Aksi Solidaritas Suporter Konyaspor untuk Palestina

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Aksi Solidaritas Suporter Konyaspor untuk Palestina

Pendukung klub Liga Turki, Konyaspor FC menunjukkan aksi solidaritas kepada masyarakat Palestina. Sebelum pertandingan Liga Super Turki yang mempertemukan Konyaspor melawan Fenerbahce di Konya Bueyueksehir Stadium, Konya, Sabu (23/12) waktu setempat, suporter tuan rumah menampilkan koreografi tiga dimensi berbentuk Masjid al-Aqsa dan Dome of the Rock yang berada di Yerusalem, secara bergantian di salah satu sudut tribun penonton stadion tersebut.

Dilansir dari Daily Sabah, dalam pertandingan yang berkesudahan imbang 1-1 itu para penggemar Konyaspor juga menampilkan koreografi bergambar tokoh Hamdala yang memegang bendera Turki dan Palestina di kedua tangannya.

Paling menarik dari pertunjukan koreografi yang dipertontonkan para pendukung Konyaspor adalah saat mereka menampilkan sosok Sultan Salahuddin al-Ayyubi yang bertunggang kuda, dengan diiringi bentangan spanduk bertuliskan “Yerusalem menunggu kedatangan Salahuddin yang baru.”

Salahuddin al-Ayubbi atau biasa disapa Saladdin merupakan salah satu tokoh terkemuka pejuang kaum Muslimin. yang berhasil merebut Jerusalem dari kekuasaan kaum Nasrani pada Perang Salib kedua pada 1187.

Aksi solidaritas para pendukung Konyaspor merupakan buntut dari pengakuan sepihak Presiden Amerika serikat, Donald Trump, terhadap status Yerusalem yang diakuinya sebagai ibu kota Israel. Negeri Paman Sam bahkan ingin memindahkan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pengakuan tersebut menimbulkan gelombang kecaman dunia. Dari sekian banyaknya negara yang mengecam klaim Amerika Serikat terhadap status Yerusalem, Turki menjadi salah satu negara yang paling vokal mengecam klaim tersebut.

Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama besar: Islam, Nasrani, dan Yahudi. Konsensus internasional lama menyatakan bahwa status Yerusalem yang diklaim sebagai ibukota Israel dan Palestina hanya dapat diselesaikan sebagai sebuah kesepakatan akhir yang disepakati dalam sebuah perdamaian.

Sementara dari hasil pemungutan suara dalam sidang darurat Majelis Umum PBB, 128 negara menolak klaim Amerika Serikat terhadap status Yerusalem. Sembilan negara menyetujui klaim tersebut termasuk Amerika Serikat dan Israel, sementara 35 negara memutuskan abstain dalam voting yang digelar pada Kamis (21/12/2017).

***

Aksi solidaritas suporter sepakbola terhadap kondisi yang terjadi di Palestina pernah disuarakan oleh suporter Celtic FC. Pada Agustus 2016 lalu, para pendukung Celtic serempak mengibarkan bendera Palestina di Celtic Park, saat kesebelasan kebanggaannya itu melakoni pertandingan kualifikasi Liga Champions melawan tim asal Israel, Hapoel Be`er Sheva.

Aksi para pendukung Celtic berbuah denda sebesar 130 ribu paun, karena dinilai bertentangan dengan aturan UEFA. meski begitu aksi para pendukung Celtic menuai pujian banyak pihak. Bagi pendukung Celtic, ini bukan kali pertama mereka mendapatkan hukuman denda karena melakukan aksi solidaritas kepada masyarakat Palestina dalam pertandingan resmi.

Pada 2014 lalu, para pendukung Celtic juga serempak mengibarkan bendera Palestina saat timnya bertanding di kualifikasi Liga Champions menghadapi tim asal Islandia, KR Reykjavic. Buntut dari kejadian tersebut, Celtic di denda UEFA sebesar 15 ribu paun.

Komentar