Marcelo, Kasus Kesekian Pengemplangan Pajak di Spanyol

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Marcelo, Kasus Kesekian Pengemplangan Pajak di Spanyol

Kasus pengemplangan pajak di Spanyol tampaknya belum usai. Setelah Cristiano Ronaldo, Neymar, dan Lionel Messi, sekarang Marcelo yang dituduh mengemplang pajak oleh badan pajak Spanyol.

Dilansir dari ESPN FC, Marcelo dituduh oleh badan pajak Spanyol mengemplang pajak sekira 491 ribu euro (579 ribu dolar Amerika) pada 2013 silam. Serupa dengan Messi dan Ronaldo, cara Marcelo dalam mengemplang pajak ini hampir sama, yakni dengan menggunakan perusahaan luar negeri untuk memperoleh pendapatan dari hasil penjualan hak citra Marcelo.

Pemain yang pernah membela Fluminense pada 2007 ini memang sudah menjadi target tersendiri dari badan pajak Spanyol, setelah mereka berhasil mengungkap kasus pengemplangan pajak yang dilakukan oleh Ronaldo dan Messi. Soal pengemplangan pajak, badan pajak Spanyol yang bekerja sama dengan pihak keamanan setempat memang tidak tebang pilih. Jose Mourinho juga pernah dituduh mengemplang pajak selama menjadi pelatih Real Madrid.

Soal pengemplangan pajak yang dituduhkan kepadanya ini, Marcelo pun berharap agar hal ini tidak menjadi kasus yang berkepanjangan. Lewat pengacara yang sudah ia sewa, ia berharap bahwa kasus ini bisa segera selesai dan jalan keluar yang terbaik bisa segera ditemukan oleh kedua belah pihak.

"Sekarang soal ini (soal tuduhan pengemplangan pajak) sedang diusahakan oleh pengacara saya. Saya harap kasus ini bisa segera selesai dan penyelesaian yang terbaik bisa segera didapatkan," ujar Marcelo usai laga melawan Tottenham Hotspur, disitat dari Bleacher Report.

Spanyol, negara yang kejam terhadap pengemplang pajak

Soal pajak di negaranya, Spanyol memang negara yang terkenal cukup galak. Semenjak "Beckham Laws", aturan khusus yang diberlakukan kepada para pemain asing yang berlaga di Spanyol dihapuskan pada 2010, persentase pemotongan pajak penghasilan pesepakbola asing di Spanyol menjadi lebih tinggi.

Saat "Beckham Laws" masih diberlakukan, potongan pajak yang dikenakan bagi pesepakbola asing, termasuk yang memiliki kemampuan khusus, tidak terlalu tinggi. Jika awalnya potongan pajak dari penghasilan pemain asing yang berkiprah di Spanyol berjumlah 43%, dengan adanya "Beckham Laws" ini, potongan pajak bagi pemain asing yang berkemampuan khusus besarannya berkurang menjadi 24,7%.

Namun sejak aturan "Beckham Laws" ini dihapuskan pada 2010, potongan pajak bagi atlet asing menjadi bertambah. Atlet asing yang berpenghasilan 600.000 ribu euro lebih dikenakan potongan pajak sebesar 43%, sesuai dengan aturan yang berlaku. Potongan pajak besar inilah yang membuat para pemain asing mulai banyak yang mengemplang pajak. Kebanyakan dari mereka menggunakan cara yang sama, yaitu menjual hak citra dengan perantara perusahaan asing di luar negeri.

Tapi dampak dari penghapusan "Beckham Laws" ini tidak hanya berdampak pada setiap atlet asing saja. Badan pajak Spanyol, sekaligus otoritas tertinggi yang mengatur dunia perpajakan di Spanyol, menjadi lebih keras terhadap para pengemplang pajak. Hal ini pun diprediksi akan membuat La Liga tidak lagi menjadi liga yang menyenangkan bagi para pemain asing. Aturan ketat ini bahkan sampai membuat Cristiano Ronaldo sempat mengungkapkan ingin minggat dari Spanyol.

"Dia sangat sedih dan sangat kecewa karena kasus yang menimpanya itu. Dia tidak ingin tinggal di Spanyol. Pada saat ini, dia ingin pergi," ujar salah satu rekan Ronaldo seperti dikutip dari BB.

Baca Juga: Alasan Banyaknya Kasus Penggelapan Pajak di Spanyol

foto: @MARCAinENGLISH

Komentar