Perjuangan Persiba Balikpapan Berakhir Tragis

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Perjuangan Persiba Balikpapan Berakhir Tragis

Persiba Balikpapan dipastikan terdegradasi ke Liga 2 Indonesia pada musim depan. Kekalahan 3-4 yang dialami klub berjulukan Beruang madu itu dari Madura United, Minggu (29/10) di Stadion Batakan, semakin membenamkan mereka di zona degradasi dalam tabel klasemen Liga 1 Indonesia 2017.

Tiga kekalahan beruntun yang dialami Marlon da Silva cs membuat jumlah poin mereka pun tak beranjak dari angka 23, yang sekaligus membuat posisi mereka pun tak bergerak dari peringkat 17, satu strip di atas Persegres Gresik United yang menempati posisi juru kunci.

Persiba sebenarnya masih memiliki sisa dua pertandingan sebelum kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 berakhir. Namun jarak poin mereka dengan Semen Padang yang sementara menempati posisi 15, yang merupakan zona aman dari jurang degradasi pun terpaut cukup jauh, yaitu delapan poin.

Jadi kalau pun Persiba berhasil menyapu bersih dua pertandingan sisa dengan kemenangan, tentu tak akan banyak membantu mereka untuk mengubah keadaan. Tambahan enam poin yang seandainya bisa mereka raih dalam dua laga sisa itu hanya akan menambah total poin mereka menjadi 29.

Babak Belur di Putaran Pertama dan Mencoba Bangkit di Putaran Dua

Kegagalan Persiba bertahan di Liga 1 pada musim depan, tentu saja menjadi pukulan telak bagi mereka. Memang di putaran pertama Liga 1, Persiba dibuat babak belur dengan hanya meraih satu kemenangan saja dari total 17 pertandingan yang mereka lakoni. Banyak permasalahan yang dihadapi pada awal musim, dimulai dengan terusir dari Balikpapan karena belum rampungnya pengerjaan Stadion Batakan, sebagai stadion baru mereka.

Akibatnya, Persiba harus melakoni pertandingan di Stadion Gajayana, Malang. Nasib menjadi musafir memang tidak pernah menguntungkan, karena saat melakoni pertandingan kandang Persiba hampir tidak pernah mendapatkan suntikan dukungan dari pendukungnya sendiri. Hasilnya, mereka pun tidak pernah meraih kemenangan saat melakoni laga kandang.

Asa untuk bangkit hadir di pertengahan putaran pertama Persiba kembali diijinkan untuk bermarkas kembali di Stadion Parikesit. Kemenangan perdana berhasil mereka raih saat menjamu Borneo FC, namun setelah itu Persiba kembali koyak. Menjelang bergulirnya putaran kedua, berbagai upaya untuk mengangkat performa pada putaran dua pun dilakukan manajemen.

Saat jeda menuju putaran dua, Persiba melakukan banyak perombakan skuat. Beberapa pemain baru seperti Srdjan Lopicic, Dian Agus, hingga Sunarto didatangkan untuk merealisasikan ambisi keluar dari zona degradasi. Perombakan yang dilakukan pun mulai terlihat hasilnya, lambat laun Persiba mampu meningkatkan performa mereka di kompetisi. Meski pada saat itu Beruang madu harus ditinggalkan pelatihnya, Milomir Seslija yang memilih mundur di tengah jalan. Padahal Milomir merupakan pelatih pengganti setelah Timo Scheunemann mundur pada awal musim. Tapi Persiba tetap melaju di bawah arahan caretaker, Haryadi.

Pada pertengahan putaran dua kompetisi, performa Persiba terlihat meningkat terlebih saat melakoni pertandingan kandang. Tercatat, enam laga kandang berhasil dilalui tanpa sekalipun menelan kekalahan. Namun saat menghadapi Barito, rekor tersebut pun patah. Persiba harus menelan kekalahan 2-3 dari Barito, yang berlanjut dengan kekalahan lainnya di kandang saat jumpa Madura United.

Semakin Memanas

Meski Persiba sudah dipastikan terdegradasi ke Liga 2 bersama Persegres Gresik United, namun persaingan di papan bawah diprediksi masih akan berjalan sengit. Setidaknya masih ada Semen Padang dan Perseru Serui yang terus berjuang untuk menghindari ancaman degradasi.

Saat ini Semen Padang masih bisa sedikit bernapas lega, karena kemenangan 3-1 atas Perseru di Stadion Haji Agus Salim, Sabtu (28/10) membuat mereka sukses menggusur posisi Perseru dari peringkat 15.

Meski begitu untuk bisa bertahan di Liga 1, Semen Padang harus konsisten dengan menyapu bersih kemenangan saat menghadapi Arema FC dan PS TNI dalam dua laga pamungkasnya sebelum kompetisi berakhir. Sebab, Semen Padang masih belum aman karena mereka hanya unggul satu poin saja dari Perseru, yang juga masih memiliki dua laga sisa sebelum kompetisi berakhir.

Komentar