Profil Bruce Djite yang Akan Bertualang di PSM Makassar

Cerita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Profil Bruce Djite yang Akan Bertualang di PSM Makassar

Menghadapi kompetisi Liga 1 Indonesia 2018, PSM Makassar tampaknya tidak terlalu banyak melakukan perombakan skuat, khususnya di sektor pemain asing. Dari empat penggawa asing yang membela klub berjulukan Juku Eja itu musim lalu, hanya Pavel Purishkin yang terdepak. Willem Jan Pluim, Marc Anthony Klok, dan Steven Paulle masih dipertahankan.

Mengacu pada regulasi kompetisi musim sebelumnya, setiap kesebelasan yang berlaga di Liga 1 Indonesia diperbolehkan memiliki empat pemain asing dengan kuota 2 pemain non Asia, 1 Asia, plus 1 marquee player. Bila kuota pemain asing di kompetisi musim depan tidak berubah, praktis PSM masih memiliki jatah untuk mendatangkan satu pemain asing asal Asia, karena Purishkin yang terdepak pada akhir musim lalu merupakan pemain asal Uzbekistan.

Saat ini PSM dikabarkan telah mendapatkan sosok tepat pengganti Purishkin. Pelatih Juku Eja, Robert Rene Alberts, sebenarnya masih belum mau mengungkapkan nama pemain tersebut. Namun pria asal Belanda itu membeberkan bahwa pemain yang bersangkutan pernah berkiprah di Korea Selatan bersama Suwon FC dan pernah pula bermain bersama Adelaide United di A League, Australia.

“Pokoknya dia adalah pemain yang memiliki segudang pengalaman. Selain itu, dia juga merupakan pemain yang cukup produktif dalam mencetak gol,” terang Robert seperti dilansir dari Tribun Timur.

Berdasarkan petunjuk yang diberikan Robert, sosok yang dimaksud mengarah kepada Bruce Djite, pemain asal Amerika Serikat berpaspor Australia. Melihat rekam jejaknya, pemain yang bersangkutan memang pernah menjadi bagian dari Suwon FC. Tepatnya Djite bergabung bersama Suwon FC pada musim 2016/2017.

Saat membela Suwon, bisa dibilang ia merupakan salah satu pemain andalan klub yang bermarkas di Suwon Sports Complex itu. Dari 36 pertandingan yang dilakoni Suwon FC di K-League Challenge musim lalu, Djite terlibat dalam 28 pertandingan dengan 18 kali menjadi starter dan delapan kali bermain sebagai pemain pengganti.

Selain itu, Djite pun tercatat pernah menjadi bagian Adelaide United bahkan dalam dua periode. Bisa dibilang, klub berjulukan The Reds itu merupakan kesebelasan pertama yang dibela dalam karier profesional pemain berusia 30 tahun ini sebagai pesepakbola pada 2006.

Pernah Tampil di Liga Turki

Bruce Djite saat tampil bersama Adelaide United. Sumber Foto: theroar.com.au

Sebelum memutuskan bergabung ke Adelaide, Djite terlebih dahulu menjalani seleksi di klub Bundesliga Jerman, Werder Bremen. Namun saat itu ia tidak terpilih, dan memutuskan kembali ke Australia untuk menerima pinangan Adelaide. Bukan tanpa alasan Adelaide berani mendatangkan Djite. Djite pernah masuk dalam program pengembangan pesepakbola berbakat The New South Wales Institute of Sport (NSWIS), yang berpusat di Sydney pada 2005. Setahun kemudian ia masuk dalam program The Australian Institute of Sport (AIS), yang merupakan proyek pembinaan pesepakbola muda bentukan Federasi Sepakbola Australia (FFA).

Pada musim perdananya bersama Adelaide, Djite membukukan 13 penampilan dengan torehan satu gol. Selama dua musim membela The Reds, Djite tampil dalam 20 pertandingan dengan catatan enam gol. Setelah itu, pada musim 2008, ia akhirnya mewujudkan mimpi tampil di kompetisi Eropa. Klub asal Turki, Genclerbirligi menjadi kesebelasan yang meminangnya saat itu.

Tampil di kompetisi utama Turki bersama Genclerbirligi membuat penampilan Dietje semakin menggigit. Tak ayal ia pun menjadi salah satu pemain andalan klub asal Kota Ankara itu. Tercatat 28 penampilan dibukukan dengan torehan enam gol dan dua asis.

