Persid Djember Harus Bangkit

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Persid Djember Harus Bangkit

Naskah Pesta Bola Indonesia oleh: Rendy Oktoriansyah

Persebaya Surabaya, Arema Malang, dan Persela Lamongan mungkin namanya bersinar sampai saat ini. Tapi jangan lupakan Persid Djember yang juga pernah berdiri tegak dan bersinar di antara jajaran klub papan atas Jawa Timur pada masa kejayaannya dulu.

Nama Persid Djember sudah hampir 11 tahun terakhir begitu lirih terdengar di tengah gejolak sepakbola nasional, hingga akhirnya muncul kembali di Liga 3 2017. Setelah terdegradasi ke divisi terendah pada 2014 lalu, Persid mulai perlahan-lahan menampakkan kembali cakar Macan Raung.

Pada akhirnya Persid hanya bisa menduduki peringkat kedua klasemen Liga 3 Zona Jawa Timur, tapi setidaknya Persid sudah mulai bangkit meski perlahan. Dan di tengah kebangkitannya pun, Persid tidak begitu diunggulkan dari segi finansial dan komposisi tim.

Musim 2014 lalu adalah masa kelam Persid. Macan Raung mengarungi kompetisi dengan keadaan yang bisa dikatakan sangat tidak ideal untuk mengikuti kejuaraan akibat carut marutnya masalah internal dan krisis finansial yang melanda klub.

Hampir semua pertandingan yang dilakoni Persid tidak berbuah manis. Bongkar pasang jajaran manajemen menjelang kompetisi 2014 mengakibatkan rusaknya mental pemain dan jajaran pelatih yang berjuang saat itu. Puncaknya adalah ketika para pemain Persid terlibat perkelahian saat bertandang ke Persebo Bondowoso.

Masalah berat lainnya adalah saat Persid dinyatakan kalah WO atas Persbul Buol, kesebelasan asal Sulawesi Tengah. Persid saat itu memang tidak punya biaya untuk bertandang.

PSSI kemudian menjatuhkan sanksi yang membawa Persid turun divisi ke liga terendah. Ini merupakan pukulan telak bagi publik sepakbola Jember saat itu, mengingat Persid beberapa tahun sebelumnya tak bisa dibilang tim kecil. Persid Djember adalah tim yang pernah dihuni pemain dan pelatih hebat tanah air. Penjaga gawang nasional Hendro Kartiko dan Putut Wijanarko tercatat pernah merumput bersama Persid.

Tahun 2017 menandai kebangkitan Persid yang berisi pemain-pemain lokal yang memperkuat tim di kompetisi Liga 3 Asprov Jawa Timur. Persid mengarungi kompetisi dengan kekuatan finansial yang benar-benar apa adanya. Namun di pertengahan kompetisi mulai tercium aroma gaji yang nampak tersendat sehingga memicu aksi turun lapangan ke segala sudut kota Jember selama beberapa hari untuk menggalang dana, demi menutup pengeluaran gaji pemain.

Berbekal suntikan semangat yang berlebih dari suporter fanatiknya, para pemain Persid kembali meneruskan kompetisi. Tapi, menuju kompetisi Liga 3 2018, Persid kembali dirundung masalah. Status mereka sebagai sebagai kontestan Liga 3 terancam dicabut PSSI lantaran tunggakan denda sebesar Rp.45 juta yang belum terbayarkan.

Melalui surat keputusan Komisi Disiplin PSSI Jawa Timur Nomor SKEP:46/Komdis/X/2017 dan surat pemberitahuan Putusan Komisi Disiplin Nomor 394/B/PSSI-Jatim/X/2017 tertanggal 4 Oktober 2017 yang berbunyi; kami beritahukan kepada pimpinan Klub Persid Jember, sebelum kick-off Kompetisi Liga 3 Kapal Api PSSI Jawa Timur Tahun 2018, harus segera menyelesaikan tanggungan sanksi Komisi Disiplin. Apabila belum diselesaikan, maka status klub Persid Jember masih dalam posisi terhukum dan tidak dapat bertanding.

Sebagai langkah penyelamatan, organisasi suporter beserta jajaran manajemen Persid pun tergerak urunan menutupi denda tersebut. Tentu, itu dilakukan agar Persid bisa berkompetisi di Liga 3 musim depan. Langkah ini adalah sebuah angin segar untuk pergerakan baru sepakbola Kota Tembakau.


Penulis berdomisili di Jember. Berkicau lewat akun Twitter @Rendy_duck dan dapat dihubungi lewat alamat surel endyoktoriansyah@gmail.com. Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis lewat rubrik Pandit Sharing, dalam rangka Pesta Bola Indonesia 2018. Isi dan opini tulisan merupakan tanggung jawab penuh penulis.

Komentar