Emery: Ahli Taktik Sejak Kecil

Berita

by Redaksi 18

Redaksi 18

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Emery: Ahli Taktik Sejak Kecil

Arsenal telah memperkenalkan Unai Emery sebagai pengganti Arsene Wenger. “Mengganti” sebenarnya tidak sepenuhnya tepat, karena Emery diperkenalkan sebagai “pelatih kepala baru kami.” Jabatan Emery berbeda dengan Wenger, yang selama menangani Arsenal bertugas sebagai manajer.

Sebelum resmi menunjuk Emery, Arsenal sempat mempertimbangkan beberapa kandidat. Dua di antaranya adalah Mikel Arteta dan Patrick Vieira. Namun setelah melewati serangkaian proses seleksi yang diawasi langsung oleh Kepala Eksekutif Arsenal, Ivan Gazidis, akhirnya pilihan jatuh kepada Unai Emery.

“Unai punya rekam jejak kesuksesan yang luar biasa selama karier kepelatihannya. Dia telah mengembangkan beberapa talenta muda terbaik di Eropa, dan memainkan gaya bermain sepakbola yang progresif dan sangat cocok dengan Arsenal. Pendekatannya yang penuh semangat untuk selalu bekerja keras serta nilai-nilai yang dimilikinya di luar lapangan, membuatnya menjadi orang yang paling cocok untuk memmbawa kita maju,” beber Gazidis sebagaimana dikutip dari laman web Arsenal.

Emery sendiri mengaku sangat bahagia bisa menjadi pelatih baru Arsenal. Emery bersemangat untuk memulai babak baru bersama The Gunners.

“Saya senang bisa bergabung dengan salah satu dari klub besar sepakbola,” kata Emery, juga dikutip dari laman web Arsenal. “Arsenal dikenal dan dicintai di seluruh dunia karena gaya permainan, komitmen pada pemain muda, stadion fantastis, dan bagaimana cara klub ini dijalankan. Saya sangat bersemangat untuk mengemban tanggung jawab memulai babak baru dalam sejarah Arsenal.”

Karier kepelatihan Emery dimulai sejak 2004, saat membesut klub asal Spanyol, Lorca Deportiva. Ketika itu Emery langsung berhasil membawa Lorca promosi dari Divisi Ketiga Spanyol ke Segunda Division (Divisi Kedua). Prestasi itu ia raih di tengah krisis keuangan yang membelenggu Lorca.

Dua tim terakhir yang dilatihnya sebelum bergabung ke Arsenal adalah Sevilla dan Paris Saint-Germain. Di Sevilla, Emery berhasil mempersembahkan gelar Europa League tiga kali berturut-turut sejak musim 2013/14. Saat membesut PSG, ia berhasil mempersembahkan 1 gelar liga, 2 gelar Coupe de France, dan 2 gelar Piala Liga.

Sejak kecil, Emery sudah akrab dengan segala hal mengenai taktik. Emery lahir dan tumbuh di lingkungan keluarga pesepakbola. Kakek Emery adalah Antonio Emery yang berhasil memberikan dua gelar Piala Raja ke Real Union Club. Sementara ayahnya, Juan Emery, malang melintang bersama banyak kesebelasan Spanyol. Di antaranya Deportivo La Coruna, Recreativo Huelva, dan Granada.

Saat kecil, Emery kerap diajak oleh ayah, bahkan kakeknya, untuk mengunjungi stadion setiap akhir pekan. Di sana, Emery kecil tidak hanya menonton, tapi juga mendiskusikan segala hal yang menarik mengenai permainan. Dari sana kemampuannya memahami taktik dalam permainan tumbuh.

Selain itu, Unai juga punya kebiasaan unik yang selalu ia terapkan kepada anak asuhnya sebelum bertanding. Dilansir situs resmi UEFA, Emery selalu membiasakan pemainnya untuk menonton video permainan kesebelasan lawan jelang pertandingan. Hebatnya, Emery sendiri yang mencari, mengompilasi, dan menyunting videonya.

Klip video ini begitu dirasa penting oleh Emery. Masih menurut situs resmi UEFA, ia bahkan beberapa kali menghukum pemainnya yang ketahuan tidak menonton video tersebut.

Bergabung bersama Arsenal tentu merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi
Emery. Tensi persaingan di Liga Primer Inggris tentu berbeda dengan di Liga Spanyol atau Perancis.

Selain itu di Liga Primer nanti Emery juga akan adu strategi melawan Jose Mourinho dan Pep Guardiola. Dilansir dari Opta, sebelumnya Emery sudah pernah bertanding melawan Pep sebanyak 10 kali, dan melawan Jose Mourinho sebanyak 5 kali. Dari total 15 kali pertemuannya dengan keduanya, Emery belum sekali pun berhasil menang.

Komentar