Ketatnya Giornata 16 Serie A 2017/2018

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Ketatnya Giornata 16 Serie A 2017/2018

Pertandingan giornata 16 Serie A 2017/2018 berakhir dengan hasil yang tidak biasa. Empat kesebelasan teratas di klasemen sementara gagal mendapatkan poin penuh. Uniknya lagi, semua laga yang dilakoni kesebelasan empat teratas berakhir imbang tanpa gol di setiap pertandingannya.

Pertandingan pertama yang mempertemukan tuan rumah Juventus dengan Internazionale Milan berakhir dengan skor 0-0 di Stadion Allianz, Minggu (10/12) dini hari. Hasil minor itu merupakan yang ketiga kalinya di kandang Juventus pada musim ini. Hasil imbang 0-0 membuat mereka tetap terpaut dua poin dari Inter yang menempati peringkat pertama.

Poin 38 yang dikoleksi Juventus juga tertinggal satu angka dari Napoli di peringkat dua. Napoli yang punya kesempatan kembali ke puncak klasemen memang senasib seperti Inter dan Juventus karena cuma mampu bermain imbang 0-0 ketika menjamu Fiorentina di Stadion San Paolo, Minggu (10/12).

Selain tiga kesebelasan tersebut, AS Roma juga gagal memanfaatkan hasil imbang yang diraih Inter, Napoli dan Juventus. Pasalnya Roma pun cuma mendapatkan satu poin saat bertandang ke Chievo Verona di Stadion Marc Antonio Bentegodi, Minggu (10/12). Tambahan dari hasil imbang itu pun tidak mengubah posisi Roma di peringkat empat dengan koleksi 35 poin.

Bahkan posisi Roma terancam jika Lazio berhasil mengalahkan Torino di Stadion Olimpico, Selasa (12/12) dini hari nanti. Jika Lazio menang, Roma bisa disalip karena unggul selisih gol meskipun sama-sama mengoleksi 35 poin. Hanya saja kedua kesebelasan masih punya satu laga tunda di mana keduanya akan saling berhadapan.

Di sisi lain, justru AC Milan yang mendapatkan kemenangan ketika menjamu Bologna di Stadion San Siro, Senin (11/12) dini hari tadi. Kemenangan Milan itu mendekatkan posisi mereka dengan Sampdoria di peringkat enam klasemen sementara. Poin antar mereka terpaut tiga angka karena Sampdoria berada di peringkat enam dengan raihan 27 poin. Catatan dari giornata 16 ini menunjukkan bahwa Serie-A mulai menunjukkan tingkat kompetitifnya. Antar kesebelasan di papan atas memiliki jarak poin yang cukup tipis dan bisa disalip kapanpun.

Internazionale Milan Buktikan Tidak Mudah Dikalahkan

Hasil empat kesebelasan papan atas klasemen sementara Serie-A 2017/2018 yang berakhir 0-0 itu merupakan pekan bersejarah. Seluruhnya bermain imbang tanpa gol yang terakhir kali terjadi pada giornata 17 pada musim 1965/1966. Tapi catatan lebih menonjol ditorehkan Inter.

Suka atau tidak, Serie-A giornata 16 diakhiri dengan Inter yang memuncaki klasemen sementara. Inter sendiri belum terkalahkan sejauh musim ini. Total 40 poin mereka didapatkan dari hasil 12 kemenangan dan empat kali imbang.

Faktor terbesar adalah keberadaan Luciano Spalletti sebagai pelatih baru Inter. Catatan kebobolan Inter pun merupakan yang paling sedikit dengan 10 gol. Jumlah kebobolan itu sama sedikitnya dengan catatan yang dimiliki Roma dan Napoli.

Kuatnya pertahanan Inter pun membuat Juventus kesulitan membobol gawang mereka. Jelas bahwa Juventus sangat kuat di kandangnya dan sangat sulit mencuri poin di Stadion Allianz dalam beberapa musim terakhir. Terakhir kali Inter bisa menahan imbang Juventus di stadion itu pada 7 Januari 2015. Sementara kemenangan terakhir Inter di sana terjadi pada 4 November 2012.

Maka dari itu hasil imbang 0-0 pada giornata 16 lalu adalah bukti bahwa Inter sulit dikalahkan saat ini, meskipun memang Juventus tidak memainkan Alex Sandro, Douglas Costa dan Paulo Dybala pada laga tersebut. Ditambah lagi lini depan kesebelasan besutan Massimiliano Allegri itu terlihat buruk dalam penyelesaian akhirnya.

Dari 19 kali percobaan, hanya delapan kali yang mengarah ke gawang dan tidak menghasilkan gol. Hasil imbang Juventus dan Inter pada laga itu memberikan pujian khusus kepada penjaga gawang Inter, Samir Handanovic. Selain Handanovic, beberapa pemain di belakang kesebelasan lain juga menjadi bintang pada giornata 16 ini.

Parade Para Pemain Belakang

Hasil imbang kesebelasan papan atas tanpa gol ini menjadi parade unjuk gigi bagi para pemain belakang. Samir Handanovic menjadi pemain terbaik ketika menjaga gawang menghadapi Juventus. Total, ia melakukan sembilan penyelamatan penting pada laga tersebut.

Tapi lebih gemilang lagi adalah penampilan Stefan Sorrentino ketika menjaga gawang Chievo Verona dari gempuran Roma. Ia melakukan sembilan penyelamatan penting dan satu sapuan bersih pada laga yang berakhir dengan skor 0-0 itu. Bahkan Sorrentino berhasil membuat para penonton terpukau karena penyelamatan gandanya saat menit 23`.

Awalnya ia menepis tendangan tumit yang keras dari Patrik Schick. Kemudian sepakan keras dari Gerson pun bisa ditahan kiper 38 tahun tersebut. Sorrentino sendiri merupakan salah satu kiper berpengalaman di Serie-A. Selain memperkuat kesebelasan-kesebelasan Italia seperti Palermo dan Torino, ia pernah memperkuat AEK Athena di Liga Yunani.

Sementara pada pertandingan antara Napoli dengan Fiorentina, pemain terbaik laga itu bukanlah kiper, melainkan bek tengah yang dilakoni Davide Astori. Ia menjadi palang pintu kuat ketika menahan serangan-serangan Napoli. Astori merupakan pemain penting yang berhasil meredam ketajaman Dries Mertens pada laga tersebut. Dua pemain itu terlihat saling mengalahkan ketika Napoli menyerang. Meskipun dua percobaan tekel Astori kepada Mertens itu gagal, setidaknya Mertens tidak bisa berbuat banyak karena terus dijaga Astori. Mertens yang sudah 10 kali menjebol gawang sejauh musim ini pun tidak mampu mencetak gol pada laga tersebut.

Mertens pun cuma diberikan kesempatan satu kali menembak bola selama dalam penjagaan Astori. Bahkan bek Italia itu juga berhasil satu kali melakukan giringan bola sukses kepada Mertens. Selain itu, Astori juga berhasil sembilan kali mencegat operan lawan, empat sapuan bersih dan tiga kali memenangkan duel udara.

Komentar