Perkembangan Mentalitas Kylian Mbappe Butuh Diperbaiki

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Perkembangan Mentalitas Kylian Mbappe Butuh Diperbaiki

Mentalitas Kylian Mbappe bersama Paris Saint-Germain (PSG) pada laga-laga besar dianggap masih perlu dibuktikan. Keraguan itu muncul setelah kritik kepadanya muncul setelah menghadapi Olympique Marseille pada 22 Oktober lalu.

Mbappe justru terlihat seperti mendapatkan tekanan besar dan harus menyeimbangkan mental serta emosinya. Ia sama sekali tidak melepaskan percobaan tendangan ke arah gawang Marseille. Malah kartu kuning yang ia dapatkan pada menit 54` dan digantikan Angel Di Maria pada menit 80`.

Pertandingan antar musuh bebuyutan itu pun berakhir imbang 2-2. Pertandingan berikutnya, Mbappe melakukan sedikit lebih baik. Ia sempat melepaskan tiga percobaan tembakan. Tapi semua upayanya itu tidak ada satu pun yang mengarah ke gawang. Tapi PSG masih bisa menang berkat dua gol Edinson Cavani dan satu gol bunuh diri Dante.

Barulah ketika melawan Angers yang berada di jurang degradasi Mbappe berhasil mencetak dua gol. Pada waktu itu terlihat kemampuan terbaiknya sebagai penyerang yang dinamis dan penuh dengan skill. Kontribusinya itu menjadikan Mbappe sebagai pemain termuda yang mencetak 20 gol di Ligue 1 dalam 40 tahun terakhir.

Mbappe juga masuk ke dalam nominasi pemain muda terbaik Prancis 2017 bersama Anthony Martial (Manchester United) dan Ousmane Dembele (Barcelona). Masuknya Mbappe kepada nominasi itu tidak lepas dari musim yang spektakuler bersama AS Monaco selama musim lalu.

Sebanyak 15 gol dan delapan asis darinya membantu Monaco menjuarai Ligue 1 2016/2017. Enam golnya juga membawa kesebelasan itu ke semifinal Liga Champions musim lalu. Maka dari itu pertandingan pekan ke-14 Ligue 1 2017/2018 menjadi ujian terbesarnya pada musim ini.

Mbappe harus kembali ke tempat yang begitu familiar baginya, yaitu Stade Louis II yang merupakan kandang bagi Monaco. Di sisi lain, Mbappe diharapkan menjadi pemain kunci pertandingan itu baik diturunkan sejak awal maupun tidak. Baca juga: Adrien Rabiot Penguasa Lini Tengah PSG.

"Ini adalah hal yang hebat bagi Kylian untuk kembali ke Monaco. Dia sangat senang dengan keberadaannya di sini. Itu akan menjadi spesial baginya, tapi dia akan memberikan 100 persen untuk PSG," kata Unay Emery, Pelatih PSG ketika sebelum pertandingan, dikutip dari ESPN FC.

Mbappe pun dimainkan sejak pertandingan dimulai dan sudah mendapatkan cemooh dari pendukung tuan rumah ketika namanya dibacakan pengeras suara stadion. Malam itu adalah waktunya para pendukung Monaco melupakan penyerang 18 tahun tersebut.

"Memang benar kami merasa sakit pada saat itu. Keberhasilan kami di Ligue 1 telah memungkinan mimpi untuk menjaga pemain bintang kami," ujar Pierre salah satu pendukung Monaco. "Ke Real Madrid bisa dimengerti, namun gagasan untuk menjual salah satu pemain terbaik kami kepada rival terdekat adalah memuakan," sambungnya.

Mbappe memang menjadi ancaman menakutkan bagi Monaco pada laga tersebut. Tapi ia seolah sungkan untuk menjebol mantan gawang rekannya itu. Terhitung ada empat peluang emas yang didapatkan Mbappe dan tidak ada satu pun yang menjadi gol. Mbappe terlihat sering terburu-buru mengambil keputusan, sering salah posisi dan terlalu lama menguasai bola.

Tapi yang jelas, Mbappe seperti sedang menggosok-gosokan garam ke dalam lukanya sendiri di sepanjang laga tersebut. Kemudian pertandingan itu dijadikan guyonan dari rekannya di PSG, Thiago Silva. "Saya mengatakan kepadanya di ruang ganti bahwa dia masih mengira sedang bermain untuk Monaco. Dia bahkan membelokan bola yang menuju gawang mereka! Tapi Kylian memiliki awal yang bagus untuk musim ini seperti Cavani dan Neymar" ujarnya.

"Kylian karena hari ini dia mendapatkan beberapa kesulitan untuk mencetak gol. Tapi kami bahagia bersamanya," sambung bek tengah asal Brasil itu seperti dikutip dari Goal Internasional.

Padahal sejauh ini, kubu Monaco pasti sudah menganggap Mbappe sudah mengeluarkan permainan indahnya dengan PSG sejauh ini. Minimal sama seperti levelnya pada musim lalu.Bukan tanpa alasan karena potensinya untuk berkembang sangatlah besar. Namun Mbappe masih perlu belajar bagaimana menyesuaikan diri dengan kesebelasannya.

Apalagi sistem yang dimainkannya saat ini berbeda dengan saat di Monaco. Terpenting, Mbappe perlu belajar banyak hal dari pertemuan dengan mantan kesebelasannya tersebut. Terlepas dari bakat miliknya, Mbappe wajib menyingkirkan risiko yang bisa mengganggu keseimbangannya untuk berkembang.

Ia pun dicadangkan dahulu ketika PSG mengalahkan Troyes di Stadion Parc de Princes dini hari Waktu Indonesia tadi, Kamis (30/11). Mbappe baru dimainkan pada menit 70` menggantikan Angel Di Maria. Mungkin Emery ingin memulihkan mental Mbappe terlebih dahulu sebelum menghadapi Bayern Munich dan OSC Lille setelah melawan RC Starsbourg akhir pekan ini, Sabtu (2/12).

Sumber lain: Bleacher Reports, The Guardian

Komentar