Pressing Indonesia Buat Filipina Tak Berdaya

Analisis

by redaksi

Pressing Indonesia Buat Filipina Tak Berdaya

Indonesia berhasil meraih kemenangan perdana mereka di SEA Games 2017 cabor sepakbola. Menghadapi Filipina, Kamis (17/8), Indonesia berhasil menang dengan skor cukup telak, 3-0. Gol Indonesia diciptakan oleh Septian David Maulana, Muhammad Hargianto, dan Saddil Ramdani.

Menghadapi Filipina, Indonesia mengubah susunan pemain mereka jika dibandingkan laga pertama. Ada empat perubahan yang dilakukan sang pelatih, Luis Milla, pada laga ini. Gavin Kwan Adist digantikan Putu Gede, Febri Hariyadi digantikan Yabes Roni, Osvaldo Haay digantikan Saddil dan Marinus Manewar digantikan Ezra Walian. Meskipun begitu, Milla tetap menerapkan skema 4-2-3-1 sebagai formasi dasar.

Filipina Andalkan Serangan Balik

Secara permainan, Indonesia sangat unggul jauh dan begitu dominan sepanjang pertandingan. Indonesia menguasai bola lebih banyak karena Filipina memainkan skema defend-counter, khususnya pada babak pertama. Saat pemain Indonesia menguasai bola, mereka langsung mundur ke area pertahanannya sendiri. Tekel-tekel agresif baru dilakukan setelah bola serangan Indonesia melewat garis tengah lapangan.

Filipina mengandalkan serangan balik yang mengarah ke flank di lini pertahanan Indonesia yang kosong. Saat menyerang, kedua full-back Indonesia memang cukup agresif dalam membantu serangan. Tapi nyatanya, para pemain bertahan Indonesia sangat lugas dalam bertahan. Tak ada satu kesalahan pun yang dilakukan pemain bertahan, sehingga momentum-momentum penyerangan Filipina seringkali hilang.

Situasi ini terjadi hampir di sepanjang pertandingan. Total, Filipina hanya mencatatkan empat tembakan saja selama 90 menit. Bandingkan dengan Indonesia yang memiliki total 11 tembakan, termasuk tiga gol yang tercipta. Pada laga ini, Indonesia memang benar-benar unggul telak atas Filipina.

Pressing Indonesia yang Mematikan Filipina

Sebaliknya dengan Filipina, Indonesia justru bermain dengan pressing yang cukup agresif di area pertahanan Filipina. Begitu kehilangan bola, apalagi di area pertahanan Filipina, pemain Indonesia berusaha langsung merebut kembali penguasaan bola dengan melancarkan tekel-tekel agresif. Gol kedua Indonesia yang dicetak Hargianto bermula dari kejelian pemain Persija Jakarta tersebut dalam merebut bola lalu melakukan umpan-umpan pendek di depan kotak penalti. Begitu juga dengan gol ketiga Indonesia, Ezra mendapatkan kesempatan men-delay bola setelah Putu Gede melepaskan tendangan jauh memanfaatkan bola liar hasil tekel Hargianto terhadap pemain Filipina.

Strategi pressing yang diterapkan Indonesia memang menjadi kunci keberhasilan Indonesia memenangi laga ini. Sejak melawan Thailand, skema seperti ini berhasil membuat build up lawan, baik itu Filipina maupun Thailand, terganggu sejak dini. Filipina bahkan benar-benar tak mampu berbuat banyak pada babak pertama pada laga ini.

Skema ini tampaknya sudah dimatangkan oleh Milla. Karena pada laga ini, Indonesia berhasil merebut bola (tekel termasuk pelanggaran) sebanyak 34 kali dari 42 kali percobaan. Tak heran Filipina begitu kesulitan keluar dari tekanan karena setiap menguasai bola para pemain Indonesia langsung memberikan tekanan dan mencoba merebut kembali (bukan men-delay bola).

Indonesia Menjaga Tempo

Saat Filipina selalu berusaha mengirimkan bola ke area pertahanan Indonesia ketika menguasai bola, Indonesia justru sering memainkan bola di lini pertahanan sendiri ketika membangun serangan dari belakang. Tindakan ini terbilang tepat menghadapi Filipina yang bermain rapat saat menghadapi Indonesia yang membangun serangan dari penjaga gawang atau pemain bertahan dan cepat saat menguasai bola.

Untuk menuju sepertiga akhir, Indonesia saat membangun serangan dari belakang lebih mengandalkan umpan-umpan panjang yang mayoritas diinisiasi Evan Dimas. Skema ini tak begitu efektif membongkar pertahanan Filipina, terlihat dari minimnya peluang Indonesia khususnya di babak pertama. Akan tetapi Indonesia memiliki peluang-peluang berbahaya justru ketika Filipina tidak siap atau belum membentuk pertahanan mereka, yaitu ketika bola serangan mereka berhasil direbut pemain Indonesia, hasil dari pressing, bukan dari build-up dari belakang.

Oleh karenanya, kemampuan Indonesia dalam menjaga penguasaan bola (Ezra Walian cukup berperan besar dalam menjaga bola di lini pertahanan Filipina seperti yang terjadi pada gol ketiga) yang dikombinasikan dengan agresivitas saat tak menguasai bola, menjadi kunci kemenangan Indonesia pada laga ini.

Baca juga: Hasil dan Klasemen Sementara Grup B SEA Games 2017

Komentar