Pratinjau El Clasico: Potensi Terhentinya Superioritas Barcelona di Bernabeu

Analisis

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pratinjau El Clasico: Potensi Terhentinya Superioritas Barcelona di Bernabeu

Pekan ke-17 La Liga menghadirkan salah satu laga panas yang mempertemukan dua kesebelasan besar, sarat prestasi di kancah sepakbola Spanyol. Real Madrid akan berhadapan melawan Barcelona di Estadio Santiago Bernabeu, Sabtu (23/12) malam WIB, dalam laga bertajuk El Clasico.

Menakar kondisi kedua kesebelasan jelang laga penuh gengsi itu, Barcelona saat ini tengah menikmati superioritasnya di La Liga. Mereka nyaman bertengger di puncak klasemen dengan 42 poin. Barcelona juga belum terkalahkan dalam 16 pertandingan di kompetisi domestik, dengan torehan 13 kemenangan dan tiga laga lainnya berakhir imbang.

Superioritas Barcelona pada musim ini juga terlihat dari tingkat produktivitas mereka di La Liga. Total, 42 gol telah disarangkan Lionel Messi dan kawan-kawan. Torehan tersebut membuat Barcelona menjadi kesebelasan paling produktif dalam 16 pekan bergulirnya La Liga musim 2017/18.

Sementara Madrid berada dalam tekanan besar. Los Blancos dituntut bisa meraih tiga poin dalam laga klasik tersebut. Selain soal harga diri, kemenangan atas Barcelona sangat dibutuhkan guna mengikis ketertinggalan poin mereka dari Barcelona, yang saat ini selisihnya mencapai 11 angka.

Kekalahan akan membuat Madrid berada di posisi sulit dalam perburuan meraih gelar juara La Liga musim ini. Sebab jarak poin Madrid dengan Barcelona akan semakin melebar hingga 14 angka. Madrid memang memiliki kelebihan satu pertandingan di La Liga, setelah laga melawan Leganes yang seharusnya berlangsung pada akhir pekan lalu ditunda, karena Madrid tampil di Piala Dunia Antarklub 2017 yang berlangsung di Uni Emirat Arab (UEA).

Andai Madrid kalah dari Barcelona dan mengalahkan Leganes di laga yang tertunda itu, mereka hanya akan mereduksi selisih poin menjadi 11 (masih terlalu jauh). Tapi cerita akan berubah bila Madrid mengalahkan Barcelona dan Leganes, hasil enam poin dari dua kemenangan tersebut membuat Madrid memangkas ketertinggalan poin hingga lima angka dari Barcelona.

Modal besar Madrid taklukan Barcelona

Musim ini pencapaian Barcelona khususnya di La Liga memang jauh lebih superior dari Madrid, namun bukan berarti Blaugrana bisa jemawa. Patut diketahui bahwa saat ini Madrid sedang dalam performa meningkat. Setelah takluk dari Tottenham Hotspur di fase grup Liga Champions pada awal November lalu, Madrid melewati 10 pertandingan di semua ajang tanpa terkalahkan dengan torehan tujuh kemenangan dan tiga imbang.

Madrid juga baru saja memastikan gelar juara di ajang Piala Dunia Antarklub. Gelar tersebut menjadi trofi kelima yang diraih Los Blancos selama tahun 2017 ini. Sebelumnya mereka telah memenangkan trofi Liga Champions, La Liga, Piala Super Eropa, dan Piala Super Spanyol. Melalui keberhasilan tersebut, diperkirakan bahwa para penggawa Madrid tengah berada dalam kepercayaan diri tinggi untuk mengalahkan Barcelona di Bernabeu.

Satu hal lain yang bisa dijadikan Madrid sebagai modal mengalahkan Barcelona pada Sabtu malam nanti adalah catatan penampilan mereka di El Clasico yang digelar di Bernabeu. Dari 94 bentrokan keduanya di stadion berkapasitas 81.004 kursi itu sejak tahun 1948, Madrid unggul dengan 49 kemenangan, 21 imbang, dan 24 laga berakhir dengan kekalahan.

