Ledakan Baru Jerman untuk Piala Dunia 2018 adalah Wagner

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Ledakan Baru Jerman untuk Piala Dunia 2018 adalah Wagner

Ketika Bayern Muenchen membutuhkan penyerang pelapis Robert Lewandowski yang mulai mengeluh karena lelah, mereka akan menyesali keputusan melepas Sandro Wagner ketika masa silam. Sang penyerang sendiri tidak menutup harapannya untuk kembali ke Bayern atau memulai petualangan di Liga Primer Inggris.

"Bayern adalah klub saya dan akan selalu menjadi klub saya. Itulah mengapa saya bisa membayangkan diri saya kembali ke Bayern dalam beberapa hal. Tapi saya tidak tahu apakah saya akan kembali sebagai pemain atau posisi lain," aku Wagner seperti dikutip dari Goal Internasional.

Ia mengalami kemajuan pesat dalam dua setengah musim terakhirnya. Musim ini ia sudah mencetak enam gol dari 15 pertandingan di seluruh ajang yang diikuti TSG Hoffenheim. Musim sebelumnya ia mencetak 12 gol dari 33 pertandingan dan tidak ada yang menyangka kesuksesan dan kejutannya musim ini.

Kemajuan itu dimulai sejak ia meninggalkan Hertha Berlin ke Darmstadt pada musim panas 2015. Kepindahannya itu membuat perkiraan bahwa karirnya akan semakin tenggelam. Tapi ia tiba-tiba menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Wagner menjadi mesin gol Darmstadt dengan mencetak 15 gol dari seluruh 34 pertandingan Darmstadt di berbagai kompetisi.

"Dia melakukan pekerjaan yang baik untuk kami di depan dan di dalam pertahanan lawan. Dia benar-benar memenuhi harapan kami. Dia masuk ke tempat yang menyakitkan dan kemudian memberikan segalanya. Ia sudah tidak berumur lagi di mana dia bisa melakukan perpindahan sensasional," kata Dirk Schuster mantan pelatih Wagner di Darmstadt seperti dikutip dari situs resmi Bundesliga.

Pilihan Baru Joachim Loew Sepeninggal Miroslav Klose dan Menuanya Mario Gomez.

Ketika peran false nine menjadi bentuk seni di lapangan sepakbola Jerman, Wagner adalah seseorang pemberontak di pertahanan lawannya. Ia merupakan penyerang yang mengandalkan tinggi dan kekar tubuhnya untuk bergelut dengan bek lawan. Kemudian mengeluarkan kekuatannya untuk menembak bola langsung ke gawang lawan.

"Dia menggunakan tubuhnya dengan baik dan tidak mudah bertahan melawannya. Dia adalah pemain dengan kedewasaan dan kepribadian dan orang yang berdiri menurut pendapatnya sendiri, " kata Joachim Loew selaku Pelatih Tim Nasional (timnas) Jerman.

Tipikal penyerang oportunis Wagner itulah yang membantunya mencetak 12 gol pada musim perdananya bersama Hoffenheim. Koleksi golnya pada musim lalu itu, membuatnya mendapat panggilan pertama membela Jerman pada Juni lalu dalam partai uji coba melawan Denmark dan San Marino pada laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia.

Di sisi lain, pemanggilan Wagner tidak lepas dari keputusan Loew untuk mengistirahatkan para pemainnya menjelang Piala Konfederasi 2017. Tapi percobaan Loew itu justru membuatnya terkesan kepada Wagner dan mengikutsertakannya pada Piala Konfederasi 2017. Hal itu karena Wagner mencetak gol perdana untuk Jerman dengan luar biasa ketika mengalahkan San Marino dengan skor 7-0.

Gol perdananya itu dicetak pada menit ke-16 dan membuat para pendukung Jerman melakukan Mexican Wave di Stadion Max Morlock, Nuernberg, Jerman. Dua gol berikutnya diceploskan pada menit ke-29 dan ke-85 sehingga hattrick semakin mengindahkan gol perdananya untuk Jerman saat itu.

Apalagi ia tidak mampu mencetak gol pada penampilan perdananya untuk Jerman ketika melawan Denmark ketika laga sebelumnya. Setelah gol sekaligus hattrick pertamanya untuk Jerman itu, Loew tidak ragu memasukannya ke dalam kompetisi Piala Konfederasi 2017. "Ini bukanlah sebuah kejuatan. Ini adalah kualitas saya," tegas Wagner usai mencetak tiga gol lawan San Marino.

Hanya saja Wagner tidak mampu mencetak satu gol pun selama Piala Konfederasi 2017 meskipun Jerman menjadi juara. Ia baru mencetak gol lagi untuk Jerman pada dua pertandingan terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2018. Satu gol masing-masing disarangkan ke gawang Irlandia Utara dan Azerbaijan.

Di sisi lain, perkembangan kesuksesan Wagner bisa dibilang terlambat karena usianya saat ini sudah 29 tahun. Tapi sebetulnya, penyerang subur di usia menjelang senja bukanlah hal baru di sepakbola Jerman. Dalam 20 tahun terakhir, Jerman sering beralih ke penyerang yang lebih tua dan berpengalaman untuk mencetak gol.

Oliver Bierhoff pun melakukan debutnya bersama Jerman pada usia 28 tahun. Kemudian ia menjadi kapten yang memenangkan Piala Eropa 1996 dan mengantarkan Jerman menjadi runner-up Piala Dunia 2002. Sebetulnya, Wagner merupakan pilar penting yang membawa Jerman U-21 menjuarai Piala Eropa U-21 2009.

Saat itu ia adalah pemain yang berbaris bersama Benedikt Howedes, Jerome Boateng, Manuel Neuer, Mats Hummels, Mesut Ozil, Sami Khedira dan lainnya. Bahkan ia memborong dua gol ketika mengalahkan Inggris di final dengan skor 4-0. Tapi ketika debutnya, ia menjadi salah satu pemain anonim di antara wajah-wajah di barisan depan Jerman senior saat ini.

Tapi sekarang Wagner semakin menempatkan diri menjadi bagian dari skuat Jerman menjelang Piala Dunia. Ia bisa menjadi penyerang baru yang mengisi kekosongan pasca ditinggal pensiunnya Miroslav Klose dan menuanya Mario Gomez. Wagner juga memulai debutnya di Bundesliga pada 2007 silam dengan menggantikan Klose di Bayern.

Tidak diragukan lagi bahwa Wagner akan memberikan alternatif berbeda kepada Loew. Apalagi saat ini Jerman memiliki gelandang serang yang lincah dalam beberapa tahun terakhir. Meraka bisa memberikan suplai bola kepada penyerang oportunis seperti Wagner dan memberikan daya ledak bagi pertahanan lawan di Piala Dunia 2018 nanti.

Sumber lain: The Sun.

Komentar