Ketika`Mes Que Un Club` Dimaknai Barcelona dan Masyarakat Katalan

Backpass

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Ketika`Mes Que Un Club` Dimaknai Barcelona dan Masyarakat Katalan

Bagi para pendukung Barcelona atau yang sering menonton pertandingannya, pasti tidak asing dengan istilah `Més que un club`.

Tribun timur Stadion Camp Nou yang merupakan kandang Barcelona pun membentuk tulisan tersebut. Bahkan tidak jarang jika koreografi para pendukung Barcelona membuat mosaik kertas membentuk tulisan més que un club.

Lalu apakah arti dan makna dari tulisan yang identik dengan kesebelasan berjuluk Blaugrana tersebut? Pada dasarnya, kalimat més que un club merupakan moto sekaligus menjadi merek personal Barcelona.

Sementara kalimat itu sendiri berasal dari bahasa katalan yang berarti `lebih dari sekadar klub`. Slogan tersebut pertama kali sering digunakan pada 1967 oleh Narcis Serra sebagai Presiden Barcelona saat itu.

Menurutnya, Barcelona adalah perasaan cinta dari semua para pendukung Barcelona. "Barcelona adalah sesuatu yang lebih dari sekadar klub sepakbola," ujarnya saat pidato peresmian Presiden Barcelona pada 17 Januari 1967.

Kemudian Agusti Montal menggunakan mes que un club sebagai slogan kampanyenya untuk menjadi Presiden Barcelona pada 1973. Sampai pada akhirnya kalimat itu sangat disukai para pendukung Barcelona dan menjadi slogan kesebelasannya.

Apalagi ketika selama Spanyol masih dikuasai kediktatoran jendral Franco, mes que un club semakin sering digunakan para pendukung Barcelona. Hal itu karena mes que un club menggunakan bahasa Katalan yang rakyatnya merupakan oposisi kediktatoran Franco.

Bahkan kalimat itu juga digunakan cabang olahraga selain Barcelona. Hal itu karena kalimat més que un club mengekspresikan komitmen yang selalu dipertahankan Barcelona sampai saat ini.

Kalimat yang mengacu kepada masyarakat Katalan yang sejauh ini mendapatkan kemerdekaannya dari Spanyol. Bagi masyarakat Katalan, més que un club merupakan pembelaan bahasa dan budaya yang selalu menjadi sentimentil pro pemerintahan Spanyol sejak 1910-an.

Pada saat itu, bahasa Katalan tidak dianggap masuk ke dalam undang-undang bahasa resmi di Spanyol, meskipun petisi sudah diajukan masuk ke dalam undang-undang otonomi pada 1918.

Alhasil Barelona yang didirikan sejak 1899 pun dijadikan salah satu cara untuk mengimplikasi pesan budaya dan institusi Katalan. Tapi kediktatoran Francisco Franco tetap berusaha menghancurkan signifikasi sosial Katalan melalui Barcelona meskipun Perang Saudara telah berakhir.

Salah satunya upaya era kediktatoran Franco adalah ingin adanya penghapusan empat garis warna bendera Katalan (merah-kuning) dari logo Barcelona. Puncak kegeraman masyarakat Katalan dan pendukung Barcelona adalah saat Josep Sunyol ditembak mati.

Sunyol yang merupakan Presiden Barcelona diduga ditembak mati pada 1936 karena menyiratkan olahraga dengan urusan sosial dan budaya Katalan. Tapi sejak itulah Barcelona semakin kuat menjadi ikon pertahanan bagi masyarakat Katalan.

Barcelona juga menjadi simbol demkorasi anti-sentralisme yang artinya adalah pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusannya sendiri berdasarkan aspirasi rakyatnya.

Setelah Franco meninggal pada 1975, Barcelona pun semakin mempertahankan komitmen sosialnya dengan cara baru, salah satunya menciptakan pondasi klub untuk memperkenalkan Barcelona sekaligus Katalan kepada dunia.

Buktinya, Barcelona semakin memperluas komitmen sosialnya ke seluruh dunia di era globalisasi saat ini. Hal itu bisa dilihat dari kerja samanya dengan UNICEF pada 2006.

Kerja sama itu membuktikan bahwa Barcelona peduli kepada keadaan anak-anak di seluruh dunia terutama di Katalan. Maksud lain dari kerja sama itu menegaskan bahwa sebuah klub olahraga tidak bola dimarjinalkan karena masalah yang terjadi di masyarakat.

Kerja sama itu juga semakin membuktikan bahwa Barcelona lebih dari sekadar klub, tapi tersirat dalam berbagai budaya, sosial dan amal di Katalan maupun di tempat lain di dunia.

Klub dengan tegas sangat mempromosikan Katalan di seluruh dunia dan Barcelona sudah pasti mendukung daerah asalnya yang telah terintegrasi dalam waktu lama secara multikultural.

Sejauh ini, Barcelona sudah memiliki anggota pendukung resminya lebih dari 50 negara yang membuat mereka semakin besar. Diharapkan juga bahwa anggota pendukung resminya itu pun bisa mempromosikan nila-nilai positif.

Bahkan mereka juga diharapkan bisa bekerja sama dengan institusi internasional seperti UNICEF atau dengan organisasi lokal yang memiliki proyek-proyek pendidikan, seni dan budaya yang didukung masyarakat dan pembangunan.

Barcelona adalah intrinsik yang terubung dengan Katalan. Sebuah komitmen yang berasal dari masyarakat secara keseluruhan dan dipahami oleh pendukung Barcelona di seluruh Spanyol maupun belahan dunia lainnya

Berjalan secara demokratis adalah prinsip demokrasi yang menjadi pilar dasar Barcelona. Maka dari itulah Barcelona menjadi sedikit klub sepakbola besar Eropa yang berjalan secara demokratis dengan daya tarik yang luar biasa.

Sumber: FC Barcelona, Spain Tickets Online, This Day In Football History

Komentar