Menghadapi Jadwal Padat, Wenger Tidak Percaya Krioterapi

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Menghadapi Jadwal Padat, Wenger Tidak Percaya Krioterapi

Satu pekan terakhir di Bulan September akan menjadi minggu ‘neraka’ bagi Arsenal. The Gunners harus melakoni tiga pertandingan dalam satu pekan. Dimulai dengan laga melawan West Bromwich Albion pada Selasa (26/9) dini hari WIB di Emirates Stadium, Arsenal lalu harus bertamu ke Borisov Arena untuk menghadapi BATE Borisov di Liga Europa pada Jumat (29/9) dini hari WIB. Terakhir, mereka harus kembali ke Inggris untuk melakoni pertandingan melawan Brighton and Hove Albion pada Minggu (1/10) di Emirates Stadium dalam lanjutan pertandingan Liga Primer Inggris.

Sebenarnya kondisi seperti ini pernah dialami Arsenal pada pertengahan bulan September lalu. Setelah menghadapi Bournemouth pada 9 September lalu, mereka kemudian harus melakoni laga di Liga Europa melawan Koeln pada tanggal 15 September, yang dilanjutkan pertandingan Liga Primer Inggris melawan Chelsea dua hari kemudian.

Tapi tiga pertandingan tersebut berlangsung di Inggris, tepatnya di London, dengan rincian laga melawan Bournemouth dan Koeln berlangsung di Emirates dan Chelsea di Stamford Bridge. Kondisinya sangat berbeda saat ini, setelah menjamu West Brom, Arsenal harus terbang ke Borisov, Belarusia, dan langsung pulang ke London untuk menghadapi Brighton.

Melihat kondisi tersebut, para pemain Arsenal akan dihantui kelelahan yang sangat luar biasa. Potensi kelelahan yang bakal dialami Mesut Oezil dan kawang-kawan akan tampak di laga melawan Brighton. Sebab tidak banyak waktu recovery yang mereka miliki setelah pertandingan melawan Borisov.

Prediksinya, setelah pertandingan melawan BATE Borisov, mereka akan langsung terbang ke Inggris, setelahnya hanya ada satu hari tersisa untuk menyiapkan tim jelang menghadapi Brighton yang akan berlangsung pada siang hari waktu setempat.

Dengan kondisi yang kurang menguntungkan, Manajer Arsenal, Arsene Wenger, dipaksa memutar otak untuk mengantisipasi kelelahan atau bahkan potensi cedera yang bisa dialami anak asuhnya karena jadwal padat yang harus dilakoni. Satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan krioterapi, atau terapi es.

Baca juga: Efek Terapi Es Setelah Latihan

Artinya setelah melakukan kegiatan olahraga dengan intensitas tinggi, atlet berendam di air es. Terapi tersebut sudah banyak dilakukan oleh pesepakbola atau atlet terkenal. Konon, dengan krioterapi, kelelahan yang dialami karena aktivitas olahraga berat akan hilang karena dengan merendam tubuh di dalam air es akan mempercepat pelarutan timbunan asam laktat dalam otot.

Wenger tidak terlalu yakin dengan cara tersebut. Mantan pelatih Nagoya Grampus itu mengakui bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memulihkan kondisi fisik. Selain pemanasan yang benar saat sebelum atau setelah latihan atau pertandingan, beberapa alternatif terapi seperti massage dan krioterapi memang bisa digunakan. Namun ia masih mempertanyakan apakah cara-cara tersebut memang efektif.

"Tidak ada yang tahu karena Anda memiliki banyak ilmu pengetahuan. Jika Anda membaca sains, ada yang membuktikan bahwa itu berhasil dan beberapa telah membuktikan bahwa hal itu tidak berhasil. Orang-orang yang membuktikan bahwa kerjanya biasanya disponsori oleh orang-orang yang mengatakan bahwa hal itu benar,” terangnya seperti dilansir dari The Guardian.

"Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Tapi, tetap saja, jika Anda memiliki masalah otot, dibutuhkan 21 hari masa pemulihan untuk itu. Kita harus menghormati alam dan tidak ada yang bisa membuat mukjizat,” sambungnya.

Entah apakah Wenger akan menggunakan krioterapi atau tidak untuk mengantisipasi pemain yang berpotensi mengalami kelelahan luar biasa untuk melakoni pertandingan padat di minggu neraka ini. Namun sepertinya Wenger akan memilih cara yang lebih efektif dan alamiah, yaitu dengan menyimpan beberapa pilar andalannya saat Arsenal bertandang ke markas BATE Borisov.

"Televisi memutuskan kapan Anda bermain dan itulah yang harus Anda lakukan. Di mana menjadi lebih sulit adalah kita bermain Minggu pagi setelah [melawan Brighton]. Mungkin kita harus membuat beberapa keputusan di Borisov yang akan memberi kita kesempatan untuk pulih di antara dua pertandingan tersebut," tegasnya.

Belum jelas siapa pemain yang akan diboyong dan tidak ke Belarusia, namun langkah tersebut dianggap cukup efektif karena setidaknya ada amunisi yang lebih segar untuk meningkatkan daya ledak Arsenal saat menghadapi Brighton dua hari kemudian.

Wenger mengungkapkan bahwa biar bagaimanapun ia tidak ingin memaksakan pemain yang mengalami kelelahan atau bahkan cedera untuk bermain, karena itu akan sangat menyiksa bagi pemain itu sendiri, imbasnya membuat permainan tidak akan efektif.

“Kami tidak bisa memaksakan para pemain (yang cedera atau kelelahan) dengan membuat mereka seolah-olah bugar. Itu berarti kami telah menyuntikkan pemain untuk pertandingan besar dan orang itu bermain dengan cedera, dengan rasa sakit,” katanya.

Takkan melepas kompetisi manapun

Meski begitu, ia enggan menyerah dengan mengorbankan salah satu kompetisi yang berpotensi menghadirkan trofi bagi timnya. Menurutnya, tidak ada alasan untuk mengorbankan satu kompetisi hanya karena tekanan jadwal padat yang dihadapi.

"Anda tidak dapat mengorbankan dengan sengaja persaingan yang mereka miliki di kompetisi, dengan tekanan jadwal padat yang mereka alami," katanya.

Ungkapan Wenger secara tidak langsung menyindir komentar dari dua kompetitornya, Jose Mourinho (Manchester United) dan Josep Guardiola (Manchester City) yang menganggap bahwa Piala Liga Inggris (Carabao Cup) tidak penting, karena hanya membuat jadwal mereka yang juga harus berkompetisi di Eropa menjadi semakin padat.

Wenger mengungkapkan bahwa jadwal padat yang dihadapi sebuah kesebelasan dalam kompetisi merupakan konsekuensi yang harus diterima.

"Anda tahu bahwa ada harga yang harus dibayar untuk itu. Anda tahu bahwa jika Anda melangkah lebih jauh di Piala Liga, pada tahap tertentu Anda bermain di semifinal - pulang dan pergi pada bulan Januari - dan Anda memiliki Piala FA, Liga Primer dan, kadang-kadang, Anda kehilangan pemain dalam kompetisi ini," tukasnya.

Komentar