Man United Pantas Kalah, Titik!

Berita

by redaksi

Man United Pantas Kalah, Titik!

Manchester United gagal menempel ketat Manchester City pada lanjutan Liga Primer Inggris 2017/2018 pekan ke-9. Bertandang ke markas Huddersfield Town, MU takluk dengan skor 2-1. Gol Aaron Mooy dan Laurent Depoitre pada babak pertama hanya mampu dibalas oleh gol Marcus Rashford pada babak kedua.

Sepanjang pertandingan sebenarnya MU mendominasi pertandingan. Di akhir laga, Whoscored mencatatkan 78% penguasaan bola, Huddersfield hanya 22%. Namun MU yang menurunkan Romelu Lukaku di lini depan tetap tak bertaji bahkan sangat kesulitan menciptakan peluang. Dalam 90 menit, mereka hanya melepaskan sembilan tembakan.

Menyikapi kekalahan ini, manajer Manchester United, Jose Mourinho, memberikan pendapatnya. Menurutnya, melihat permainan yang ditunjukkan anak asuhnya pada laga tersebut, MU memang pantas untuk kalah. Bahkan Mou mengatakan MU tidak layak menang pada laga ini.

"Kami mungkin bisa meraih imbang, tapi sejujurnya kami layak mendapatkan hukuman kekalahan ini," ujar Mou pada konferensi pers usai laga. "Saya lebih ingin berdamai dengan sepakbola, yang artinya yang terbaik lah yang menang. Kesalahan-kesalahan yang terjadi merupakan konsekuensi dari permainan kami sendiri di babak pertama: sebuah kesebelasan yang buruk yang layak untuk dihukum."

Dua gol yang dicetak Huddersfield pada laga ini memang buah dari kesalahan para peman United. Pada gol pertama yang dicetak Mooy, kesalahan dilakukan oleh Juan Mata. Sementara pada gol kedua yang dilesakkan Depoitre tak lepas dari kesalahan yang dilakukan oleh Victor Lindelof. Dari dua kejadian tersebut, Mou berharap para pemainnya mendapatkan pelajaran.

"Ketika mendapatkan pertandingan negatif seperti yang Anda bilang, saya ingin berpikir positif dan berharap para pemain mempelajari sesuatu dari situ. Kesebelasan terbaik menang hari ini dan mereka layak mendapatkannya. Karena saya saja lupa, bahkan di pertandingan persahabatan, ketika kami memiliki sikap yang buruk. Jika saya fans MU saya akan kecewa. Anda boleh kalah jika lawan punya kualitas lebih baik, bukan karena sikap yang buruk."

Melihat jalannya pertandingan, Mou sebenarnya kalah cerdik dari manajer Huddersfield, David Wagner, bahkan sejak awal pertandingan. Wagner mengubah susunan pemainnya. Pelatih asal Jerman ini memfokuskan skuatnya untuk kuat di lini tengah. Indikasi ini terlihat dengan mengubah pola dasar 4-2-3-1 menjadi 4-1-4-1. Wagner juga memainkan dua gelandang perebut bola, Jonathan Hogg dan Danny Williams.

Perlu diketahui, Hogg dan Williams bukan lah pemain inti Huddersfield. Hogg baru menjalani starter keempatnya saat menghadapi MU (satu kali sebagai pengganti), sementara Williams untuk kedua kalinya jadi starter di laga melawan MU. Untuk mengatasi Phillip Billing yang cedera, dua pemain itu dimainkan sejak awal.

Aaron Mooy yang biasanya menemani Billing sebagai double pivot pun lebih didorong ke depan, menyokong Depoitre bersama Tom Ince dan Elias Kachunga. Hogg dan Williams sebagai penghambat serangan MU. Penampilan keduanya yang impresif memaksa MU memainkan umpan-umpan direct ke kotak penalti atau bermain melebar. Hogg, yang melakukan tiga intersep, mencatatkan lima tekel berhasil dari enam percobaan, sementara Williams menorehkan 100% keberhasilan tekel dari lima percobaan.

Apalagi saat tidak menguasai bola, para pemain Huddersfield menempatkan 10 pemain lapangannya di area pertahanan sendiri. Padatnya area depan kotak penalti membuat Ander Herrera, satu-satunya gelandang kreatif MU di babak pertama, kesulitan mengkreasikan serangan. Juan Mata yang juga diharapkan bisa memanjakan Lukaku terisolasi, yang bahkan melakukan blunder untuk gol pertama. Baik Herrera maupun Mata tidak berhasil menciptakan satu pun umpan kunci pada laga ini.

Mou sendiri langsung merespons situasi di babak pertama dengan memasukkan Henrikh Mkhitaryan dan Marcus Rashford, menggantikan Mata dan Anthony Martial, saat pergantian babak. Memainkan dua pemain tersebut artinya pelatih asal Portugal tersebut menghabiskan seluruh pergantian pemainnya saat turun minum. Sebelumnya ia sudah harus memasukkan Lindelof untuk menggantikan Phil Jones yang cedera.

Ketika lini tengah Huddersfield semakin padat, alhasil bola-bola lambung dan umpan silang menjadi serangan utama MU. Bahkan di menit-menit akhir pertandingan Chris Smalling sering berada di kotak penalti, memainkan peran yang biasanya diisi oleh Marouane Fellaini. Lukaku pun harus bermain melebar, dan menjadi pemberi asis untuk gol Rashord lewat umpan silangnya.

Dari situasi-situasi di atas, segalanya tampak tak sesuai dengan rencana Mou. Pendekatan strategi Wagner memaksa Mou memainkan dua pemain yang sebenarnya kurang bugar. Cederanya Jones memaksa Mou memainkan Lindelof, yang kemudian Lindelof melakukan kesalahan berujung gol. Begitu juga Mata yang diplot menggantikan Miki. Para pemain MU pun seolah terkejut dengan jalannya pertandingan, apalagi tertinggal dua gol lebih dulu.

Maka dari itu, mengutip apa yang dikatakan Mourinho, MU memang pantas kalah dari Huddersfield. Titik.

Komentar