Peran Neymar yang Begitu Penting dalam Produktivitas PSG

Taktik

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Peran Neymar yang Begitu Penting dalam Produktivitas PSG

Paris Saint Germain (PSG) telah menjadi pusat perhatian publik sepakbola karena manuver agresif mereka di bursa transfer musim panas lalu. Setelah mendapatkan Dani Alves secara cuma-cuma dari Juventus dan Yuri Berchiche dari Real Sociedad, PSG kemudian membuat gebrakan dengan mendatangkan bintang Barcelona, Neymar Jr dengan harga 200 juta euro, yang dilanjutkan dengan kedatangan Kylian Mbappe ke Parc des Princes.

Melihat geliat transfer yang dilakukan, klub ibu kota Perancis itu tampak ingin membuat daya ledak lini depan mereka semakin eksplosif musim ini. Kehadiran Neymar dan Mbappe melengkapi beberapa nama tenar mereka lainnya di lini depan seperti Julian Draxler, Lucas Moura, Angel Di Maria, dan Edinson Cavani.

Dengan modal pemain yang dimiliki, PSG menjadi salah satu kekuatan yang patut untuk ditakuti kesebelasan lain di Ligue 1. Buktinya, sejak pekan pertama mereka mampu merajai puncak klasemen sementara. Satu hal lain, klub berjulukan Les Parisiens itu juga termasuk kesebelasan yang cukup produktif.

Pengaruh Kehadiran Neymar Pada Produktivitas PSG

Edinson Cavani boleh dikedepankan sebagai sosok yang memiliki andil dalam produktivitas PSG sejauh ini. Penyerang Uruguay itu, saat artikel ini ditulis, tercatat sebagai pencetak gol terbanyak PSG dengan 11 gol yang diciptakan di semua ajang.

Hal yang wajar mengingat Cavani merupakan striker utama Les Parisiens, perannya lebih banyak di area kotak penalti lawan untuk menyambut bola hasil umpan yang diberikan oleh rekan-rekannya. Artinya, Cavani memang berpengaruh namun sebagai seorang eksekutor bukan kreator.

Mengulas gaya permainan PSG, Unai Emery sebagai pelatih lebih sering menggunakan pola dasar 4-3-3. Umpan-umpan pendek menjadi cara utama yang dilakukan dalam membangun serangan. Dengan pola tersebut, possession menjadi hal yang ditekankan Emery. Mantan pelatih Sevilla itu tak sembrono untuk menginstruksikan anak asuhnya melakukan penyerangan secara sporadis. Emery lebih memilih untuk menginstruksikan anak asuhnya bermain sabar melalui alur bola pendek.

Menurut statistik yang dihimpun dari Squawka, PSG memiliki rataan possessions sebanyak 62 persen per laga. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi di Ligue 1, PSG mampu mengungguli penguasaan bola AS Monaco (52 persen) dan juga Olympique Lyon (51 persen).

Dalam membangun serangan, poros utama PSG ada di sektor tengah. Peran Thiago Motta yang biasa berperan sebagai gelandang jangkar sangat berpengaruh dalam urusan pendistribusian bola ke depan. Motta akan mengalirkan bola ke Marco Verratti atau Adrien Rabiot yang menjadi katalis penghubung antara lini tengah dan depan.

Keduanya sama-sama memiliki mobilitas dan juga kemampuan passing yang bagus. Verratti dan Rabiot cenderung melepaskan bola ke sektor sayap, hal tersebut bisa dibuktikan dengan 72 persen (sektor sayap kanan dan kiri masing-masing 36 persen) alur serangan PSG lebih banyak diarahkan sektor luar lapangan. Hal yang wajar mengingat mereka memiliki pemain-pemain sayap berkualitas seperti Angel Di Maria, Neymar, Julian Draxler, hingga Kylian Mbappe.

