Terlibat Aktivitas Mafia, Miccoli Didakwa Hukuman Penjara

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Terlibat Aktivitas Mafia, Miccoli Didakwa Hukuman Penjara

Italia adalah negara yang terkenal dengan aktivitas mafianya yang masih cukup kental, terutama di Italia Selatan yang kondisi sosial dan ekonominya tidak lebih baik daripada daerah Italia Utara tempat Milan dan Turin berada. Dunia mafia ini, terkhusus di wilayah Italia Selatan, telah memengaruhi pola kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sejak abad ke-19. Aktivitas mafia yang cukup teroganisasi, kerap tidak menyisakan jejak dan sulit diusut karena mereka juga menguasai daerah lokal setempat.

Tak jarang, aktivitas mafia ini menyeret beberapa pemain dan klub sepakbola yang berkompetisi di Italia. Salah satu nama yang kerap disangkut-pautkan dengan mafia adalah Marek Hamsik. Ada anggapan yang muncul bahwa kenapa Hamsik tidak pernah masuk dalam daftar bursa transfer adalah karena ia memiliki hubungan dengan grup mafia di Naples.

Para pemain Napoli yang lain juga kerap dianggap memiliki aktivitas dengan dunia mafia di Naples, meski semua itu sudah disanggah, termasuk isu mengenai Hamsik yang ditampik dengan jelas oleh ayahnya sendiri. Namun dunia mafia dan sepakbola Italia ini seolah sudah membentuk ikatan tersendiri, mengingat aktivitas mafia di Italia yang memengaruhi aspek ekonomi dan sosial masyarakat, terutama di Italia bagian selatan.

Sekarang, salah satu pemain yang juga pernah bermain di Serie A juga harus berurusan dengan polisi akibat tuduhan keterlibatannya dengan aktivitas di dunia mafia. Ia adalah Fabrizio Miccoli, orang yang pernah lama menghabiskan kariernya sebagai pesepakbola di Italia bersama Juventus, Palermo, Perugia, dan Fiorentina.

Tuduhan keterlibatan aktivitas di dunia mafia kepada Miccoli

Setelah sempat tidak terdengar gaungnya di dunia sepakbola (terakhir Miccoli membela Birkirkara FC, salah satu klub yang berkompetisi di Liga Malta), baru-baru ini, Miccoli diberitakan terkena dakwaan hukuman penjara selama tiga setengah tahun. Hukuman ini ia dapat akibat dari keterlibatannya dalam aktivitas di dunia mafia.

Ternyata, Miccoli memang sudah mendapatkan pantauan selama dua tahun ke belakang dari pihak kepolisian. Ia dianggap bekerja sama dengan Mauro Lauricella, anak dari salah satu mafia terkemuka Italia, Salvatore, untuk memeras fisioterapis klub Palermo. Bukan hanya memeras fisioterafis Palermo saja, Miccoli juga diduga bekerja sama dengan Lauricella melakukan pemerasan untuk mendapatkan uang sebesar 12.000 euro, meski pada akhirnya hanya 2000 euro saja yang berhasil didapatkan.

Kepada Times of Malta, pengacara Miccoli menyanggah semua tuduhan tersebut. Mereka berencana akan melakukan banding atas dakwaan yang ia terima ini. Ia sama sekali tidak tahu menahu soal Lauricella, serta status Lauricella yang merupakan anak dari mafia terkemuka Italia, Salvatore.

"Miccoli sekarang ini benar-benar marah dan sedih, karena ia tahu bahwa sebenarnya ia tidak bersalah dalam kejadian ini. Ia benar-benar tidak terlibat dalam aktivitas di dunia mafia tersebut, dan hal ini akan kami buktikan dalam pengadilan nanti. Sekarang kami dalam proses mengajukan banding," ujar pengacara Miccoli.

Presiden klub Birkirkara, Adrian Delia, juga ikut bersuara soal hukuman yang menimpa Miccoli ini. Isu keterlibatan Miccoli dengan aktivitas dunia mafia ini sendiri memang terjadi ketika Miccoli memutuskan untuk membela Birkirkara pada 2015 silam. Ia menyebut bahwa Miccoli belum tentu bersalah dalam kejadian ini.

"Saya selalu percaya bahwa semua orang itu tidak bersalah dalam sebuah kejadian sampai memang ia terbukti bersalah. Saat itu, pada 2015, meski sudah banyak klaim yang muncul bahwa ia terlibat dalam aktivitas mafia, kami tetap merekrutnya karena ia tidak terbukti bersalah pada saat itu," ungkap Delia.

Namun dalam rekaman telepon yang diberitakan oleh Malta Today, nama Miccoli ikut disebut oleh Lauricella. Telepon tersebut berisikan ejekan kepada Giovanni Falcone, kepala organisasi anti-mafia di Italia. Namanya disebut di antara nama-nama mafia lain seperti Francesco Guttadauro, Paolo Forte, Luigi Giardina, dan Nicola Milano. Miccoli pun menyangkal tuduhan ini.

"Saya hanya mencoba berperilaku layaknya orang normal, dan saya tidak tahu menahu asal dan latar belakang dari mereka semua," sanggah Miccoli.

Walau pada akhirnya kelak tuduhan kepada Miccoli tidak terbukti dan ia dinyatakan tidak bersalah, kejadian ini menunjukkan bahwa sepakbola Italia, sampai saat ini, masih belum lepas dari aktivitas dunia mafia yang kerap mengontrol mereka.

foto: @OPERft

Komentar