Kencangnya Manuver Sriwijaya FC Menghadapi Liga 1 2018

Taktik

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kencangnya Manuver Sriwijaya FC Menghadapi Liga 1 2018

Sriwijaya FC memperlihatkan keseriusan mereka menatap Liga 1 Indonesia 2018. Klub berjuluk "Laskar Wong Kito" itu bisa dibilang kesebelasan yang paling aktif mengonsolidasi kekuatan untuk kompetisi musim depan, setelah merampungkan kesepakatan bersama Rahmad Darmawan yang di proyeksi sebagai pelatih kepala.

Penunjukan Rahmad Darmawan sebagai arsitek anyar Sriwijaya FC tentu bukan tanpa alasan. Pelatih yang karib disapa RD itu memiliki rekam jejak menawan, terlebih bersama "Laskar Wong Kito". Juru taktik yang pernah membawa Persipura Jayapura meraih gelar juara Liga Indonesia musim 2005 itu bisa dibilang sebagai salah satu aktor penting yang membuat Sriwijaya FC menjelma sebagai kesebelasan yang disegani di kompetisi utama sepakbola Indonesia.

Bersama RD, Sriwijaya FC sukses meraih gelar juara Liga Indonesia musim 2007/2008, dan menjadi penguasa gelar Copa Indonesia tiga musim beruntun pada musim 2007/2008, 2008/2009, serta 2009/2010.

Musim lalu, di Liga 1 Indonesia 2017, prestasi Sriwijaya FC terbilang menyedihkan. Pada akhir kompetisi mereka hanya mampu finis di peringkat 11 klasemen akhir, fakta miris yang harus ditelan kesebelasan yang bermarkas di Stadion Gelora Jaka Baring itu. Selain itu, berbagai permasalahan juga sempat mendera, salah satunya pergantian pelatih yang dilakukan hingga dua kali.

Sebelum melakukan persiapan di Liga 1 2017, secara mengejutkan manajemen Sriwijaya FC mendepak Widodo Cahyono Putro dari kursi kepelatihan. Posisi Widodo digantikan Osvaldo Lesa, namun pelatih asal Brasil itu ternyata gagal mengangkat performa Sriwijaya FC yang dari awal musim selalu berkutat di papan tengah. Menjelang berakhirnya putaran pertama Liga 1, Lesa didepak dan posisinya digantikan oleh Hartono Ruslan yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih.

Kehadiran RD memang tak menjamin Sriwijaya bisa kembali berjaya di kompetisi musim depan. Namun harapan menuju arah yang lebih baik ketimbang musim lalu, kansnya cukup terbuka lebar, apalagi bila melihat rekam jejak mantan pelatih Persikota Tanggerang itu bersama Sriwijaya FC pada medio 2007 hingga 2010. Jadi, tidak ada salahnya berharap bahwa di tangan RD, "Laskar Wong Kito" kembali mengamuk di kompetisi musim depan.

“Tentunya saya berharap doa restu dan dukungan dari para pendukung Sriwijaya FC dan seluruh masyarakat Palembang, agar kami bisa sama-sama menjadi lebih baik pada musim depan,” terang RD dalam rilis video yang diunggah di Official Instragram Sriwjaya FC.

Lima pemain baru

Manuver Sriwijaya FC tak terhenti di perekrutan RD sebagai pelatih. Setelah menunjuk RD, Sriwijaya FC enggan membuang waktunya, mereka langsung memburu pemain anyar yang diharapkan mampu mendongkrak prestasi mereka. Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex mengumumkan bahwa Laskar Wong Kito berhasil merekrut lima pemain baru.

Melalui akun twitter-nya, Dodi mengumumkan bahwa empat pemain anyar Sriwijaya FC untuk musim depan itu adalah dua mantan penggawa Arema FC, Esteban Vizcara dan Adam Alis. Kemudian tiga nama lainnya adalah Alfin Tuasalamony (Bhayangkara FC), Yogi Rahadian (Mitra Kukar), serta Makan Konate (Trengganu Team FC).

Bila melihat lima pemain anyar yang didatangkan, tampak Sriwijaya FC ingin mengonsolidasi kekuatan khususnya di lini tengah dan depan. Dari lima nama yang diumumkan sebagai pemain anyar "Laskar Wong Kito", hanya Alfin Tuasalamony yang berstatus sebagai pemain belakang. Sementara sisanya adalah pemain depan dan tengah.

