Nyali yang Diperlukan Sarri Agar Napoli Bisa Meredam Man City

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Nyali yang Diperlukan Sarri Agar Napoli Bisa Meredam Man City

Napoli kembali bertemu dengan Manchester City pada pertandingan Grup F Liga Champions Eropa 2017/2018. Kali ini, Napoli yang bertindak sebagai tuan rumah di Stadion San Paolo dini hari waktu Indonesia nanti, Kamis (2/11).

Pada pertandingan Grup F sebelumnya, City berhasil menaklukan Napoli dengan skor 2-1 di Stadion Etihad, Rabu (18/10). Kemenangan itu menguatkan City di puncak klasemen sementara Grup F dengan raihan sembilan poin. Kekalahan Napoli membuatnya turun ke peringkat tiga dengan poin tiga karena disalip Shaktar Donetsk di peringkat dua dengan raihan enam poin.

Prediksi formasi dan susunan pemain

Kedua kesebelasan ini berkemungkinan besar bisa menurunkan hampir seluruh pemain terbaiknya. Napoli cuma tidak bisa menurunkan Arkadiusz Milik karena cedera. Sementara City tidak bisa diperkuat Benjamin Mendy dan Vincent Kompany karena alasan yang sama seperti Milik.

Tapi absennya Mendy harus memaksa Fabian Delph yang posisi aslinya gelandang menjadi full-back kiri. Sementara cedera Kompany di posisi bek tengah sudah tergantikan John Stones. Nasib Kompany itu sama seperti halnya cedera panjang Milik sudah bisa digantikan Dries Mertens dengan baik sejak musim lalu.

Maurizi Sarri wajib menurunkan skuat terbaiknya

Maurizio Sarri, Pelatih Napoli, lagi-lagi berbicara tentang skala prioritas kesebelasannya antara Serie A atau Liga Champions musim ini. Pada pertemuan sebelumnya melawan City, Sarri mengungkapkan bahwa Serie A adalah prioritasnya sehingga ia lebih mengistirahatkan dua gelandang andalannya, yaitu Allan Marques dan Jorginho.

Sebagai gantinya, Sarri menempatkan Amadou Diawara dan Piotr Zielinski untuk menemani Marek Hamsik di tengah. Memang pada saat ini Napoli sedang berusaha menjaga posisi pertama di klasemen sementara Serie A 2017/2018. Rotasi yang dilakukannya ditujukan untuk penghematan tenaga agar turun dengan skuat yang lebih maksimal di kompetisi domestik.

Rotasi itu bisa dirasa wajar ketika dikalahkan Shakhtar Donetsk pada pertandingan pertama Grup F Liga Champions dengan skor 2-1. Saat itu Sarri juga mengistirahatkan Allan dan Jorginho, ditambah Mertens. Tapi apakah Sarri harus mengistirahatkan elemen pentingnya ketika melawan kesebelasan sebesar City?

"Apakah Liga Champions mengganggu kami? itu akan menjadi berlebihan untuk berbicara itu. Kami bangga bisa menjadi bagian ini, kami berbicara tentang kompetisi paling penting di Eropa. Itu natural di dalam pikiran pemain karena mereka fokus di kompetisi yang lebih besar kesempatannya (juara), tapi kami terlalu kejam jika menganggap tantangan itu adalah gangguan," ujar Sarri seperti dikutip dari The Indian Express.

Kendati sekali lagi Sarri menyatakan prioritas dan kesempatan kesebelasannya, ada baiknya bahwa pertandingan penting nanti tetap menurunkan skuat terbaiknya. Hal itu karena keberadaan Allan dan Jorginho di lini tengah bisa menambah agresivitas Napoli ketika menghadapi City nanti. Kedua pemain itu berada di antara lima pemain tertinggi yang paling sering melakukan tekel bersih (Allan 2,3 tekel bersih per laga dan Jorginho 1,3 tekel bersih per laga).

Tentunya gelandang yang lebih agresif bisa membantu kesebelasannya untuk memberikan tekanan kepada lawan. Apalagi menghadapi City yang mengutamakan penguasaan bola dan ini merupakan pertandingan paling besar di Grup F. Maka diharapkan bahwa Napoli bisa memberikan perlawanan yang lebih agresif dengan skuat terbaik pada pertandingan dini hari nanti.

Agresivitas Napoli dibutuhkan untuk meredam posession football Manchester City

Napoli harus memulai pertandingan dengan permainan yang agresif. Bermain dengan garis pertahanan tinggi dan menerapkan pressing agresif ketika melakukan bola dikuasai City. Kedua full-back pun bisa diberikan keleluasaan untuk naik membantu serangan sampai sepertiga akhir pertahanan lawannya.

Agresivitas itu agar membatasi permainan City yang melebar. Konteksnya adalah jangan sampai build-up serangan City dari belakang dan dua gelandangnya, David Silva serta Kevin De Bruyne, memiliki celah untuk mengalirkan bola kepada sisi lapangan. Hal itulah faktor utama yang membuat Napoli takluk pada pertemuan yang masih hangat di Grup F ini.

