Sanogo Tentang Sepakbola Indonesia: ?Strukturnya Bencana?

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sanogo Tentang Sepakbola Indonesia: “Strukturnya Bencana”

Boubacar Sanogo “pulang” ke Jerman. Situs t-online menyambut kepulangan tersebut dengan sesi wawancara, dan pertanyaan pertamanya adalah tentang masa-masa yang Sanogo habiskan di Indonesia. Jawaban pemain berkebangsaan Pantai Gading tersebut hanya menambah panjang daftar citra buruk sepakbola Indonesia.

Benjamin Zurmuhl, sang pewawancara, mencari tahu mengapa Sanogo hanya menghabiskan sekitar dua bulan di Indonesia. Terhadap pertanyaan tersebut Sanogo menjawab, “Saya tidak suka di sana.”

“Strukturnya bencana,” lanjut Sanogo. “Tempat latihan di sana bahkan tidak punya ruang ganti dan tempat mandi. Kami, para pemain, harus pulang ke rumah untuk itu.”

Sanogo bergabung dengan Madura United pada 30 April 2017. Dalam jumpa pers tiga hari setelahnya, sebagaimana diwartakan Kumparan, Sanogo mengatakan ia berpendapat bahwa “Madura adalah klub yang punya ambisi besar dan punya tujuan jelas untuk masa depan. Saya tentu ingin ikut ambil bagian di tim untuk mewujudkan itu. Ada potensi besar dalam tim ini untuk bisa menjadi yang terbaik di liga.”

“Francis (agennya) bicara banyak soal sepak bola indonesia kepada saya,” tambah Sanogo dalam kesempatan yang sama. “Sepakbola Indonesia tengah berkembang pesat. Saya berharap bisa ikut berkembang di sini.” Belum sampai tiga bulan, Sanogo dan Madura United resmi berpisah.

“Per tanggal 10 Juli ini, kerjasama dengan Sanogo kami selesaikan dengan berbagai pertimbangan,” ujar Achsanul Qosasi, Presiden Madura United, lewat rilis, sebagaimana diwartakan oleh Antara. “Memang tidak mudah kami ambil keputusan ini. Banyak pertimbangan lain harus dilakukan oleh tim ini menghadapi putaran kedua. Semoga Madura United mendapatkan pemain sesuai kebutuhan di transfer windows kedua ini.”

Ada kesan, Sanogo dilepas karena kurang produktif. Kesan ini sendiri tidak sepenuhnya salah. Sanogo hanya satu kali mencetak gol selama bermain untuk Madura United. Gol tunggal Sanogo sepanjang kariernya di Indonesia tersebut ia cetak ke gawang Persegres di Stadion Gelora Bangkalan (1/6). Madura menang 3-2 saat itu, dengan Sanogo sebagai pencetak gol pembuka.

Namun selama bermain untuk Madura United, Sanogo hanya tampil dalam lima pertandingan: melawan Persija Jakarta, Perseru Serui, Persegres Gresik United, Semen Padang, dan Pusamania Borneo FC. Melawan Persija, Perseru, dan Semen Padang, Sanogo tampil sebagai pemain pengganti. Hanya ketika melawan Persegres dan Pusamania dia bermain sejak menit pertama.

Karier Sanogo pernah mentereng. Sejak 2005 hingga 2010, dia bermain di divisi tertinggi liga Jerman, Bundesliga 1. Di musim pertamanya (2005/06), bersama FC Kaiserslautern, Sanogo mencetak sepuluh gol dan delapan asis dalam 24 pertandingan. Musim berikutnya Sanogo pindah ke Hamburger SV.

Di Hamburg, Sanogo hanya mencetak empat gol dan tiga asis dalam 31 pertandingan. Ia dilepas ke Werder Bremen setelah satu musim saja. Bersama Bremen, Sanogo kembali produktif (sembilan gol dan tiga asis, 21 pertandingan) namun puncak kariernya sudah lewat.

Sanogo sempat dipinjamkan ke TSG Hoffenheim sebelum akhirnya dilepas ke AS Saint-Etienne, kesebelasan Ligue 1. Dari Perancis, Sanogo kembali ke Jerman, bergabung dengan Energie Cottbus di Bundesliga 2. Di divisi yang lebih rendah Sanogo kembali produktif, namun setelah dua tahun di Cottbus ia memilih untuk bertualang ke Uni Emirat Arab, lalu India dan, akhirnya, Indonesia.

“Banyak pemain besar seperti Alessandro Del Piero bermain di liga-liga seperti di India dan Uni Emirat Arab,” ujar Sanogo mengenai keputusannya bermain di UEA, sebagaimana dikutip dari t-online. “Saya ingin bertemu dan berkenalan dengan mereka. Kan kita juga bisa menjalin kontak. Dunia sepakbola itu sempit, mungkin kita akan berjumpa dengan satu sama lain pada satu kesempatan.”

Bahkan India, negara di mana ia sempat berlatih namun tak sempat bermain di pertandingan resmi, meninggalkan kesan manis dalam diri Sanogo.

“Waktu yang saya habiskan di sana, untuk waktunya itu saja, menyenangkan, India negara yang menarik,” ujar Sanogo. “Orang-orang bisa belajar banyak di sana. Ada perbedaan yang mencolok antara yang miskin dan yang kaya. Dalam hal olah raga tidak begitu baik. Di sana saya tidak bermain karena saya cedera, hanya seminggu sebelum musim dimulai dan aturan di India hanya membolehkan penggunaan sepuluh pemain asing. Karena itu mereka memutuskan untuk melepas saya.”

Sekarang Sanogo bermain untuk VSG Altglienicke, kesebelasan divisi keempat liga Jerman. Kedepannya, Sanogo bilang, ia ingin menjadi pelatih.

Komentar