Alasan Laga Indonesia vs Guyana Dihitung Poin Ranking FIFA

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Alasan Laga Indonesia vs Guyana Dihitung Poin Ranking FIFA

Pertandingan persahabatan antara Indonesia melawan Guyana yang akan digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (25/11) dipastikan sebagai laga uji tanding Internasional resmi yang diakui FIFA. Artinya hasil pertandingan tersebut akan masuk dalam penghitungan poin di ranking FIFA. Tentu saja, laga ini sangat berarti bagi Indonesia yang saat ini bercokol di peringkat 165 bersama dengan lawannya Guyana. Bila berhasil meraih kemenangan maka Indonesia berpeluang naik peringkat.

Namun yang menarik dari pertandingan antara Indonesia melawan Guyana tentunya status pertandingan yang tak masuk dalam kalender FIFA (jeda internasional), namun dinyatakan sebagai pertandingan resmi. Tidak perlu heran, dan tidak perlu berburuk sangka juga kepada FIFA yang menganggap laga Indonesia melawan Guyana sebagai pertandingan resmi yang tak masuk dalam kalender pertandingan yang mereka susun.

Perlu diketahui bahwa pertandingan antara Indonesia melawan Guyana merupakan laga kelas “A” FIFA (FIFA "A" match). Salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi sebuah pertandingan internasional yang masuk dalam penghitungan poin di peringkat FIFA memang wajib berstatus pertandingan “A”.

Pertandingan yang masuk dalam kategori “A” di antaranya Piala Dunia, Kualifikasi Piala Dunia, Piala Konfederasi, turnamen kontinental (seperti Piala Asia, Piala Eropa, Copa America, Piala Afrika, Piala Emas, dan Piala Oseania), kualifikasi turnamen kontinental, dan pertandingan persahabatan internasional (Piala AFF termasuk ke dalam kategori ini).

Tidak semua pertandingan persahabatan berstatus sebagai laga resmi FIFA. Satu pertandingan persahabatan internasional yang akan masuk dalam penghitungan FIFA adalah laga yang sesuai dengan regulasi, dengan kriteria bahwa kedua kesebelasan yang bertanding adalah timnas senior atau menggunakan tim utama. Beberapa kriteria lain yang harus dipenuhi, agar laga ujicoba internasional masuk dalam kategori “A” adalah:

  • Aturan dalam pertandingan sesuai dengan yang dikeluarkan oleh IFAB dan diterbitkan oleh FIFA.
  • Wasit utama dan kedua asistennya harus terdaftar sebagai wasit internasional FIFA saat ini.
  • Wasit cadangan tidak diwajibkan berstatus sebagai wasit FIFA. Namun bila dalam pertandingan wasit cadangan yang tidak terdaftar sebagai wasit FIFA memimpin pertandingan menggantikan wasit utama atau asistennya, maka hasil akhir pertandingan tidak akan masuk dalam penghitungan FIFA.
  • Wasit dan asistennya harus berasal dari negara netral. Dalam beberapa kondisi diperbolehkan menggunakan wasit yang berasal dari salah satu negara yang bertanding, namun sebelumnya harus ada persetujuan dari kedua kesebelasan yang bertanding.
  • Setiap tim diperbolehkan melakukan enam pergantian selama pertandingan berlangsung. Begitu tim melakukan pergantian pemain ketujuh, maka pertandingan otomatis tidak akan masuk dalam perhitungan FIFA.

Melihat kriteria yang sudah dijabarkan di atas, tidak disebutkan bahwa pertandingan “A” harus disesuaikan dengan kalender pertandingan yang sudah disusun FIFA. Artinya, pertandingan ujicoba internasional resmi boleh diajukan dan diselenggarakan asal memenuhi kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas.

Inilah yang menjadi alasan laga antara Indonesia melawan Guyana masuk sebagai pertandingan ujicoba resmi yang hasil dari laga tersebut akan masuk dalam penghitungan poin di peringkat FIFA.

Kalender FIFA tetap penting

Kalender FIFA memang bukan acuan utama untuk menentukan status pertandingan ujicoba antarnegara masuk dalam kategori “A”, namun bukan berarti bahwa kalender FIFA itu tidak penting. Biar bagaimanapun kalender FIFA dibuat untuk menyusun setiap agenda penting pertandingan sepakbola antarnegara.

Kalender FIFA biasanya mencatat agenda pertandingan penting di turnamen antarnegara (seperti Piala Dunia, Piala Eropa, Piala Asia, dan lain-lain), juga pertandingan persahabatan resmi tentunya. Hal tersebut sengaja disusun agar setiap negara memiliki waktu persiapan yang cukup, apalagi bila yang dihadapi adalah turnamen antarnegara yang sangat bergengsi semisal Piala Dunia.

Dalam pertandingan persahabatan, kalender FIFA akan sangat bermanfaat bagi sebuah negara untuk mencari lawan tanding yang kualitasnya seimbang atau berada di atas mereka dalam penghitungan peringkat FIFA. Sebab bila pertandingan ujicoba antarnegara masuk dalam kalender FIFA, maka semua klub diwajibkan untuk melepas pemainnya untuk bertanding bersama negaranya (berlaku juga pada turnamen antarnegara yang masuk dalam kalender FIFA).

Makanya jangan heran bila dalam pertandingan ujicoba internasional yang masuk dalam kalender FIFA, yang bertanding rata-rata merupakan tim besar, karena mereka memiliki keleluasaan dalam memilih komposisi pemain. Bahkan beberapa negara ada yang sampai membuat jadwal khusus, yang disesuaikan dengan kalender FIFA. Misalnya timnas Brasil yang pada jeda internasional lalu melakukan tur Eropa, dengan menjajal kekuatan Jepang di negara Prancis serta tandang ke markas Inggris.

Sementara untuk pertandingan ujicoba internasional resmi yang tak masuk dalam kalender FIFA, rata-rata negara yang akan bertanding itu akan kesulitan untuk menemukan lawan tanding seimbang atau yang levelnya berada di atas mereka.

Sebab bila pertandingan ujicoba Internasional diselenggarakan di luar kalender FIFA, klub tidak diwajibkan untuk melepas pemain agar bisa tampil membela negaranya. Jadi jarang sekali kita menemukan ada negara dengan kualitas sepakbola bagus mau beruji tanding yang waktu pertandingannya di luar agenda FIFA.

Komentar