Tak Lolos ke Perempat Final Pun Bukan Akhir Segalanya Bagi Sriwijaya dan Persib

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tak Lolos ke Perempat Final Pun Bukan Akhir Segalanya Bagi Sriwijaya dan Persib

Persaingan memperebutkan tiket lolos otomatis ke perempat final Piala Presiden 2018 di Grup A memanas pada pekan terakhir. Tiga dari empat kesebelasan penghuni Grup A – PSMS Medan, Sriwijaya FC, dan Persib Bandung – akan bersaing sengit berebut posisi puncak klasemen, syarat meraih tiket lolos langsung ke delapan besar.

Di antara ketiga kesebelasan di Grup A yang masih memiliki peluang lolos ke perempat final, PSMS menjadi tim dengan peluang paling besar. Klub berjuluk Ayam Kinantan itu saat ini menduduki posisi puncak klasemen dengan enam poin, hasil sapu bersih dua laga yang sudah dilakoni. Pada pertandingan terakhirnya menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (26/1), PSMS hanya membutuhkan hasil imbang untuk mempertahankan posisi puncak di klasemen Grup A.

Sementara itu, Sriwijaya FC bisa lolos langsung ke perempat final dengan mengalahkan PSMS. Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, mengungkapkan bahwa dirinya tidak merasa tertekan menghadapi PSMS dalam apa yang bisa dibilang sebagai laga penentuan. Pelatih yang karib disapa RD itu menambahkan bahwa paling penting dalam pertandingan menghadapi PSMS bukanlah hasil yang menjadi tujuan, tapi lebih kepada perkembangan performa dari anak asuhnya sebelum kompetisi Liga 1 2018 dimulai.

“Saya tidak merasa tegang, karena ini (Piala Presiden) hanyalah bagian dari masa persiapan kami. Apapun hasilnya, paling penting bagi kami adalah pemain bisa menjalankan semua instruksi yang telah diberikan dalam latihan di pertandingan. Bagi saya hasil bukanlah segalanya dalam pertandingan nanti, karena kita bisa menang atau mungkin sebaliknya. Paling penting adalah proses yang saya inginkan,” kata RD di Hotel Grand Tjokro, Kota Bandung, Kamis (25/1).

Bila pada akhirnya Sriwijaya FC gagal melaju ke perempat final, RD mengaku tidak masalah. Menurutnya, tim pelatih Laskar Wong Kito telah membuat rencana agenda persiapan tambahan bila pada akhirnya Sriwijaya FC gagal melaju lebih jauh di Piala Presiden 2018. Beberapa agenda persiapan seperti uji tanding menjadi fokus utama dalam masa persiapan sebelum tampil di Liga 1 2018.

“Kami sudah mengagendakan beberapa rencana persiapan lainnya setelah ini. Bila seandainya kami lolos mau gimana dan kalau nggak lolos bagaimana. Kami sudah siapkan semuanya. Di antaranya memang terus kita menambah frekuensi uji tanding yang saat ini akan kita terus lakukan, mengingat kita membutuhkan sekitar enam sampai tujuh uji tanding lagi,” terangnya.

Dalam masa persiapan mengarungi kompetisi Liga 1 2018, Sriwijaya FC menjadi salah satu kesebelasan yang aktif di bursa transfer. Sebanyak 14 pemain baru didatangkan untuk mengonsolidasi kekuatan di kompetisi musim depan. Melihat banyaknya jumlah pemain baru yang didatangkan Sriwijaya FC, kekompakan dan chemistry menjadi salah satu fokus dalam masa persiapan sebelum kompetisi. RD mengakui bahwa ajang Piala Presiden memang dijadikannya sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kekompakan dan chemistry antara pemain lama dan baru.

Sejauh ini, diakui RD bahwa chemistry antar pemain sudah berjalan baik meski masih belum sesuai dengan harapannya. Menurut RD, membangun chemistry pemain tidak hanya bisa dibentuk melalui proses latihan atau uji tanding semata. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, salah satunya menggelar kegiatan yang sifatnya kebersamaan di luar lapangan.

“Makanya kami juga membuat beberapa program di luar technical, tactical, strategi, dan lain sebagainya. Seperti contoh, kemarin satu tim itu kami pergi ke satu tempat bersama-sama membuat aktivitas yang berbeda di luar permainan sepakbola. Seperti itulah kira-kira, dan itu memang sangat kami butuhkan,” tukasnya.

Butuh waktu

Peluang paling tipis untuk melenggang ke perempat final dimiliki Persib. Klub berjuluk Maung Bandung itu tercecer di posisi tiga dengan raihan tiga poin. Meski memiliki jumlah poin yang sama dengan Sriwijaya FC di peringkat dua, Persib kalah selisih gol. Persib masih memiliki asa lolos langsung ke perempat final, dengan catatan mengalahkan PSM Makassar yang sudah dipastikan tersingkir, di pertandingan terakhirnya.

Hanya saja, kemenangan pun tidak akan menjamin Persib bisa lolos langsung ke perempat final; setidaknya mereka harus meraih kemenangan dengan skor besar, sambil berharap Sriwijaya FC mengalahkan PSMS di laga lainnya. Seandainya Sriwijaya FC mengalahkan PSMS dengan skor 2-0, maka Persib yang memiliki jumlah selisih gol minus 1 itu, harus menang atas PSM dengan skor 6-0 atau lebih.

“Jika kita bisa lolos, ya, kita akan lanjutkan, tapi jika tidak kita akan tetap mempersiapkan tim ini di kompetisi. Jika kita besok lanjut, itu bagus, jika tidak lanjut tak apa karena yang penting target kami sebenarnya adalah kompetisi. Selain itu, kita perlu bawa pemain ‎baru karena kita tidak punya cukup banyak pemain untuk menghadapi kompetisi. Setelah itu juga kita perlu bekerja memadukan antara pemain yang baru dengan yang lama,” kata Pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez.

Gomez menuturkan hasil di Piala Presiden yang akan diraih Persib bukanlah tolok ukur raihan prestasi yang bisa dicapai Maung Bandung di kompetisi nanti. Pelatih berkebangsaan Argentina itu mengakui bahwa sebenarnya kesiapan Persib tampil di Piala Presiden 2018 belum maksimal. Berdasarkan pengalamannya yang pernah melatih di beberapa negara seperti Italia, Argentina, hingga Spanyol, untuk membangun tim hingga mencapai kata ideal dibutuhkan waktu kurang lebih enam bulan.

“Beberapa bisa lebih atau kurang dari enam bulan. Kita baru bekerja satu bulan, tapi dari yang saya lihat tim ini sudah berada di jalan yang benar. Jadi kita butuh waktu untuk bisa lebih berkembang. Saya tegaskan ini bukan alasan, tapi memang itu normal jika sebuah tim butuh waktu untuk berkembang,” tegasnya.

“Andaikan di pertandingan terakhir nanti kami menang, lalu banyak orang yang bilang kami sudah siap, itu salah besar. Mungkin saja kita menang dan tidak kehilangan banyak peluang atau bahkan mencetak dua gol atau lebih. Tidak, kami masih butuh waktu, waktu untuk menjadi tim yang sangat baik. Bobotoh perlu sabar karena persiapan tim ini masih berlangsung dan hasil yang terbaik akan segera datang,” tukasnya.

Komentar