Hasil Minimal Paling Maksimal bagi Australia

Berita

by Evans Simon

Evans Simon

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Hasil Minimal Paling Maksimal bagi Australia

Australia memperpanjang napas di Piala Dunia 2018. Hasil imbang 1-1 melawan Denmark di Samara Arena, Kamis (21/6/2018), memastikan mereka masih memiliki peluang lolos ke babak 16 besar.

The Socceroos berada dalam tekanan besar sebelum laga dimulai. Akibat kalah 1-2 dari Prancis pada laga pembuka, maka kekalahan dari Denmark haram terjadi.

"Pertandingan selanjutnya (melawan Denmark) sangatlah penting. Kami jelas membutuhkan hasil positif," tegas gelandang Aaron Mooy menjelang laga.

Bagi pemain Huddersfield Town itu, pemain Denmark yang paling berbahaya adalah Christian Eriksen. Ia tentu tahu kualitas Eriksen, yang dihadapinya ketika melawan Tottenham Hotspur pada musim 2017/18 lalu.

"Kami harus mewaspadai dirinya dan mencoba memutus aliran bola kepadanya," tutur dia.

Prediksi Mooy benar. Baru tujuh menit laga berjalan, tendangan kaki kiri Eriksen sukses membawa Denmark unggul 1-0.

Gol itu semakin membuktikan peran vital pemain berusia 26 tahun tersebut bagi Danish Dynamite. Ia selalu terlibat dalam 18 gol (13 gol dan lima asis) yang dicatatkan timnya dalam 15 penampilan terakhir.

Meski kemasukan gol cepat, Australia tidak panik. Mereka tetap berusaha menekan Denmark. Usaha demi usaha yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-38.

Tangan Yussuf Poulsen bisa dikatakan berada di posisi dan momen yang paling buruk ketika Matt Leckie menyundul bola, sehingga bola mengenai tangannya. Setelah memantau layar Video Assistant Referee (VAR), wasit Antonio Mateu Lahoz menunjuk titik putih.

Mile Jedinak yang dipercaya sebagai eksekutor tak menyia-nyiakan peluang. Ia mencetak gol ketiganya di Piala Dunia melalui tendangan penalti. Ia pun kini hanya berjarak dua gol dengan top skor Australia di Piala Dunia, Tim Cahill.

Menariknya lagi, gol penalti Jedinak turut mengakhiri rekor nirbobol kiper Denmark, Kasper Schmeichel. Catatannya berhenti di menit ke-534.

Meski bukan hasil yang diharapkan, Australia tetap bersyukur. Mereka pun siap menjalani hidup-mati melawan Peru dalam laga penyisihan grup terakhir yang akan digelar bersamaan dengan laga Prancis vs Denmark pada 26 Juni.

"Kami hanya kurang kepingan terakhir (penyelesaian akhir). Sekarang, kami harus berkonsentrasi untuk lawan Peru," tutur pelatih Australia, Bert van Marwijk.

Komentar