Cara Roma Bongkar Skema Tiga Bek Chelsea

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cara Roma Bongkar Skema Tiga Bek Chelsea

Sebuah pertandingan yang seru terjadi di Stamford Bridge pada Kamis (19/10/2017) dini hari. Skor imbang 3-3 menghiasi pertemuan Chelsea dan AS Roma yang dilangsungkan di Stamford Bridge dalam ajang fase grup Liga Champions musim 2017/2018.

Sempat unggul 2-0, berbalik menjadi 2-3, pertandingan pun akhirnya berakhir dengan skor 3-3. Tiga gol Chelsea yang dicetak oleh Eden Hazard (dua gol) dan David Luiz (satu gol) mampu dibalas oleh tiga gol yang dicetak oleh Edin Dzeko (dua gol) dan Aleksandar Kolarov (satu gol). Hasil imbang ini membuat peluang kedua tim untuk lolos ke babak 16 besar masih terbuka.

Line-up Chelsea vs AS Roma - Sumber: WhoScored

Dalam pertandingan ini, kedua tim melakukan modifikasi dari segi line-up. Di kubu Chelsea, nama David Luiz kembali ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Nama Andreas Christensen kembali mengisi posisi libero. Alvaro Morata pun sudah bisa turun memperkuat Chelsea setelah mengalami cedera dalam laga melawan Manchester City di Liga Primer beberapa waktu silam.

Di kubu Roma, ada juga sedikit perubahan yang dilakukan oleh Eusebio Di Francesco. Maxime Gonalons masuk line-up menggantikan Daniele De Rossi. Gerson pun mengisi lini depan Roma menggantikan Alessandro Florenzi. Dengan perubahan-perubahan yang dilakukan ini, pertandingan ternyata berjalan menjadi lebih seru.

Cara Roma membongkar skema tiga bek Chelsea

Pada pertandingan kali ini, Chelsea kembali menggunakan skema tiga bek. Skema ini memang sudah menjadi skema andalan yang digunakan Antonio Conte sejak musim 2016/2017 kemarin. Untuk membongkar skema ini, nyatanya Roma sudah punya cara mereka sendiri.

Meski menggunakan skema tiga bek, ketika bertahan, dua wing-back Chelsea yaitu Davide Zappacosta dan Marcos Alonso kerap turun membantu pertahanan, membentuk formasi lima bek. Untuk membongkar ini, Roma menggunakan sebuah cara, yaitu memperbanyak umpan ke sayap. Pada pertandingan ini, cukup sering Roma mendistribusikan bola ke sayap, dan hal ini memiliki tujuan tersendiri.

Grafis umpan Roma. Cukup banyak mengarah ke samping. Sumber: Squawka

Dengan banyak mendistribusikan bola ke sayap, para pemain Roma bertujuan untuk membelah pertahanan Chelsea, sehingga akan ada ruang di tengah yang bisa dieksploitasi oleh Dzeko, maupun ruang bagi para pemain sayap untuk masuk ke tengah. Ini berhasil dilakukan oleh Roma, terlihat dari gol yang dicetak oleh Kolarov saat ia berhasil masuk menembus pertahanan Chelsea yang sedikit terbelah ke sayap.

Pertahanan Roma yang lemah akan serangan balik

Sisi penyerangan Roma memang bermain baik dalam pertandingan kali ini. Mereka mampu mengurung pertahanan Chelsea, terutama ketika pertandingan memasuki babak kedua ketika mereka mampu membalikkan ketertinggalan 2-1 menjadi 2-3. Namun dari segi pertahanan, Roma masih sering kecolongan.

Garis pertahanan Roma yang cukup tinggi kerap dimanfaatkan oleh Chelsea lewat situasi serangan balik. Dengan kecepatan Eden Hazard, pergerakan Alvaro Morata, serta umpan-umpan panjang Cesc Fabregas, The Blues kerap mengawali serangannya dan mengancam pertahanan Chelsea.

Posisi pemain Roma, garis pertahanan cukup tinggi. Sumber: Whoscored

Ruang-ruang yang tercipta dari garis pertahanan tinggi ini yang kerap dimanfaatkan oleh para pemain depan Chelsea. Eden Hazard, Alvaro Morata, bahkan David Luiz yang kerap maju membantu penyerangan bergantian memanfaatkan ruang kosong yang muncul di pertahanan Roma ini. Meski kuat secara serangan, ternyata ada celah yang dapat dimanfaatkan Roma di lini pertahanan.

Edin Dzeko dan Eden Hazard, bintang masing-masing bagi kedua tim

Dalam pertandingan ini, ada dua nama dari dua tim yang cukup menonjol. Mereka adalah Edin Dzeko dan Eden Hazard. Selain dua gol, kedua pemain ini memberikan kontribusi yang cukup baik bagi timnya masing-masing.

Kecepatan dan kemampuan dribel yang dimiliki oleh Eden Hazard memberikan ancaman tersendiri bagi pertahanan Roma. Bukan hanya lewat dribel, Hazard juga menjadi motor serangan Chelsea lewat torehan lima umpan kunci, tiga kali dribel, tiga kali tendangan (dua di antaranya mengarah ke gawang dan menjadi gol).

Dzeko juga menjadi pemain yang cukup berpengaruh bagi Roma dalam laga ini. Tiga tendangan yang ia torehkan (dua di antaranya menjadi gol), dua umpan kunci, serta sekali usaha dribel menunjukkan kontribusi Dzeko dalam penyerangan Roma. Ia juga pandai dalam mencari ruang di pertahanan Roma, dan mampu bekerja sama dengan Aleksandar Kolarov dalam membongkar pertahanan Chelsea.

***

Lewat hasil imbang ini, kedua tim punya masih punya peluang sama besarnya untuk lolos dari fase grup Liga Champions. Chelsea memiliki poin tujuh, sedangkan Roma mendulang lima poin. Laga selanjutnya yang akan dilangsungkan di Stadion Olimpico akan menjadi penentuan bagi kedua tim, siapa yang berpeluang menjadi juara grup dan siapa yang berpeluang menjadi runner-up.

Namun, laga ini juga menjadi cermin bahwa dua tim yang terluka mampu menampilkan permainan yang cukup memukau. Meski mungkin tidak memuaskan suporter kedua belah pihak, hasil 3-3 ini menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton yang memadati Stamford Bridge pada Kamis (19/10/2017) dini hari tersebut.

foto: @Squawka

Komentar