Dugaan Konspirasi Radamel Falcao dan Peru untuk Menjatuhkan Cile

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Dugaan Konspirasi Radamel Falcao dan Peru untuk Menjatuhkan Cile

Cile harus menerima kekalahan cukup telak ketika bertamu ke kandang Brasil di Stadion Allianz Parque, Rabu (11/10). Kekalahan dengan skor 3-0 itu membuat poin Cile tertahan di angka 26 pada pekan terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia Zona CONMENBOL.

Awalnya poin itu masih berada di zona aman untuk lolos ke Piala Dunia melalui play-off di peringkat lima klasemen sementara. Tapi nyatanya Argentina yang mampu mengalahkan tuan rumah Ekuador membuat Cile harus tersusul. Kemenangan Argentina mendongkrak posisinya ke peringkat tiga dengan raihan 28 poin.

Kemudian poin yang dimiliki Cile semakin disesali karena hasil pertandingan antara tuan rumah Peru menghadapi Kolombia di Stadion Nacional de Lima. Laga tersebut berakhir dengan skor 1-1 atas gol yang dicetak James Rodriguez pada menit 56 dan Paolo Guerrero pada menit 76. Hasil itu memberikan tambahan poin bagi Kolombia menjadi 27 sehingga naik ke peringkat empat klasemen akhir. Sebelumnya, Cile dan Kolombia sama-sama mengoleksi 26 angka. Lebih ironis karena Peru yang juga mendapatkan satu poin membuat koleksinya sama dengan Cile.

Namun Cile harus tergusur atas penyamaan poin yang diraih Peru karena kalah selisih satu gol. Alhasil, Peru berhasil mengamankan tempat di posisi lima klasemen akhir Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona CONMEBOL. Posisi itu memberikan kesempatan bagi Peru untuk lolos ke Piala Dunia melalui play-off menghadapi Selandia Baru. Sementara Cile turun ke peringkat enam klasemen akhir sehingga gagal lolos ke Piala Dunia.

Sungguh menjadi takdir yang memalukan bagi kesebelasan negara yang meraih gelar beruntun dalam dua tahun terakhir ini, yaitu Copa America 2015 dan Copa America Centenario 2016. Atas perolehan gelar-gelar tersebut, gengsi Cile telah dipermalukan di mata penikmat sepakbola dunia atas takdirnya di pekan terakhir kualifikasi Piala Dunia 2018. Mereka pun akan lebih kecewa dan kesal lagi jika tahu apa yang terjadi dengan pertandingan antara Peru melawan Kolombia di saat bersamaan.

Selama perpanjangan waktu, sorotan mengarah kepada Radamel Falcao karena ia menghampiri beberapa pemain Peru sambil menutup mulutnya setelah mengetahui Cile dikalahkan Brasil dengan skor 3-0. Di balik tangannya itu, Falcao seperti berbisik kepada para pemain Peru tentang kabar tersebut dan menyarankan agar tetap bermain tenang dan mempertahankan kedudukan 1-1 pada saat itu.

Pesan pun terjadi secara berantai yang mungkin sampai kepada seluruh kesebelasannya masing-masing. Padahal Peru sedang tampil menyerang jelang berakhirnya pertandingan tersebut. Setelah bisikan Falcao itu, kemudian Peru justru melambatkan tempo permainannya dengan memainkan umpan-umpan pendek di belakang. Sampai pada akhirnya pertandingan berakhir imbang dan kedua negara tersebut lolos ke Piala Dunia dengan menumbalkan Cile.

Tentu saja Falcao sangat ambisius tampil di Piala Dunia 2018 karena ajang sebelumnya pada 2014 ia tidak bisa memperkuat Kolombia karena mendapatkan cedera ligamen lutut ACL. Maka Piala Dunia nanti akan menjadi ajang Falcao untuk bisa tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya. Apalagi saat ini Falcao berhasil menemukan kesuburannya bersama AS Monaco dengan mencetak 12 gol dari delapan pertandingan Ligue 1 2017/2018.

Maka dari itu Falcao terlihat paling bersemangat menenangkan pemain Peru melalui bisikannya. Sebab jika Peru yang tampil menyerang pada waktu itu berhasil mencetak gol dan menang 2-1, maka tamatlah sudah Falcao untuk bisa berlaga di Piala Dunia di sepanjang kariernya. Saat ini ia sudah berusia 31 tahun dan belum tentu ada kesempatan membela Kolombia pada Piala Dunia 2022.

Pertandingan antara negara dari zona CONMEBOL memang selalu ada cerita kontroversial sejak dahulu. Pemain asal Brasil bernama Branco mengaku merasa pening pada babak pertama pertandingan 16 besar Piala Dunia 1990. Ia curiga rasa pusing itu muncul setelah mengonsumsi air minum yang ditawarkan orang Argentina kepadanya. Dicurigai bahwa air itu mengandung pil tidur sehingga konsentrasi permainannya buyar dan Brasil pun dikalahkan Argentina dengan skor 1-0.

Rupanya, Diego Maradona yang merupakan legenda Argentina membenarkan cerita itu pada 2004 silam. Maka dari itu Peru membawa air mineral dan minuman ringannya sendiri ketika bertandang ke Argentina pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona CONMEBOL sebelumnya. Pertandingan itu sendiri berakhir dengan skor 0-0 di Stadion Alberto Jose Armando.

Peru yang ingin lolos ke Piala Dunia 2018, takut adanya pengulangan cerita kontroversial seperti pertandingan antara Argentina menghadapi Brasil pada Piala Dunia 1990. Apalagi nasib Argentina saat itu sedang terancam tidak lolos dari Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona CONMEBOL.

Sumber lain: 101 Great Goals, Daily Mail

Komentar