Oh In-kyun Akan Menghidupkan Serangan Sisi Kiri Persib

Analisis

by redaksi

Oh In-kyun Akan Menghidupkan Serangan Sisi Kiri Persib

Persib Bandung perlahan-lahan mulai menggeliat di bursa transfer jelang Piala Presiden 2018. Terbaru, mereka baru saja mengumumkan perekrutan gelandang serang asal Korea Selatan, Oh In-kyun. Perekrutan pemain yang musim lalu membela Mitra Kukar tersebut diumumkan Persib bersamaan dengan peresmian Bojan Malisic dan Victor Igbonefo sebagai bek anyar mereka.

Perekrutan Bojan dan Igbonefo sebagai pemain anyar Persib tak terlalu menjadi kejutan karena rumor kedatangannya sudah lebih dulu berkembang. Namun untuk kedatangan Oh In-kyun terbilang mengejutkan, selain tanpa ada gembar-gembor sebelumnya, usia Oh In-kyun juga sudah mencapai 32 tahun. Lantas apa yang bisa diharapkan Persib dari In-kyun?

Oh In-kyun merupakan gelandang serang yang mengandalkan kaki kiri sebagai kaki terkuatnya. Meski beroperasi sebagai gelandang serang no.10 dalam formasi 4-2-3-1 atau 4-4-1-1, ia memang lebih banyak bergerak ke sisi kiri untuk memaksimalkan kaki terkuatnya dalam mengkreasi serangan.

Meski begitu, sebagai pemain asal Negeri Ginseng yang dikenal dengan staminanya yang di atas rata-rata, permainan In-kyun juga menunjukkan bahwa ia punya mobilitas tinggi. Tak heran dalam 30 penampilannya bersama Mitra Kukar musim lalu ia berhasil mencetak 9 asis dan tiga gol. Salah satu golnya dicetak ke gawang Persib di mana ia memperlihatkan penetrasinya ke kotak penalti.

Gelandang asing Asia terbaik yang tersisa

Melihat rekam jejak In-Kyun, tampaknya ia direkrut karena torehan asisnya pada musim lalu yang mencapai 9 kali. Jumlah tersebut (yang juga dimiliki Irfan Bachdim) merupakan yang tertinggi ketujuh, setelah Boaz Solossa, Wiljan Pluim, Tijani Belaid, Slamet Nurcahyo, Sylvano Comvalius, dan Terens Puhiri.

Persib sendiri musim lalu terbilang sebagai salah satu kesebelasan yang sulit mencetak gol. Dari 34 laga, Persib hanya mencetak 39 gol. Jumlah tersebut merupakan yang tersedikit keempat di Liga 1. Gol Persib hanya lebih banyak dari Perseru Serui (35), Semen Padang (33) dan Gresik United (26).

Kehadiran Michael Essien belum cukup untuk mengkreasikan serangan Persib. Begitu pula kehadiran Raphael Maitimo yang justru jadi pencetak gol terbanyak Persib dengan 9 gol (dan empat asis). Terlebih Shohei Matsunaga yang menjadi pencetak asis terbanyak Persib hanya lima umpannya saja yang menjadi gol.

Kebutuhan Persib akan seorang pemain yang bisa menyuplai bola untuk pemain depan terlihat ketika Ezechiel N`Douassel yang diproyeksikan menjadi penyerang utama lebih banyak bergerak ke sayap untuk mendistribusikan bola ke kotak penalti. Akhirnya torehan golnya hanya empat saja dari 14 laga. Meski begitu ia menorehkan empat asis.

Dalam mencari pemain yang bisa memberikan banyak asis, jelas bukan perkara mudah. Daftar pencetak asis terbanyak musim lalu, hampir semuanya tidak tersentuh atau sulit direkrut. Boaz, Pluim, Slamet dan Bachdim masih dipertahankan klubnya masing-masing. Comvalius dan Terens sudah hijrah ke Thailand. Hanya Belaid yang masih tersedia. Hanya saja ia berpaspor Maroko (pemain asing non-Asia).

Begitu juga dengan pemain lokal yang punya catatan lumayan soal kontribusi untuk gol. Bayu Gatra yang mencetak 8 asis dan lima gol masih akan bermain untuk Madura United musim depan. Rizky Pora yang menorehkan 7 asis dan 10 gol pun merupakan kapten Barito Putera dan sudah meneken perpanjangan kontrak.

