[Match Analysis] Serbuan Para Inverted Winger Madrid pada Sayap-Sayap Dortmund

Berita

by redaksi

[Match Analysis] Serbuan Para Inverted Winger Madrid pada Sayap-Sayap Dortmund

Semalam dendam Madrid terbalaskan. Publik Santiago Bernabeu menjadi saksi betapa garangnya Madrid musim ini. Gawang Borussia Dortmund mereka berondong, tiga gol tanpa balas.

Anak asuh Jurgen Klopp datang ke Madrid dengan sederet masalah. Pemain andalan mereka banyak yang masih terlilit cidera. Ujung tombak Robert Lewandowski pun tak dapat tampil lantaran masih terkena akumulasi kartu merah.


Kepincangan inilah yang dimanfaatkan dengan cerdik oleh Don Carlo. Sejak peluit dipunyikan mereka langsung tampil menyerang. Mengandalkan duet inverted winger mereka, Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo.


Hasilnya, ketika pertandingan baru berjalan tiga menit, Madrid sudah berhasil unggul selangkah atas tamunya itu. Kombinasi Benzema dan Carvajal mampu mengecoh tiga pemain Dortmun sekaligus –Durm, Groskreutz, dan Socratis, yang membuat Bale leluasa tanpa pengawalan untuk melakukan cuting inside dan melepaskan tendangan yang berujung gol.

Setelah timnya harus tertinggal di menit awal, Klopp pun mengistruksikan anak didiknya untuk melakukan highpressing.  Hal ini dimaksutkan untuk menekan agresifitas dua fullback dan juga duet inverted winger Madrid. Namun sayang, taktik ini tak dibarengi dengan kedisiplinan pemain Dortmund dalam bertahan. Alhasil, berkat terlalu sering melakukan pressing di daerah pertahan lawan, justru membuat lubang besar di daerah pertahanan mereka sendiri.

Jika ditilik dari segi pertahanan, Dortmund sebenarnya tampil cukup solid dan sulit ditembus oleh barisan tengah Madrid. Terbukti kreasi Alonso, Modric dan Isco lebih banyak tertahan di area belakang.

Tapi, high pressing yang diintruksikan Klopp nyatanya gagal diterapkan secara betul-betul. Alih-alih berharap kemenangan, pressing yang dilakukan malah menimbulkan celah yang membuat Dortmund jadi bulan-bulanan.

Di sisi lain, Ancelotti mampu melihat kelemahan Dortmund. Dengan memanfaatkan pergerakan Bale dan Ronaldo, Madrid mampu melesakkan tiga gol. Caranya adalah menyerang lewat sayap dan mengandalkan pergerakan cutting inside Ronaldo dan Bale.

Melihat hasil ini, tak heran jika Klopp pun masygul. Seusai pertandingan, saat ditanya tentang peluang Dortmund untuk membalikkan keadaan, Klopp hanya berujar: "Apa kalian pikir saya bodoh? Kami kalah 3-0 dan kini kami harus menutup mulut kami. Ini bukan situasi (untuk saya) untuk berbicara tentang harapan, atau mengeluarkan pidato-pidato hebat".

Simak analisa selengkapnya

(mul)

Komentar