Dalam dua edisi El Clasico terakhir di La Liga, Barcelona dua kali secara beruntun berhasil mengalahkan Madrid di Bernabeu. Namun yang patut diingat juga bahwa pada musim ini Madrid mampu menumbangkan Barcelona dalam dua pertemuan di Piala Super Spanyol.

Pada pertemuan pertama di Camp Nou, Madrid melibas Barcelona 3-1, sementara di pertandingan leg kedua yang berlangsung di Bernabeu, Madrid unggul dua gol tanpa balas. Berkat dua kemenangan tersebut, Madrid mengunci gelar Piala Super Spanyol 2017 dengan keunggulan agregat 5-1.

Selain itu dalam laga El Clasico pada Sabtu nanti, Barcelona datang dengan kondisi pincang. Blaugrana kemungkinan besar tidak akan diperkuat Samuel Umtiti, Ousmane Dembele, Paco Alcacer, dan Gerard Deulofeu yang mengalami cedera.

Kehilangan empat pilar karena cedera, berpotensi membuat Ernesto Valerde tidak memiliki banyak pilihan menentukan komposisi pemain dan skema. Dalam pertandingan nanti, Valverde kemungkinan besar akan menerapkan formasi dasar 4-3-1-2, dengan memfokuskan lini tengah sebagai poros serangan.

Kondisi berbeda dialami Madrid, yang akan tampil dengan skuat penuh. Gareth Bale yang cukup lama absen karena cedera, diprediksi siap tampil. Kembalinya Bale, membuat Zinedine Zidane bisa kembali menerapkan formasi dasar 4-3-3 dengan menempatkan Bale sebagai winger kanan menopang pergerakan Cristiano Ronaldo (winger kiri) dan Karim Benzema (penyerang tengah).

Madrid kemungkinan bakal tampil lebih bersabar

Melihat kecenderungan yang ada, Barcelona akan lebih banyak mendominasi penguasaan bola. Blaugrana merupakan kesebelasan yang mengandalkan penguasaan bola dengan umpan-umpan pendek dalam upayanya membongkar pertahanan lawan.

Dilansir dari WhoScored, rataan penguasaan bola Barcelona di La Liga musim ini mencapai 61,2 persen per pertandingan, tercatat sebagai yang tertinggi dari kontestan La Liga lainnya. Sementara akurasi operan mereka mencapai 87,6 persen per laga. Dari 42 gol yang telah dibukukan Barcelona di La Liga, 32 di antaranya diciptakan melalui proses open play.

Sementara Madrid, kemungkinan besar bakal lebih mengandalkan proses serangan balik untuk membongkar pertahanan Barcelona yang baru kebobolan tujuh gol itu. Kecenderungannya Madrid akan tampil menunggu sambil sesekali melakukan pressing ketat untuk mengacaukan alur serangan Barcelona yang mengandalkan umpan pendek.

Ketika bola berhasil direbut, serangan balik cepat melalui umpan direct yang di arahkan ke kedua sisi sayap akan dilancarkan dalam upaya membobol gawang Ter Stegen. Kehadiran Bale bisa membuat dua sisi sayap Madrid lebih berperan aktif melancarkan serangan. Sebelumnya, Madrid cenderung mengarahkan serangan melalui sektor sayap kiri saja.

Serangan dari sayap, mungkin akan efektif dalam upaya membobol gawang Barcelona. Kali terakhir gawang Ter Stegen bobol saat Barcelona ditahan imbang Celta Vigo 2-2, proses dua gol yang diciptakan Celta Vigo dalam pertandingan tersebut berasal dari serangan cepat dari sektor sayap kiri pertahanan Barcelona.

Foto: Twitter Barcelona

Komentar