Sebelumnya, City pintar memainkan tempo untuk mendominasi permainan daripada Napoli. Silva dkk enggan bermain terburu-buru dan tidak langsung melakukan tekel kembali setelah kehilangan bola. City lebih memilih menata posisi pemainnya untuk membentuk formasi ketika bertahan, yaitu 5-4-1.

Perubahan pola itu membuat sepertiga pertahanan City terlihat lebih padat dan sulit ditembus Napoli. Pada pertemuan sebelumnya, sebetulnya sistem pertahanan City itu bisa ditembus Napoli karena perubahan pola serangannya. Napoli sedikit mengurangi dan lebih memilih menggiring bola sendiri untuk memancing padatnya pertahanan City.

Selain itu, agresivitas bertahan dan menyerang perlu diterapkan sejak pertandingan dimulai. Kesabaran dalam serangan dan bertahan pada pertandingan sebelumnya justru membuat City lebih leluasa mengalirkan bola ke sejara penjuru, terutama ke sektor sayap.

Terlalu sabar melawan City juga tidak akan membuat permainan Napoli berkembang seperti sekitar 30 menit pertama pertemuan sebelumnya. Salah satu kesalahan dari kesabaran itu adalah menahan kedua full-back untuk membantu serangan. Instruksi itu membuat kecenderungan sisi kiri serangan Napoli tidak berjalan seperti biasanya.

Di sana, Lorenzo Insigne dan Marek Hamsik tidak memiliki rekan yang melakukan overlap ke depan karena Faouzi Ghoulam ikut fokus membantu pertahanan. Padahal City memainkan Kyle Walker yang mengawal Insgine dengan ketat. Insigne dan Hamsik pun kesulitan mengalirkan bola ke depan sehingga Mertens kekurangan suplai untuk menciptakan peluang.

Manchester City Tetaplah Seperti 18 Oktober

City sendiri memiliki berbagai aspek untuk meredam Napoli. Apalagi Josep "Pep" Guardiola selaku manajernya selalu memiliki berbagai alternatif taktik. Jika pun permainan City masih konsisten seperti pertemuan sebelumnya, mereka masih memiliki kemungkinan besar menahan atau bahkan unggul dari tuan rumah nantinya.

Jika Napoli bermain agresif, City bisa kembali menerapkan pertahanan yang cukup rapat seperti pertemuan sebelumnya. Jarak antara pemain tidak terlalu jauh, terutama ketika lawan memasuki area pertahanan. Sepertiga akhir pertahanan mereka pun terlihat padat karena Fernandinho sering turun ke antara bek tengah sehingga City menjaga sekitar kotak penalti dengan jumlah lima pemain.

Ketika menguasai bola, nilai lebih lainnya yang dimiliki City adalah mahirnya memainkan bola di wilayah pertahannya sendiri. Tekanan yang dilancarkan lini depan Napoli bisa diakali dengan kemahiran kiper, bek tengah dan gelandangnya dalam mengalirkan bola. Ketika bola berada di kaki Ederson, Fernandinho akan turun lebih dalam ke belakang untuk membuka akses operan lain.

Apalagi jika mengingat tekanan yang dilakukan Napoli di lini depan, biasanya cuma mendayakan Mertens dan Jose Callejon. Bahkan terkadang hanya Mertens saja. Tentu City unggul jumlah pemain untuk mengalirkan bola atas tekanan yang dilancarkan Napoli. City bisa unggul dua pemain ketika melakukan build-up serangan dari belakang atas keberadaan Ederson, Stones dan Fernandinho.

Walau cuma penjaga gawang, Ederson memiliki peran penting dalam setiap build-up serangan City dari belakang. Akurasi umpan pendek maupun panjangnya sangat baik. Total, akurasi umpan Ederson mencapai 83% dan melepaskan 1,3 umpan panjang per laga. Sementara akurasi umpan Reina cuma mencapai 77,7 persen walau pun sanggup melepaskan 4,3 umpan panjang per laga.

Hal itulah salah satu yang membuat City lebih unggul dalam proses build-up serangan dari lini belakang daripada Napoli. Selain untuk mengakali agresivitas tekanan lini depan Napoli, aliran bola di lini belakang City itu memberikan waktu bagi pemain lainnya untuk kembali ke posisinya masing-masing dalam mode menyerang.

Kesimpulan

Sarri tidak boleh ragu menurunkan seluruh pemain terbaiknya dan bermain agresif karena pertandingan nanti bermain di Stadion San Paolo. Di kandang mereka itulah para pendukung Napoli tidak akan puas selain dengan kemenangan. Maka dari itu Sarri perlu belajar dari pertemuan sebelumnya karena memberikan banyak keleluasaan pada permainan City.

Di sisi lain, City di tangan Pep memang memiliki banyak pilihan strategi untuk mempermalukan Napoli. Tapi Pep perlu berhati-hati jika Napoli tiba-tiba melancarkan strategi yang tidak terduga seperti pertemuan sebelumnya. Yaitu ketika Napoli mengabaikan posession football dan berhasil mencetak satu gol dampak dari aksi individual Ghoulam (dilanggar dan menjadi penalti).

Komentar