Pembuka dan Penutup yang Menawan dari Asensio

Cerita

by Redaksi 24 28695

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pembuka dan Penutup yang Menawan dari Asensio

Penampilan Marco Asensio di Stadion Millennium mungkin tak secemerlang Cristiano Ronaldo yang berhasil membukukan dua gol ke gawang Juventus. Mungkin juga tak sepenting peran Isco yang mampu menjadi pembeda dalam pertandingan final Liga Champions musim 2016/2017 yang berlangsung pada Minggu (4/6/2017) dini hari WIB. Dalam laga antara Real Madrid melawan Juventus itu Asensio tampil dari bangku cadangan setelah menggantikan Isco pada menit 82.

Meski hanya delapan menit ia berada di lapangan, satu gol berhasil ia ciptakan pada menit 90, yang kemudian menggenapkan kemenangan Madrid atas Juventus menjadi 4-1. Gol tersebut secara tidak langsung membuat pertandingan seolah-olah telah berakhir untuk kemenangan skuat asuhan Zinedine Zidane itu, meski wasit Felix Brych belum meniup peluit akhir pertandingan. Ini wajar karena gol yang diciptakan Asensio pada menit akhir laga membuat mental dan semangat para pemain Juventus runtuh.

Selain itu keberhasilan Asensio membukukan namanya di papan skor dalam laga maha penting Eropa itu juga membuatnya menjadi pemain yang menggenapkan rangkaian gol Madrid pada musim ini di ajang resmi menjadi 173 gol. Musim yang indah bagi Asensio karena pemain berusia 21 tahun itu menjadi pencetak gol penutup Real Madrid pada musim ini. Lebih spesial, ia juga merupakan pemain yang membuka rangkaian gol Madrid musim ini di ajang resmi.

Asensio menjadi pembuka dan penutup rangkaian gol Madrid untuk musim 2016/2017 ini. Gol perdana bagi Madrid dibukukan pada ajang Piala Super Eropa saat mengalahkan Sevilla 3-2. Saat itu Asensio mencetak gol pembuka pada menit 21 melalui sepakan jarak jauh yang langsung memperdayai penjaga gawang Sergio Rico. Gol tersebut juga turut membawa Madrid memenangkan trofi pertama mereka musim ini. Begitu pun dengan gol penutupnya, yang juga mengantar Madrid untuk meraih piala terakhirnya di musim 2016/2017.

"Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi Real Madrid karena berhasil memenangi dobel gelar di Liga Champions. Saya sangat gembira bisa memberikan kontribusi bagi tim atas kemenangan ini dengan mencetak gol. Sekarang waktunya saya untuk menikmati semuanya," terang Asensio seperti dilansir dari halaman ofisial klub.

Mantan pemain Real Mallorca itu mungkin awalnya tidak menyangka kalau ia bisa menjadi sosok sentral keberhasilan Madrid musim ini. Maklum musim pertamanya di Santiago Bernabeu berjalan kurang mulus. Asensio datang ke Madrid pada musim 2015/2016, setelah menyelesaikan musim yang fantastis bersama Mallorca.

Namun sederet pemain bintang yang menghias skuat Madrid saat itu membuatnya kesulitan untuk mendapatkan tempat. Namun potensinya yang besar membuat klub enggan melepasnya. Untuk meningkatkan performanya, Asensio kemudian dipinjamkan ke Espanyol selama semusim. Dari sana bakat dan kualitas Asensio semakin terasah, hingga satu musim kemudian ia kembali ke Madrid.

Memulai debut di Piala Super UEFA, ia langsung membuat Zidane terkesima karena selain gol, Asensio juga punya visi dan gaya permainan yang baik di lapangan tengah. Zidane kemudian memutuskan memasukkan namanya dalam skuat utama, satu hal yang menarik karena jarang ada pemain muda yang bisa langsung menembus skuat Madrid yang bertabur bintang. Tapi Asensio mampu membuktikannya, sekaligus menjawab kepercayaan Zidane dengan sangat gemilang.

Tercatat musim ini ia tampil dalam 38 pertandingan dengan raihan 10 gol, pencapaian yang luar biasa bagi pemuda 21 tahun itu. Terlepas dari apa yang telah ia lakukan musim ini, pemain yang bisa memainkan peran di posisi gelandang dan sayap itu merupakan berlian yang dimiliki Madrid. Ia adalah aset berharga bagi El Real, di masa depan.

Nantinya Madrid jelas tidak akan bisa terus menerus bergantung pada Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, atau Luka Modric yang seiring berjalannya waktu pasti performanya akan menurun juga karena faktor usia yang terus bertambah.

Namun sebelum menuju ke arah sana, Asensio jelas harus bisa menunjukkan konsistensi permainannya. Menarik tentunya melihat bagaimana kiprah pemuda berdarah Belanda-Spanyol itu pada musim depan. Apakah ia bisa meningkatkan performanya, atau justru stagnan karena kadung merasa puas dengan pencapaiannya saat ini.

Komentar