Pratinjau Inter Milan VS AC Milan: Perubahan Tempo Agar Tidak Kalah dengan Cara yang Sama

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pratinjau Inter Milan VS AC Milan: Perubahan Tempo Agar Tidak Kalah dengan Cara yang Sama

AC Milan harus mengahadapi partai besar dalam situasi yang sulit ini. Sudah dua pertandingan Serie-A menelan kekalahan secara beruntun ketika menghadapi Sampdoria dan AS Roma.

Kemudian pada dini hari nanti, Milan harus berhadapan dengan Internazionale Milan selaku rival satu kotanya di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (16//10). Apalagi lawannya itu belum pernah dikalahkan pada musim ini sehingga berada di peringkat dua klasemen sementara Serie-A 2017/2018.

Perkiraan Formasi dan Susunan Pemain

Milan pun tidak 100% bisa berlaga dengan kekuatan penuh pada pertandingan bertajuk Derby della Madonnina tersebut. Mereka dipastikan tidak bisa diperkuat tiga pemainnya, yaitu Andrea Conti dan Luca Antonelli karena cedera serta Hakan Calhanoglu akibat hukuman kartu merah.

Nikola Kalinic pun diragukan pada laga nanti karena baru pulih dari cedera karena pertandingan sebelumnya dipaksakan bermain menghadapi Roma. Sementara Inter hanya tidak bisa diperkuat Marcelo Brozoviv karena cedera. Kendati demikian, Inter memiliki Joao Mario untuk menggantikan Brozovic sebagai gelandang serang dalam formasi 4-2-3-1.

Celah-celah yang Bisa Dimanfaatkan Internazionale Milan

Milan yang selalu tampil menyerang dan agresif dengan ketinggian garis pertahanan tinggi, justru sering menciptakan celah antara bek dengan gelandangnya. Hal itu karena ketinggian garis tinggi pertahanan Milan seolah menitik beratkan kepada Lucas Biglia sebagai metronom permainannya.

Hal itu membuat Biglia terkadang harus kerepotan karena kedua bek tengah di sebelah kanan maupun kiri harus bergerak melebar. Apalagi di sebelah kanan karena Mateo Mussachio harus menutupi kekosongan di sisi lapangan karena Fabio Borini terlambat melakukan transisi.

Tapi hal itu wajar karena Borini bukanlah wing-back murni Milan. Pemain asli pada posisi itu adalah Conti yang sedang cedera dan kondisi Ignazio Abate seolah tidak memungkinkan untuk tampil 90 menit. Mengingat ia memiliki masalah dengan kesehatan matanya.

Pergerakan antara bek sebelah kanan dengan Biglia itu sering membuat celah antara keduanya. Biglia terlalu diberi porsi berlebihan oleh pelatihnya, Vincenzo Montella. Selain membangun serangan, ia harus berlari cukup jauh untuk membantu Mussachio. Maka dari itu Montella sebaiknya lebih tegas lagi kepada Franck Kessie agar tidak melupakan tugas bertahannya.

Kessie tidak bisa membiarkan Bilgia harus mengejar jarak hanya karena ia pun ikut agresif menyerang dengan bergerak lebar ke kanan. Kekompakan dan saling mengerti perlu ada di antara Mussachio, Bilglia, Kessie dan Borini karena area itulah Inter memiliki senjata mematikan untuk mengekploitasinya, yaitu Ivan Perisic.

Sudah tiga gol dan tiga asis diciptakan Perisic dalam tujuh pertandingan Serie-A musim ini. Perisic menjadi kecenderungan serangan Inter dari sisi kiri selama ini dan bakal menjadi ancaman paling berbahaya bagi Milan nanti. Montella wajib mengingatkan Kessie dan Borini agar tidak terlalu nyaman menyerang agar tidak merepotkan Mussachio dan Biglia.

Menanti Keberanian Vincenzo Montella Mengubah Tempo Permainan di Situasi Sulit

Milan seharusnya tidak bermain terbuka seperti biasanya ketika melawan Inter nanti. Garis pertahanan tinggi sebaiknya diinstruksikan lebih rendah dan sabar ketika merebut bola dari Inter. Hal itu karena jarak antara pemain Inter ketika menyerang cukup jauh.

Jarak operan bola yang cukup jauh itu memungkinkan Milan untuk mengintersepsi operan dan melancarkan serangan balik. Tapi Milan tidak memiliki pemain sayap yang memiliki kecepatan tinggi. Borini kurang baik ketika transisi bertahan dan Kessie yang melebar pun sama.

Begitu pun ketika menyerang melalui sisi kiri, bola jarang terlihat mengalir lebih cepat di kaki Ricardo Rodriguez. Pemain itu cukup lama menahan bola dengan giringannya dan kemudian sedikit bergerak ke half-space untuk membuka ruang. Hanya Conti yang sejauh ini bisa dijadikan andalan Milan ketika melancarkan serangan balik cepat melalui sayap.

Sementara itu Inter memiliki pemain sayap yang cepat di posisi tengah maupun full-back. Maka dari itu pressing ketat bisa menjadi kesalahan jika melihat kondisi Milan saat ini. Melihat kondisi Milan saat ini, akan menjadi kesalahan jika menerapkan pressing ketat kepada Inter karena bisa menciptakan celah lebih besar.

Hal itu karena Inter memiliki pemain-pemain yang pandai menciptakan ruang di lini depan, terutama Mauro Icardi. Lebih baik Milan bermain lebih sabar ketika merebut bola dari Inter dan tidak terlalu tampil terbuka. Kecenderungan serangan lebih baik dilakukan melalui tengah dan menghindari sisi lapangan.

Setidaknya, membangun dari tengah bisa memancing pemain sayap Inter agar berkumpul di tengah dan Milan menemukan ruang di sisi lapangan. Karena jika terlalu lama menguasai bola di tengah, Matias Vecino akan menjadi gangguan serius Milan di area tersebut. Bola yang berhasil direbut Vecino akan lebih cepat dialirkan kepada duetnya di poros ganda, Borja Valero.

Kemudian justru Inter yang melancarkan serangan balik melalui umpan-umpan jauh Valero yang diarahkan ke sisi lapangan. Dua gelandang poros ganda memang menjadi karakter dalam permainan kepelatihan Luciano Spalletti. Yaitu satu pemain sebagai pemburu bola dan rekannya menjadi pengatur tempo dari lini tengah.

Kesimpulan

Serangan balik melalui sayap kiri akan menjadi kunci kemenangan Inter pada laga nanti. Melalui kecenderungan serangan itulah Milan selalu kerepotan dalam beberapa laga terakhir karena buruknya kordinasi di area itu setelah cederanya Conti. Kewalahan di pertahanan sisi kiri itu yang menjadi penyebab kekalahan dalam dua pertandingan terakhir Serie-A

Milan tidak boleh berharap banyak pada laga nanti dengan situasi saat ini. Bermain aman dan sabar sudah cukup bagi Milan untuk mendapatkan poin dari Inter. Hal itu lebih baik daripada memaksakan bermain menyerang dan mengalami kekalahan sehingga memastikan pemecatan Montella.

Komentar