Kisah Masa Kecil Pemain Termahal Dunia

Cerita

by Dex Glenniza 32329

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Kisah Masa Kecil Pemain Termahal Dunia

Menjadi pemain termahal di dunia pasti sangat melelahkan. Tapi Paul Labile Pogba berusaha untuk tetap merendah. Pogba lahir pada 15 Maret 1993 atau tepat hari ini 24 tahun yang lalu. Ia lahir di Lagny-sur-Marne, Prancis, dari keluarga keturunan Guinea.

Kerendahan diri Pogba memang tidak ditunjukkan dari sikapnya di atas lapangan, atau melalui gerakan dab-nya yang khas, atau bahkan dari gaya rambutnya yang terus berganti-ganti. Jika kita hanya menilai Pogba dari situ, kita mungkin tidak akan tahu kisahnya yang sebenarnya.

Di sebuah apartemen kecil di Roissy-en-Brie, sebuah tempat di bagian timur Paris, tempat Pogba dibesarkan, adalah tempat tinggal ayah Paul Pogba, yaitu Fassou Antoine Pogba (78).

“Jika kesebelasan tidak berpikir ia [Pogba] pantas dihargai sebegitu mahalnya, mereka pasti tidak akan mau membayarnya,” kata Fassou, seperti yang dikutip dari Telegraph.

“Ia selalu penasaran untuk mengetahui banyak hal, bahkan sejak kecil juga begitu,” kata ayahnya. “Ia selalu mau belajar hal-hal baru. Kami selalu mendukungnya untuk melakukan banyak hal dan mengikuti ketertarikannya.”

“Ketika aku melihatnya bermain sepakbola untuk pertama kalinya, aku bisa melihat tekniknya sangat bagus. Saat itu ia masih berusia empat tahun dan ia selalu bermain bersama teman-teman yang lebih tua darinya.”

Saat kecil, Paul tinggal bersama dua kakaknya yang kembar, Florentin dan Mathias. Keduanya sekarang sama seperti Paul, yaitu berkarier sebagai pesepakbola. Florentin bermain sebagai bek di AS Saint-Etienne, sedangkan Mathias adalah penyerang Sparta Rotterdam.

“Aku ingin anak-anakku untuk bermain di level yang paling tinggi yang mereka bisa. Aku sangat keras kepada mereka saat mereka masih anak-anak dan itu berarti mereka bisa belajar dengan cepat,” kata Fassou.

“Di Residence la Renardiere [tempat keluarga Pogba tinggal], semua anak bermain sepakbola setiap hari sehingga ia selalu memiliki pertandingan untuk ia mainkan. Bahkan ketika masih kecil pun, ia tahu ia ingin menjadi pesepakbola profesional.”

Bagi Pogba-Pogba kecil, termasuk Paul, hanya ada satu tempat bermain sepakbola di dekat tempat tinggalnya saat itu, yaitu lapangan Stade Paul Bessuard, yang merupakan kandang dari US Roissy. US Roissy adalah kesebelasan kecil tempat Paul mengawali petualangan sepakbolanya.

“Paul sering datang berkunjung ke sini,” kata Nicolas Moressee (40), pelatih kesebelasan U17 US Roissy. “Ia di sini sehari sebelum ia menjalani tes medis di Manchester.”

“Apa yang ia lakukan saat itu adalah apa yang selalu ia lakukan, bermain sepakbola dengan teman-temannya,” kata Moressee.

Brahim Tlili (37), seorang pelatih kesebelasan U19 US Roissy juga menambahkan: “Kami selalu bisa melihat Paul adalah pemain yang spesial. Aku tidak terkejut karena ia kembali ke Manchester. Ketika ia pertama kali pergi [pada 2012], ia sangat sedih. Itu bukanlah yang ia inginkan.”

Baca juga: Kesalahan Terbesar Alex Ferguson di Hari Ulang Tahunnya

Nabil Aloulou (23), yang pernah bermain bersama Paul di kesebelasan junior US Roissy, juga berkomentar jika Paul tidak banyak berubah dari kecil sampai sekarang.

“Ia mempertahankan karakter yang sama. Aku mengatakan kepadamu, ia gila sepakbola sejak kecil dan sekarang juga masih sama. Ia akan membuktikan ia pantas dihargai mahal. Ia sudah berhasil membuktikan diri di Juventus dan [tim nasional] Prancis. Ia tidak takut dengan apapun,” kata Aloulou.

Dari kisahnya di atas yang Telegraph dapatkan dari tempat tinggal masa kecil Paul Pogba, kita tahu jika Paul adalah pemain sepakbola yang memiliki talenta luar biasa. Tapi melihat banyak orang di masa kecilnya yang begitu hangat ketika ditanyai soal Paul, kita juga bisa tahu jika Paul Pogba adalah seorang pemain yang tetap rendah diri di luar lapangan.

Soal di dalam lapangan, memang itu hal yang beda lagi. Di hari ulang tahunnya yang ke-24 ini, Pogba memang masih harus membuktikan diri, terutama jika melihat label harganya yang sangat fantastis yang membuatnya menjadi pemain termahal di dunia.


Semua kutipan diambil dari “Paul Pogba: The inside story of the world’s most expensive footballer” (Telegraph)

Sumber gambar: Daily Mail

Komentar