Namun tahun keduanya di Liga Turki tak berlangsung mulus. Penurunan performa ditunjukkan, kesempatan bermain yang dimilikinya semakin minim. Pada pertengahan musim 2009/2010 ia dipinjamkan ke Diyarbakirspor, sebelum itu sebenarnya Hajduk Split sempat meminatinya, namun Djite menolak tawaran Hajduk dan lebih memilih bermain bersama Diyarkakirspor.

Tapi bersama Diyarkakirspor, Djite kembali gagal menunjukkan permainan terbaiknya. Tidak ada perkembangan signifikan dijadikan alasan Genclerbirligi untuk tidak memperpanjang kontraknya. Pada akhir musim 2009/2010, ia akhirnya dilepas. Ia memilih kembali ke Australia dengan Gold Coast United menjadi pelabuhan barunya menghadapi musim 2012/2011.

Saat itu ia bergabung bersama Gold Coast untuk menggantikan penyerang asal Selandia Baru, Shane Smeltz yang memilih hengkang ke Liga Turki. Penunjukan Djite sebagai pengganti Smeltz terbukti tepat. Semusim tampil bersama klub asal Queensland itu, Djitem menunjukkan performa gemilang dengan mencatatkan 10 gol dan tiga asis dalam 23 penampilan.

Catatan impresif yang dibukukan Djite cukup untuk menarik perhatian Adelaide agar tertarik meminangnya kembali. Pada 11 Maret 2011, Djite resmi kembali ke Adelaide dengan durasi kontrak selama dua tahun. Saat itu ia berhasil menampilkan permainan yang memuaskan, hingga petualangan keduanya bersama Adelaide dilakoni dalam jangka waktu lima tahun lamanya. Dari 2011 hingga 2016 tampil membela The Reds, pemain kelahiran Virginia, Amerika Serikat itu membukukan 113 penampilan dengan torehan 29 gol.

Djite tercatat pula pernah masuk dalam skuat Tim Nasional Australia. Kariernya di level tim nasional di mulai pada 2006 dengan menjadi bagian timnas Australia U 20 dan U 23. Dari tahun 2006 sampai 2008 bermain untuk timnas Australia dalam dua jenjang usia berbeda itu, dirinya tampil dalam 16 penampilan dengan torehan tujuh gol.

Pada 2008, Djite mendapat panggilan membela timnas senior Australia. Debutnya di level tim nasional terjadi dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2010 menghadapi Tiongkok kala itu, Australia kalah 0-1 dan Djite tampil selama 90 menit. Tak hanya itu, ia juga turut ditampilkan dalam dua pertandingan persahabatan melawan Afrika Selatan dan Belanda.

Djite kembali tampil bersama The Socceroos menghadapi Uzbekistan di Kualifikasi Piala Dunia 2010 pada 9 Oktober 2008. Saat itu ia tampil sebagai pemain pengganti dan hanya bermain selama satu menit. Setelahnya ia lebih banyak menghuni bangku cadangan, dalam beberapa pertandingan tak dipanggil lagi. Djite juga tidak diikutsertakan ke Piala Dunia 2010.

Penampilan terakhir Djite bersama tim nasional Australia terjadi pada 8 November 2010, ia bermain saat Australia dikalahkan Slovenia dua gol tanpa balas, saat itu ia tampil selama 56 menit. Selama dua tahun bolak-balik timnas Australia, Djite mengumpulkan total enam caps Internasional, tanpa satu pun gol atau pun asis yang ia torehkan.

Pada musim lalu, Djite memperkuat Suwon FC di Korea Selatan. Ketajaman yang dimilikinya mungkin masih dipertanyakan karena ia hanya mencetak 11 gol dari 39 penampilan. Meski begitu, Djite kemungkinan besar tetap akan direkrut PSM untuk menambah daya gedor lini depan PSM.

Menurut kabar yang beredar, Djite sudah menjalani tes medis di Makassar beberapa waktu lalu. Namun, tak lama setelah itu ia kembali ke Australia. Kabarnya Djite bersama seluruh skuat Juku Eja baru akan berkumpul di Makassar untuk menjalani pemusatan latihan pada 3 Januari mendatang.

Sumber Foto Utama: abc.net.au

Komentar