Barcelona dan Problem Besar di Lini Belakang

Berita

by redaksi

Barcelona dan Problem Besar di Lini Belakang

Barcelona baru saja gagal lolos ke babak semifinal Liga Champions sejak 7 musim terakhir. Langkah Barca terhenti oleh tim yang juga rival mereka di La Liga yakni Atletico Madrid.

Itu artinya Blaugrana "kalah" dua kali dari Atleti yakni di Liga Champions dan secara peringkat di La Liga. Tata Martino mendapat sorotan terkait taktiknya yang sudah mulai mudah ditebak para lawannya.

Namun ada satu hal lagi yang patut diberi perhatian, yakni problem mereka di lini belakang. Menjelang akhir musim, pertahanan mereka keropos karena kekurangan pemain. Termasuk saat kalah dari Atletico di leg kedua perempat final Liga Champions. Pique harus absen karena cedera dan digantikan oleh bek muda Marc Bartra.

Pique yang sudah bermain sebanyak 25 kali di Liga musim ini (kedua terbanyak setelah Valdes) memang jarang beristirahat terkait kebijakan rotasi Tata. Begitu juga dengan penampilannya bersama rekan duetnya Mascherano di Liga Champions, yang sudah bermain total 9 kali.

Meski kerap melakukan rotasi di lini depan namun Tata memang tidak banyak melakukannya di sektor pertahanan. Hal ini terkait dengan minimnya stok pemain pada benteng Barcelona tersebut. Masalah yang sebenarnya sudah ada sejak musim lalu.

Namun pihak klub gagal mendapatkan bek yang menjadi incaran mereka, seperti Thiago Silva (Paris Saint Germain), Daniel Agger (Liverpool) hingga David Luiz (Chelsea) . Tidak ada satupun nama - nama tenar tersebut yang berhasil singgah ke Camp Nou.

Direktur olahraga Andoni Zubizarreta menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab terhadap kegagalan Barca mendatangkan para pemain tersebut. Barca justru mendatangkan Neymar dengan harga fantastis awal musim lalu, sedangkan kesempatan bursa transfer musim dingin yang lalu juga tidak dimanfaatkan oleh pihak Barcelona.

Barcelona patut khawatir terkait masalah diatas, apalagi menyusul sanksi yang diterima terkait larangan transfer pemain musim depan. Jika ingin tetap bersaing di bursa juara La Liga ataupun merebut kembali trofi Liga Champions, pihak klub harus memutar otak lebih kencang.

(amp)

Komentar