Peta serangan PSG, Sumber: WhoScored.com

Meski secara angka sisi kanan dan kiri terlihat berimbang, namun ada kecenderungan bahwa sosok Neymar menjadi tumpuan utama PSG dalam mengeksploitasi pertahanan lawan. Terlihat dari jumlah sentuhan Neymar yang lebih unggul dari para penyerang PSG lainnya. Dari enam pertandingan yang dilakoni di semua ajang, rata-rata mantan pemain Barcelona itu melakukan sentuhan sebanyak 105.83 kali per pertandingan, unggul dari Di Maria (93.75 sentuhan), Edinson Cavani (93.7 sentuhan), dan Kylian Mbappe (67 sentuhan).

Meski posisi aslinya adalah winger kiri, namun Neymar adalah pemain yang punya mobilitas tinggi. Kemampuan tersebut disadari Emery yang membuatnya tidak terlalu menekankan pergerakan pemain kelahiran Mogi das Cruzes itu harus berada di sektor kiri. Artinya, selain agresif dalam menyisir sektor kiri, ia juga sering melakukan pergerakan ke tengah atau bahkan ke sektor kanan.

Terlihat bagaimana kontribusi Neymar sangat besar dalam alur serangan yang dibangun PSG. Satu hal lain, ia juga menjadi sosok yang memiliki pengaruh besar dalam hal meningkatkan produktivitas PSG sejauh ini. Kapten timnas Brasil itu memulai debutnya saat PSG melakoni pertandingan kedua di Ligue 1 melawan Guingamp, PSG berhasil menang tiga gol tanpa balas, dan Neymar mencetak satu gol.

Grafis sentuhan Neymar (PSG vs Toulouse). Sumber: WhoScored.com

Sebelumnya, di laga pertama melawan Amiens hanya dua gol yang saja yang berhasil disarangkan Les Parisiens. Kemudian setelah kehadiran Neymar PSG semakin menggila, empat pertandingan berikutnya melawan Toulouse (6-2), Saint Etienne (3-0), Metz (5-1), Olympique Lyon (2-0), Celtic (5-0), dan Bayern Muenchen (3-0) di Liga Champions berhasil dilalui dengan kemenangan telak.

Total, Neymar sudah melakoni enam pertandingan bersama PSG, dari jumlah tersebut sudah ada enam gol dan enam asis yang dibukukan. Dari tujuh pertandingan tersebut ada 24 gol yang berhasil diciptakan, bisa diartikan bahwa hampir setengah gol PSG dalam enam pertandingan tersebut setengahnya berasal dari kontribusi Neymar.

Satu hal lain, Neymar juga merupakan pemain yang paling banyak membuat peluang bagi PSG. Merunut statistik, Neymar rata-rata per pertandingan membuat 5.40 peluang di Liga Prancis. Lebih tinggi dari Di Maria (1.75), Julian Draxler (0.60), dan Kylian Mbappe (2).

***

Pentingnya sosok Neymar bagi produktivitas PSG juga bisa dilihat, saat mereka gagal menciptakan gol kala jumpa Montpellier di pekan ketujuh Ligue 1, atau satu laga sebelum mereka mengalahkan Bayern Muenchen di Liga Champions.

Saat itu, Neymar tak dimasukkan dalam daftar susunan pemain karena mengalami cedera. Absennya Neymar memang tidak membuat PSG kehilangan dominasi permainannya. Cavani cs tetap tampil menyerang dan menguasai jalannya pertandingan. Tercatat mereka memiliki 75 persen penguasaan bola. Namun apalah arti penguasaan bola bila pada akhirnya tidak ada satu pun gol yang berhasil mereka kemas. Jangankan gol, tendangan ke arah gawang pun terbilang minim. Hanya ada satu tendangan mengarah gawang saja yang bisa dilakukan PSG dalam laga tersebut. Ini cukup menyiratkan bahwa Neymar punya peran penting dalam strategi yang diterapkan Emery.

Foto: Twitter PSG

Komentar