Kehadiran Vizcara bisa membuat lini serang Sriwijaya FC lebih mematikan khususnya dari sektor sayap. Pemain asal Argentina itu tercatat sebagai pencetak gol terbanyak kedua di tim Arema musim lalu dengan tujuh gol. Catatan Vizcara hanya berselisih dua gol dari Cristian Gozales sebagai pencetak gol terbanyak Singo Edan.

Meski kerap beroperasi dari sektor sayap kiri, namun Vizcara sebenarnya juga piawai bermain sebagai gelandang serang. Catatan statistik mantan pemain Semen Padang itu pada musim lalu juga terbilang cukup baik dalam hal pendistribusian bola ke depan, dilansir dari situs Liga-Indonesia.id, Vizcara memiliki rataan akurasi umpan mencapai 80 persen, terhitung lebih baik dari Juan Pablo Pino (75 persen) atau Adam Alis (74 persen).

Selain Vizcara, sosok Makan Konate bisa dibilang sebagai salah satu pembelian yang diharapkan besar bisa membawa perubahan, terutama bagi permainan Sriwijaya FC pada musim depan. Dalam dua tahun terakhir ini, Konate memang banyak menghabiskan kariernya di Liga Malaysia. Meski begitu, Konate tetap dipandang sebagai salah satu gelandang asing terbaik yang pernah berkiprah di Indonesia.

Karier Konate melejit bersama Persib Bandung. Di klub berjuluk Maung Bandung itu Konate menjelma sebagai ruh permainan Persib di lini tengah. Pemain asal Mali itu menjadi salah satu sosok penting keberhasilan Persib menjuarai kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2014.

Sebagai gelandang serang, Konate tidak hanya memiliki kemampuan distribusi bola yang bagus, namun juga punya mobilitas yang membuatnya mampu menjadi katalis antara lini tengah dan depan. Tidak hanya itu, mantan pemain Barito Putera itu juga memiliki kemampuan eksekusi bola mati yang baik. Selama di Persib beberapa kali dia mampu mencetak gol melalui tendangan penalti atau tendangan bebas.

Perekrutan Konate, Vizcara, Adam Alis, Alfin, dan Yogi sepertinya bukan yang terakhir bagi Sriwijaya FC. Beberapa rumor menyebutkan bahwa Sriwijaya FC saat ini tengah mengincar beberapa pemain baru, khususnya untuk memperkuat lini belakang. Sektor pertahanan Sriwijaya FC pada musim lalu terbilang inferior, tercatat sepanjang melakoni pertandingan di Liga 1 2017, mereka telah kebobolan sebanyak 50 gol.

Permasalahan Sriwijaya di sektor belakang sebenarnya bukan karena kualitas pemain yang kurang mumpuni. Pada musim lalu, mereka memiliki Firdaus Ramadhan, Bobby Satria, Yanto Basna, Bio Paulin, dan Ahmad Maulana. Namun belakangan jumlah tersebut berkurang hingga menjadi tiga pemain saja di pertengahan musim, menyusul cedera yang dialami oleh Bio dan Ahmad Maulana.

Krisis pemain di lini belakang bisa dibilang menjadi salah satu faktor yang membuat lini pertahanan Sriwijaya rapuh. Jadi tidak ada salahnya juga bila pada jendela transfer menuju musim depan, "Laskar Wong Kito" mengincar pemain belakang sebagai antisipasi badai cedera seperti musim lalu. Dikabarkan bahwa Victor Igbonefo masuk dalam radar perburuan pemain anyar Sriwijaya FC musim depan.

***

Sriwijaya FC akan memulai latihan perdana mereka pada 6 Desember mendatang. Lima penggawa anyar yang telah diumumkan itu kabarnya akan langsung mengikuti sesi latihan perdana Sriwijaya FC bersama para pemain lama yang masih terikat kontrak. Manajemen Sriwijaya belum mengumumkan siapa saja pemain yang bertahan dan terdepak pada musim depan. Sejauh ini, baru Hilton Moreira yang dipastikan hengkang.

Foto: Twitter Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex

Komentar