Posisi Bek Kanan Membuat Joshua Kimmich Semakin Diandalkan Bayern dan Jerman

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Posisi Bek Kanan Membuat Joshua Kimmich Semakin Diandalkan Bayern dan Jerman

Bukan tidak mungkin Joshua Kimmich akan bersinar bersama kesebelasan lain di masa depan. Asumsi itu karena Bayern Muenchen seperti tidak bisa menjamin masa depan untuknya pada musim lalu.

Sudah dua musim ia memperkuat Munich dan belum bisa menembus skuat utama secara reguler. Kimmich cuma 30 kali dimainkan sebagai pemain inti di ajang Bundesliga dalam dua musimnya bersama Bayern. Padahal ia merupakan pemain inti ketika masih memperkuat RB Leipzig.

Di sisi lain, status rotasinya di Bayern membuat Kimmich sanggup memainkan berbagai posisi sejak direkrut pada musim panas 2015. Selain menjadi gelandang, ia dimainkan sebagai bek tengah maupun di sisi kanan. Namun tetap saja Kimmich tetap tidak puas dengan status rotasinya di Bayern.

Gelagat ketidaknyamanannya di Bayern pun memunculkan minat dari Barcelona dan Manchester City. Tapi pada akhirnya, pemain 22 tahun itu lebih memilih bertahan bersama Bayern untuk mengarungi musim ini.

"Saya memang tidak senang dengan musim-musim yang saya jalani (sebelumnya). Saya ingin memaksakan diri di Bayern. Saya ingin menjadi pemain penting bagi klub dan saya ingin menjadi anggota reguler dari tim ini," imbuh Kimmich seperti dikutip dari ESPN FC

Posisi Kimmich di Tim Nasional (timnas) Jerman terbilang masih aman walau berstatus pemain rotasi di Bayern. Justru ketika memperkuat Jerman, Kimmich mampu mengembangkan posisinya sebagai bek kanan selama Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona Eropa.

Memang pada posisi itulah yang dibutuhkan Loew setelah Philipp Lahm pensiun dari Jerman sejak menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil. Loew pun menganggap bahwa pesepakbola jebolan VfB Stuttgart itu adalah pemain ideal untuk menempati posisi tersebut. Kimmich pun akan memperkuat Jerman lagi saat jeda internasional pekan ini melawan Inggris dan Prancis.

"Joshua adalah salah satu talenta terbesar yang pernah saya lihat selama 10 tahun terakhir ini. Dia selalu lapar dan berambisi, dia selalu ingin berada di puncak permainannya dalam setiap sesi latihan. Saya pikir dia bisa memiliki karir yang hebat," puji Loew seperti dikutip dari situs resmi Bundesliga.

Kesempatan yang didapatkan Kimmich bersama Jerman pun membuatnya berhasil memecahkan rekor Franz Beckenbauer. Kimmich mampu melampaui legenda Jerman itu setelah tampil melawan Azerbaijan pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Pertandingan itu merupakan yang ke-23 secara beruntun sejak dimainkan melawan Irlandia Utara pada Juni 2016. Apalagi setiap pertandingan selalu dijalanni 90 menit tanpa tergantikan. Artinya, Kimmich belum pernah melewatkan satu menit pun pertandingan Jerman.

Ia seolah menjadi pengecualian dalam rotasi yang dilakukan Loew. Posisinya sebagai bek kanan pun membuatnya lebih punya banyak kesempatan menyerang. Sebetulnya posisi itu sudah pernah dijalani beberapa kali Kimmich ketika masih memperkuat RB Leipzig selain menjadi gelandang.

Lalu sejak direkrut Bayern dalam masa kepelatihan Josep "Pep" Guardiola, porsinya sebagai bek tengah lebih banyak daripada menjadi gelandang dan sesekali dicoba di posisi bek kanan. Kimmich semakin sering dimainkan menjadi bek kanan sebagai rotasi Lahm selama era kepelatihan Carlo Ancelotti.

"Setiap posisi akan terasa berbeda, tapi untuk pemian muda itu sangat penting untuk bermain di posisi berbeda. Agar bisa melihat permainan berbeda, belajar di setiap posisi. Kau membutuhkan kemampuan berbeda dan itu sempurna bagi pemian muda yang ingin berkembang. Tapi saya ingin terus mengembangkan semua area dari permainan saya," tutur Kimmich.

Di luar pemecatan Ancelotti, Kimmich tetaplah pemain yang hebat ketika memerankan bek kanan. Buktinya, ia terpilih menjadi player of the month September ketika masih dilatih Ancelotti.Meskipun keterampilan teknisnya masih kurang baik, ia adalah pemain serbaguna dan cerdas.

Kecerdasannya itulah yang dipakai untuk mencari ruang di sepertiga akhir lawannya. Ia sering tiba-tiba berada di dalam kotak penalti tanpa bisa dilacak lawan meskipun posisinya adalah bek kanan. Kecerdasannya itulah yang membuatnya bisa mencetak gol seperti Thomas Mueller.

Kimmich semakin percaya diri setelah kembalinya Jupp Heynckes menjadi pelatih Bayern. Ia langsung mencetak gol beruntun pada dua pertandingan awal kembalinya Heynckes di Bayern. Menjadi bek kanan, sudah tiga gol dan empat asis dalam 15 pertandingan dari seluruh ajang yang diikuti Bayern sejauh ini.

Ia pun merupakan pemain terbanyak kedua di Bundesliga soal operan kunci. Sejauh ini ia sudah melepaskan 26 operan kunci untuk Bayern dan hanya dikalahkan Gonzalo Castro dari Borussia Dortmund yang mampu melakukannya 27 kali. Catatan-catatan itu membuat Kimmich seolah hibrida dari Mueller dan Lahm.

Tapi Kimmich sedang berusaha untuk menjauhkan dirinya dari perbandingan dengan Lahm. Ia menegaskan bahwa karirnya bisa sukses dengan caranya sendiri. "Philipp (Lahm) menikmati kesempurnaan karirnya sendiri. Kau tidak pernah bisa menggantikan pemain seperti ini itu," cetus Kimmich.

Walau nampaknya perbandingan itu tidak akan hilang dalam waktu dekat ini, setidaknya ada pujian yang lebih besar kepadanya. Sebagai pemain muda memang tidak harus selalu mendapatkan hal positif. Tapi yang jelas, kesabaran akan mengakhiri petualangan Kimmich menjadi lebih meyakinkan.

Komentar