Dari daftar tersebut memang hanya Oh In-Kyun yang terbilang paling bisa direkrut Persib. Manajemen Mitra Kukar resmi melepas In-Kyun per awal Desember lalu karena ingin mencari gelandang serang asing non-Asia (baru-baru ini mengumumkan perekrutan gelandang asal Inggris, Danny Guthrie).

Statusnya sebagai pemain asing Asia pun membuat Persib bisa merekrutnya. Slot pemain asing Asia pada skuat Persib musim lalu diisi oleh penyerang asal Jepang, Matsunaga Shohei. Shohei sendiri menjadi pemain yang tidak diperpanjang oleh manajemen Persib, karena untuk pemain asing Persib hanya mempertahankan Essien dan N`Douassel.

Sementara itu, dari gelandang asing Asia yang musim lalu beredar di Liga 1, In-Kyun bisa dibilang punya statistik paling baik. Rohit Chand, gelandang asal Nepal milik Persija, hanya mencetak empat asis dan tiga gol. Dane Milovanovic (Australia) mencetak 5 gol dan satu asis bersama Madura United. Di antara gelandang asal Jepang yaitu Kosuke Uchida, Ryutaro Karube, Yusuke Kato, dan Masahito Noto, hanya Ryutaro yang cukup menonjol. Hanya saja Ryu yang mencetak enam gol tersebut berposisi gelandang bertahan dan sudah hijrah ke kesebelasan asal Malaysia, UKM. Begitu juga dengan para pemain Korea Selatan lain seperti Hang Soon-hak, Ko Jae-sung, dan Lee Yoo-joon yang statistiknya tak lebih baik dari In-kyun.

Di antara nama-nama di atas juga tampaknya hanya In-kyun yang lebih punya spesialisasi yang ideal untuk Persib. Selain lebih berpengalaman bermain di Indonesia, spesialisasi pemain yang pernah merumput di Rusia bersama Lech-Energiya ini adalah servis bola matinya. Baik itu dari tendangan bebas maupun sepak pojok tak jarang bisa menghasilkan gol. Simak eksekusi bola matinya yang menghasilkan gol bagi Mitra Kukar seperti saat menghadapi Persib, Semen Padang atau PS TNI pada musim lalu.

Di kubu Persib musim lalu pun hampir tak ada pemain yang bisa diandalkan untuk skema bola mati. Secara bergantian pemain-pemain seperti Essien, Achmad Jufriyanto, Supardi Nasir, Tony Sucipto hingga Febri Hariyadi mengambil tendangan bebas atau sepak pojok. Hanya sepak pojok yang beberapa kali menjadi gol.

Gelandang Persib kembali menumpuk

Di antara hal positif dari perekrutan In-kyun oleh Persib terdapat juga beberapa hal negatif. Selain mentalnya menghadapi tekanan bobotoh belum teruji, mantan pemain Persela Lamongan dan Persegres Gresik ini juga membuat lini tengah Persib kembali menumpuk. Karena dalam skuat Persib saat ini setidaknya ada tujuh pemain yang akan berebut posisi gelandang tengah.

Sebelum In-kyun, Persib juga merekrut Eka Ramdani. Dengan hengkangnya Maitimo dan Ahmad Basith, maka nantinya kedua pemain anyar tersebut akan bersaing dengan Hariono, Dedi Kusnandar, Essien, Gian Zola, dan Kim Jeffrey Kurniawan. Belum lagi jika memasukkan nama Puja Abdilah dan Agung Mulyadi dari Persib Junior.

Musim lalu, pemain yang posisinya sama dengan posisi In-kyun adalah Maitimo, Essien dan Gian Zola. Musim ini mungkin Essien akan kembali bermain sebagai gelandang bertahan bersama Eka, Dedi atau Hariono, terlebih masih cederanya Kim Jeffrey. Maka dari itu bisa jadi kedatangan In-kyun tetap akan menyulitkan Gian Zola, talenta berbakat asal Bandung, untuk mendapatkan menit bermain yang banyak.

Itu pun dengan asumsi Persib masih menggunakan skema dasar 4-2-3-1 seperti pada musim lalu. Jika menggunakan 4-4-2 atau mungkin 3-4-3 jika melihat adanya tiga bek tengah berkualitas dalam skuat Persib saat ini (Bojan, Igbonefo dan Jupe), persaingan di lini tengah akan semakin ketat.

Komentar