Perjalanan Karier Danny Guthrie: Dari Man United, Liverpool hingga ke Mitra Kukar

Cerita

by redaksi

Perjalanan Karier Danny Guthrie: Dari Man United, Liverpool hingga ke Mitra Kukar

Sebagai anak berbakat, Danny Guthrie dinanti-nanti publik Inggris karena diprediksi bakal jadi pemain hebat. Pada usia 11-16 tahun, ia punya bakat yang paling menonjol di sekolahnya, Thomas Telford School. Ia lantas direkrut oleh akademi Manchester United. Tak lama kemudian, giliran Liverpool yang mengajaknya bergabung karena terkesima dengan kemampuannya.

Setelah menunggu sekitar dua tahun, akhirnya Guthrie bisa mendapatkan debut bersama tim senior Liverpool. Sempat berlaga di ajang pramusim menghadapi Wrexham, debut resmi pemain berposisi gelandang tersebut terjadi pada laga Piala Liga melawan Reading. Pada menit ke-62, ia masuk menggantikan gelandang Liverpool lainnya, Mohamed Sissoko.

Kini, sekitar hampir 13 tahun berlalu, Guthrie kembali "menggantikan" Sissoko. Tapi bukan di Liverpool, melainkan di kesebelasan Liga 1, Mitra Kukar. Ya, kesebelasan berjuluk Naga Mekes tersebut merekrut Guthrie untuk mengisi slot pemain asing di lini tengah yang sebelumnya diisi oleh Mohamed Sissoko.

Guthrie telah resmi diperkenalkan sebagai penggawa anyar Mitra Kukar pada Kamis (4/1). Bahkan ia langsung bertolak ke Malaysia pada Jumat (5/1), untuk bergabung dengan skuat Mitra Kukar yang hendak melakukan pemusatan latihan dan laga uji tanding menghadapi Johor Darul Takzim pada 5-11 Januari 2018.

Seperti yang sudah disebutkan pada awal tulisan, Guthrie memang punya rekam jejak cukup mentereng untuk ukuran pemain asing yang berlaga di Indonesia. Ia merupakan salah satu penggawa tim utama Liverpool pada musim 2006/2007. Saat itu Liverpool masih ditukangi pelatih asal Spanyol, Rafael Benitez.

Guthrie yang masih berusia 18 tahun ketika itu mengenakan seragam nomor 35. Untuk menembus skuat utama, selain Sissoko, ia juga harus menyisihkan Steven Gerrard, Harry Kewell, Luis Garcia, Xabi Alonso dan Javier Mascherano. Hal tersebut merupakan hal yang sulit, sehingga ia akhirnya tercatat hanya mencatatkan 7 laga saja (mayoritas sebagai pemain pengganti). Ia pun lebih sering ditempatkan sebagai pemain sayap saat dimainkan.

Karena sulitnya mendapatkan menit bermain, Guthrie akhirnya dipinjamkan ke Southampton. Ternyata nasibnya tak jauh berbeda. Bermain dengan beberapa pemain berbakat lain seperti Gareth Bale, Adam Lallana, dan Andrew Surman (sekarang bermain di Bournemouth), hanya 10 kali pemain kelahiran Shrewsbury ini bermain.

Setelah Southampton, giliran Bolton Wanderers yang mendapatkan jasa Guthrie. Di sinilah pemain kelahiran 18 April 1987 ini lebih sering tampil. Total ia mencatatkan 35 kali bermain pada musim 2007/2008 tersebut, 25 di antaranya di Liga Primer. Ketika itu Bolton diperkuat pemain-pemain seperti Nicolas Anelka, Gary Speed, Ivan Campo, El Hadji Diouf, dan Gary Cahill.

Penampilannya bersama Bolton tersebut membuat Kevin Keegan yang baru saja ditunjuk sebagai manajer anyar Newcastle United tertarik memboyongnya. Mahar 2,5 juta paun menjadi biaya yang harus dikeluarkan The Magpies untuk memboyong Guthrie. Biaya yang cukup layak karena Guthrie bertahan sampai empat musim.

A post shared by Danny Guthrie (@bigguth20) on

Guthrie tampil reguler bersama Newcastle ketika mereka bermain di divisi Championship. Begitu kembali ke Liga Primer, ia pun mulai kembali terpinggirkan. Tak mengherankan karena Newcastle yang ketika itu dilatih Alan Pardew mendatangkan pemain-pemain berkualitas di lini tengah, di antaranya adalah Stephen Ireland, Cheikh Tiote, hingga Hatem Ben Arfa. Kariernya semakin sulit ketika Newcastle mendatangkan Yohan Cabaye semusim berikutnya.

Total 104 pertandingan dijalani Guthrie bersama Newcastle yang melepasnya pada 2012. Kemudian ia membela Reading, yang terdegradasi di musim pertama Guthrie membela tim. Dari situlah Guthrie belum lagi bermain di Liga Primer. Kesebelasan-kesebelasan Championship yang ia bela berikutnya adalah Fulham dan Blackburn Rovers yang musim 2016/2017 lalu gagal dibawanya bertahan di divisi Championship.

A post shared by Danny Guthrie (@bigguth20) on

Dilepas Blackburn pada musim panas lalu, Guthrie sempat menganggur sampai akhirnya tawaran bermain di Indonesia datang pada akhir 2017 lalu. Akhirnya dengan kontrak satu tahun dengan opsi perpanjangan, Guthrie resmi diperkenalkan sebagai pemain anyar Mitra Kukar yang musim lalu diperkuat Sissoko, kompatriotnya di Liverpool 11 tahun silam.

Dalam beberapa cuplikan golnya, Guthrie kerap membobol gawang lawan lewat tendangan dari luar kotak penalti. Kita nantikan apakah di Liga 1 2018 nanti tendangan-tendangan gledeknya akan mengangkat prestasi Mitra Kukar atau tidak.

foto: zimbio.com

Komentar