisi datang membubarkan bentrokan memakai gas air mata dan peluru karet. Keributan tersebut belum termasuk dengan bentrokan-bentrokan kecil lainnya di berbagai kawasan. Di sisi lain, Corinthians memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 2-1.

Pagi hari tadi pun kedua kesebelasan bertemu pada pertandingan Serie-A Brasil di Stadion Allianz Parque, Sao Paulo, Rabu (13/7). Pertandingan itu dimenangkan Corinthians dengan skor 2-0 atas gol Jadson Rodrigues da Silva dan Guilherme Arana. Kemenangan tersebut memperkokoh Corinthians di puncak klasemen dengan raihan 35 poin dari 13 pertandingan. Sementara Palmeiras berada di peringkat enam dengan raihan 19 poin dari jumlah pertandingan yang sama seperti Corinthians. Walau tidak ada kerusuhan, namun laga klasik keduanya menjadi laga yang cukup ditunggu-tunggu di Brasil.

Sumber lain: CNN, Daily Mail.

Komentar