Kebahagiaan Kecil Masyarakat Suriah

Berita

by redaksi

Kebahagiaan Kecil Masyarakat Suriah

Pertandingan akan berakhir dalam hitungan menit. Skor saat itu 1-2, Suriah tertinggal dari Iran. Jika dalam lima menit tambahan waktu skor tidak berubah, maka mimpi Suriah ke Piala Dunia 2018 akan hilang bersama peluit panjang yang ditiupkan oleh wasit asal Jepang, Ryuji Sato.

Tapi skenarionya ternyata tak seperti itu. Suriah, yang sempat unggul terlebih dahulu, nyatanya berhasil mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-93. Gol yang dicetak Omar Al-Somah itu membuat harapan Suriah untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2018 yang diselenggarakan di Rusia masih terjaga.

Skor 2-2 memang membuat Suriah menempati posisi tiga Grup A babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia. Dengan 13 poin, mereka mengungguli Uzbekistan lewat selisih gol. Saat itu Uzbekistan hanya bermain imbang tanpa gol melawan Korea Selatan. Maka jika Suriah nantinya bisa melewati fase play-off dan lolos ke Rusia, gol Somah akan menjadi gol yang mengantarkan Suriah ke Piala Dunia pertama mereka.

Momen ini sebenarnya sudah cukup menjadi momen yang mengharukan bagi Suriah. Perlu diingat, negara mereka terus menerus menjadi negara konflik. Ketika 11 pemain berjuang di lapangan, bukan tak mungkin saudara-saudara mereka di Suriah tengah berjuang menghadapi peperangan yang sesungguhnya.

Tak heran juga seorang komentator Suriah tak kuasa menahan tangisnya saat mengomentari langsung jalannya pertandingan. Bahkan ia sempat putus asa saat skor 1-2 dan pertandingan memasuki injury time dengan mengatakan, "Haruskah mengatakan bahwa kita telah membuang mimpi kita sendiri?".

Namun ketika Suriah mendapatkan momen serangan balik, ia lantas kembali mencoba membakar semangat para pemain Suriah dari jauh. Kemudian ketika gol terjadi, ia pun histeris hingga menangis.

"Kora (bola)! Ayo, anak-anak! Ayo, anak-anak! Gol kedua! Gol yang kedua! Oper! Yang kedua! GOOOOOOOALLL! GOOOLL!! ALLAAAAAA! Menit 93! Apa yang terjadi! Menangislah! Berbahagialah! ALLAH! ALLAH... ALLAH.. ALLAH.." ujar komentator tersebut yang disambung dengan isak tangisnya.

"Gol kedua untuk tim nasional kita!" ia melanjutkan sambil menahan tangis. "Gol kedua untuk tim nasional kita! Siapa yang mencetak gol?! SOMAH!! Itu Somah! ALLAAA SOMAH! Penyama kedudukan! Penyama kedudukan! Maafkan saya! Saya tak bisa menahannya! Mereka tidak bisa dihentikan!"

Gol Somah mungkin belum memastikan Suriah ke Piala Dunia. Tapi hasil imbang yang diraih secara dramatis itu, sekali lagi, menjaga asa Suriah untuk bisa ke Piala Dunia. Di babak play-off, Suriah akan menghadapi Australia, peringkat tiga Grup B.

Mengalahkan Australia saja belum cukup. Karena setelah itu peringkat empat zona CONCACAF antara Amerika Serikat, Panama atau Honduras sudah menunggu. Jika mampu melewatinya, barulah Suriah bisa ke Piala Dunia.

Walau begitu tetap saja apa yang dialami Suriah ini menjadi kebahagiaan kecil masyarakat Suriah di tengah kesedihan-kesedihan yang melanda negara mereka sejak 2011 lalu karena perang.

Baca juga: Suriah, Sepakbola, dan Perang Saudara

foto: thesun.co.uk

Komentar