Revierderby Sebagai Titik Balik Dortmund

Analisis

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Revierderby Sebagai Titik Balik Dortmund

Per Minggu pagi, Peter Bosz bisa kehilangan pekerjaan. Nasibnya tergantung hasil akhir pertandingan mahapenting melawan FC Schalke 04 nanti malam.

Dortmund sedang kacau. Dari lima pertandingan Bundesliga terakhir, Dortmund hanya meraih satu poin – nol poin dalam tiga pertandingan terbaru. Dari peringkat pertama, Dortmund merosot ke peringkat kelima. (Belum lagi, Dortmund dipastikam tersingkir dari Champions League.)

Pertahanan adalah sorotan utama. Dalam lima pertandingan Bundesliga terakhir. Dortmund kebobolan 14 gol. Bosz membawa Dortmund kembali ke masa kepelatihan Jurgen Klopp, saat Dortmund hanya punya satu strategi untuk semua situasi. Bosz tidak memperbaiki pertahanan Dortmund; ia terus dan terus menerapkan taktik proaktif yang menyerang dan terbuka.

Sialnya, barisan depan pun sedang tidak produktif. Hanya delapan gol dalam lima pertandingan terakhir. Dalam empat pertandingan terakhir sebelum lima pertandingan itu saja, Dortmund mencetak 16 gol – dua kali lipat! Pierre-Emerick Aubameyang, yang mencetak delapan gol dalam enam pertandingan Bundesliga pertama musim ini, absen mencetak gol dalam empat pertandingan terakhir. Namun puasa gol Aubameyang berakhir di pertandingan melawan Tottenham, sehingga para pendukung Dortmund bisa sedikit berharap Aubameyang akan kembali tajam di kompetisi domestik.

“Masalah kami bukan satu masalah besar, namun masalah-masalah kecil yang jumlahnya banyak,” ujar Marcel Schmelzer, kapten tim. “Kami berhasil mengatasi banyak di antaranya dan mengatasinya. Saat ini, kesalahan-kesalahan individu lah yang merugikan kami.”

Pernyataan Mario Gotze sedikit berbeda, dan mengisyaratkan masalah di Dortmund memang banyak. “Kami benar-benar harus bertahan lebih baik sebagai tim dan semua dari kami harus bertanggung jawab,” ujar Gotze. “Hal-hal semacam ini tidak boleh terjadi setiap tiga hari.”

Satu hal yang pasti: semua masalah itu harus selesai sebelum pertandingan melawan Schalke, karena Revierderby bisa menjadi titik balik Dortmund. “Jika kami menang melawan Schalke, luka beberapa pekan terakhir akan sembuh begitu saja,” ujar Gonzalo Castro.

Tetap Sama

Bagi Bosz, pertandingan nanti malam akan menjadi Revierderby pertamanya. Namun bahkan ia, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di Belanda, paham arti penting pertandingan melawan Schalke. Dalam jumpa pers prapertandingan, Bosz berkata bahwa ramai-ramai Revierderby terdengar hingga Belanda.

“Berbicara kepada para pemain, berlatih,” ujar Bosz mengenai persiapannya untuk Revierderby. “Namun pada akhirnya, yang paling penting adalah menang.” Masih belum ada indikasi bahwa Bosz akan menyesuaikan taktik untuk pertandingan ini.

“Saya berkonsentrasi sepenuhnya kepada pertandingan besok,” lanjut Bosz. “Kami harus berjuang hingga akhir. Saya yakin kami – dengan kualitas yang kami miliki – akan memenangi derby jika kami mengerahkan seluruh kemampuan kami.”

Mengingat sepanjang musim ini Dortmund selalu tampil dalam formasi yang sama, Bosz kemungkinan besar akan kembali memainkan pasukannya dalam formasi 4-3-3. Menekan dan terbuka masih akan menjadi sifat Dortmund, seperti dalam 12 pertandingan yang sudah lewat.

Serangan-serangan tetap akan dibangun secara vertikal, melibatkan para penyerang, dua dari tiga gelandang, dan para fullback. Melawan Schalke yang catatan pertahanannya adalah terbaik kedua di Bundesliga musim ini, Dortmund akan menghadapi ujian yang tidak mudah. Ini bisa jadi berbahaya, karena para pemain Schalke cukup fasih memainkan serangan balik.

Prediksi susunan pemain

Marco Reus, Lukasz Piszczek, Erik Durm, dan Sebastian Rode masih absen karena cedera. Kabar baiknya, Christian Pulisic yang absen dalam dua pertandingan terakhir sudah kembali berlatih dan dinyatakan cukup bugar untuk ambil bagian dalam pertandingan melawan Schalke. Roman Burki, yang menderita cedera kepala dalam kekalahan dari Tottenham, juga tampak siap bertanding.

Di depan Burki, empat posisi lini belakang kemungkinan akan diisi oleh Jeremy Toljan, Sokratis, Marc Bartra, dan Marcel Schmelzer. Julian Weigl akan memainkan peran nomor enam, dengan Mario Gotze dan Shinji Kagawa sebagai rekannya di lini tengah. Andriy Yarmolenko dan Pulisic, masing-masing di kanan dan di kiri, akan menyokong Pierre-Emerick Aubameyang.

Komentar