Konsentrasi dan Mental Masih Menjadi Masalah Persib

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Konsentrasi dan Mental Masih Menjadi Masalah Persib

Sriwijaya FC memetik poin penuh saat jumpa Persib Bandung di pekan kedua Liga 1 Indonesia 2018. Bermain di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Minggu (1/4), Laskar Wong Kito membenamkan Maung Bandung 3-1.

Persib sejatinya memulai pertandingan dengan meyakinkan. Maung Bandung tampil lebih efektif, setidaknya di paruh pertama. Lebih banyak ditekan, Persib memiliki total enam tembakan dengan satu di antaranya berbuah gol di menit ke-27. Ezechiel Ndouasel membawa Persib unggul lebih dulu setelah berhasil mengonversi umpan Jonathan Bauman untuk memperdaya kiper Teja Paku Alam.

Sementara itu, Sriwijaya FC yang tampil sangat dominan tampak bermasalah dengan penyelesaian akhir. Berkali-kali barisan depan Laskar Wong Kito mencecar pertahanan Persib, namun tidak ada satu pun yang berbuah gol. Bahkan, dari total sembilan tembakan yang dilepaskan, tidak ada satu pun yang tepat sasaran.

Solidnya organisasi pertahanan Persib, yang digalang Bojan Malisic, Wildansyah, Toni Sucipto, dan Henhen Herdiana, menjadi penyebab kebuntuan Sriwijaya FC di babak pertama. Tapi jelang turun minum, sektor pertahanan Maung Bandung yang tak hentinya mendapat gempuran dari lini serang Sriwijaya FC mulai menampakkan tanda-tanda penurunan konsentrasi.

Tepatnya di menit ke-45, Henhen Herdiana memberi backpass header kepada I Made Wirawan. Tapi, bola lepas dari tangkapan I Made. Bola liar disambut Esteban Vizcarra. Made kemudian melakukan tekel keras kepada pemain naturalisasi asal Argentina itu. Atas pelanggaran di depan kotak penalti Persib tersebut, Made mendapat kartu kuning. Beruntung, eksekusi sepakan bebas Manuchekhr Dzhalilov melambung di atas mistar Made.

Kelengahan di lini pertahanan Persib di akhir babak pertama menjadi petaka bagi Persib di awal babak kedua. Sriwijaya FC sukses membalikkan keadaan hanya dalam tempo 106 detik. Gol penyama kedudukan Sriwijaya dicetak melalui sepakan voli Vizcarra di menit ke-48. Semenit kemudian, giliran Marckho Sandy membobol gawang Persib.

Dua gol cepat Sriwijaya FC di awal babak kedua membuktikan lemahnya konsentrasi lini pertahanan Persib. Khususunya untuk gol kedua, terlihat Bojan Malisic dan kawan-kawan lebih fokus pada bola hasil umpan silang Makan Konate dari sisi kanan pertahanan Persib. Tidak ada satu pun pemain yang melihat pergerakan tanpa bola pemain Sriwijaya FC dari lini kedua. Marckho yang berlari dari lini kedua pun dengan leluasa melepaskan tembakan yang mengoyak gawang Persib.

Balik tertinggal, organisasi pertahanan Persib terlihat semakin kacau. Setiap kali pemain Sriwijaya melancarkan serangan cepat melalui umpan-umpan pendek, para pemain Persib terlihat kocar-kacir, kebingungan untuk memberi pengawalan. Kondisi tersebut tentu membuat benteng pertahanan Persib jadi lebih mudah diobrak-abrik. Akibatnya, Sriwijaya mampu memperlebar keunggulan melalui Dzhaliov setelah mendapat umpan mendatar Vizcarra di menit ke-66.

Di sepuluh menit terakhir, lini pertahanan Persib benar-benar koyak. Sriwijaya bisa saja memperlebar keunggulan menjadi 4-1, andai gol Zulfiandi tak dianulir wasit. Hingga akhir laga, skor 3-1 untuk kemenangan Sriwijaya bertahan.

“Pertandingan tadi, tidak tahu kenapa, tapi sama seperti kemarin kita kehilangan fokus, cukup 5 menit untuk Sriwijaya buat gol, tidak tahu kenapa itu mental atau emosional pemain kita,” kata Asisten Pelatih Persib, Fenando Soler, dilansir dari Simamaung.

Bagi Persib, ini merupakan kali kedua secara beruntun mereka kecolongan di babak kedua setelah unggul lebih dulu. Di pertandingan perdana menghadapi PS Tira, Persib yang unggul 1-0 hingga menit 90, menelan kenyataan pahit gagal mendapat poin penuh setelah penyerang PSTira, Aleksandar Rakic menjebol gawang Persib di menit ke-95.

Soler membenarkan bahwa lemahnya konsentrasi di lini pertahanan menjadi penyebab Persib gagal meraih poin penuh dalam dua laga awalnya di Liga 1 2018. Di pertandingan menghadapi Sriwijaya FC, Soler menganggap bahwa tak hanya konsentrasi, namun mental dan psikologi pemain juga bermasalah, mengingat dalam tempo kurang dari tiga menit, Sriwijaya mampu mencetak dua gol.

“Ya kelihatan sama, cuman hilang 5 menit saya tidak percaya 5 menit bisa 2 gol. It’s okay gol ketiga juga hilang konsentrasi, tidak tahu kenapa nanti kita bicara, mungkn dari psikologi atau mental. Kita mau cari poin di sini, tapi sekarang harus mulai kerja lebih berat lagi untuk pertandingan di depan,” tandasnya.

Komentar