Sekarang Pep Guardiola Berhak Sombong

Berita

by redaksi

Sekarang Pep Guardiola Berhak Sombong

Manchester City berhasil menang 4-1 atas tamunya, Tottenham Hotspur, di pekan ke-18 Liga Primer Inggris, sekaligus mencatatkan kemenangan ke-16 berturut-turut. Mereka memperpanjang rekor sebelumnya yang lebih dahulu mereka cetak di pekan ke-17.

Gol-gol dari Iklay Gundogan, Kevin De Bruyne, dan dwigol Raheem Sterling membuat tuan rumah semakin berada di puncak klasemen. Meski Christian Eriksen berhasil mencetak satu gol sebelum akhir laga, itu tidak berarti apa-apa.

Bagi Pep Guardiola, manajer Man City, rekor 16 kemenangan beruntun ini bukan hal baru. Ia pernah melakukannya di La Liga Spanyol 2010/2011 saat ia membesut Barcelona. Bahkan ia masih butuh tiga kemenangan berturut-turut lagi untuk menyamai rekor 19 kemenangan beruntun di Bundesliga Jerman saat ia menukangi Bayern Muenchen pada 2013/2014.

Tiga paragraf di atas cukup menggambarkan alasan kenapa Guardiola pantas untuk sombong. "Tentu saja, aku bangga," kata Guardiola setelah pertandingan, dilansir dari Independent. "Aku sedang tidak mood untuk bersikap rendah hati sekarang."

"Aku pikir kami bekerja keras dan para pemain tahu itu. Kami akan meninjau pertandingan besok pagi. Aku akan berbicara kepada para pemain secara individual dan juga secara bersama-sama, untuk melihat seberapa banyak hal baik dan hal buruk yang kami lakukan."

Guardiola berbicara jika ia tidak akan bisa membuat tiga rekor kemenangan berturut-turut di tiga kesebelasan yang berbeda dan di liga yang berbeda pula tanpa dukungan ketiga kesebelasan tersebut: Barcelona, Bayern, dan Man City. Ia memastikan dukungan yang ia maksud adalah berwujud pemain-pemain berkualitas.

"Tentu saja itu (tiga rekor kemenangan beruntun) terjadi karena aku bersama tiga kesebelasan yang luar biasa," lanjutnya. "Ketiga kesebelasan itu mendukungku, dalam setiap keputusan mereka percaya dan mereka memberikanku pemain-pemain hebat. Tanpa pemain-pemain bagus dan kesebelasan yang mendukung idemu, maka mustahil untuk mencapai hal-hal semacam ini," tutup Pep.

Sementara itu, manajer Spurs, Mauricio Pochettino, juga ikutan berkomentar setelah kalah 1-4 dari tuan rumah Man City. "Aku pikir, pertama-tama, tim yang lebih baik yang menang. Ketika kamu menonton pertandingan dan menilainya, dan cara kami kebobolan gol pertama adalah hadiah yang besar untuk Manchester City," kata Pochettino.

"Mereka (Man City) sedang berada pada penampilan dan momentum yang sangat bagus. Mereka menunjukkan kenapa mereka yang terbaik di Liga Primer."

"Tapi bagiku, kamu bisa mendapatkan hal positif dari pengalaman luar biasa ini untuk tim supaya sadar jika ingin bermain di Liga Primer, kami butuh peningkatan, kami butuh untuk belajar, untuk bekerja lebih keras daripada sebelumnya dan tentu kami bermain hari ini melawan kesebelasan yang memiliki banyak sekali kualitas," tutup manajer asal Argentina tersebut.

Untuk mengilustrasikan komentar Pochettino di atas dan kenapa Guardiola berhak sombong meski sekarang baru di pekan ke-18, artinya masih ada 20 pertandingan lagi sampai akhir musim, kita bisa melihat jarak antara keduapuluh kesebelasan di Liga Primer Inggris sampai semua pertandingan semalam (16/12) dimainkan.

Baca juga: Apakah Pep Guardiola Bisa Sukses Jika Menangani Kesebelasan Kecil?

Man City berada jauh di atas peringkat kedua. Jarak peringkat satu ke peringkat kedua (14 poin, Man United dan Chelsea) bahkan lebih lebar daripada jarak dari peringkat dua ke peringkat kedelapan (12 poin, Leicester City).

Selain itu, Man City-nya Guardiola juga musim ini berhasil mengalahkan Liverpool (5-0), Chelsea (1-0), Arsenal (3-1), Man United (2-1), dan semalam Spurs (4-1). Semua big foursix sudah ia sikat. Jadi, Guardiola berhak sombong, kan?

Komentar