Golden Boy Award dan Masa Depan yang Belum Pasti

Cerita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Golden Boy Award dan Masa Depan yang Belum Pasti

Penghargaan Golden Boy Award kembali dihelat untuk tahun 2017 ini. Sebanyak 25 pemain terpilih menjadi nominasi peraih Golden Boy Award 2017. Namun yang menanti mereka bukan hanya trofi berdesainkan sebuah bola emas, melainkan masa depan yang masih belum pasti.

Golden Boy Award adalah penghargaan yang mulai diberikan pada 2003 silam oleh Tuttosport kepada para pemain-pemain berusia di bawah 21 tahun yang tampil mengesankan di kompetisi Eropa. Beberapa pemain yang sekarang tampil di Eropa, macam Sergio Aguero, Wayne Rooney, Cesc Fabregas, serta Lionel Messi pernah memenangkan gelar ini. Mario Balotelli, Raheem Sterling, Anderson, serta Alexandre Pato juga sama.

Untuk 2017 ini, ada 25 nama yang masuk nominasi peraih Golden Boy Award 2017. Nama-nama yang masuk nominasi pada 2016, seperti Marcus Rashford, Ousmane Dembele, serta Youri Tielemans juga masuk kembali di nominasi peraih Golden Boy Award pada 2017. Selain ketiga pemain tersebut, ada juga nama-nama baru seperti Christian Pulisic, Emre Mor, Enes Unal, serta Kylian Mbappe juga masuk nominasi peraih Golden Boy Award 2017.

Memang cukup membanggakan jika mampu meraih penghargaan Golden Boy Award ini, karena menandakan bahwa pemain yang mendapatkannya adalah seorang pemain yang cukup potensial di masa depan. Tapi tetap saja, masa depan adalah sesuatu yang sulit untuk ditebak jalan ceritanya.

***

Seorang pebisnis asal Amerika Serikat, Peter Drucker, pernah mengungkapkan bahwa salah satu cara terbaik untuk menyambut masa depan adalah menciptakannya. Semua orang bisa menciptakan masa depan, tergantung dari masa kini yang sedang ia lalui.

Sudah cukup banyak pemain yang meraih Golden Boy Award ini. Yang teranyar adalah Renato Sanches, pemain asal Portugal yang meraih Golden Boy Award pada 2016 silam atas kontribusinya mengantarkan timnas Portugal menjuarai Piala Eropa. Atas penghargaan ini, dan juga potensi yang ia miliki, ia mulai banyak dilirik klub-klub besar Eropa. Bayern Muenchen menjadi yang beruntung bisa menggunakan jasa dari Sanches ini.

Secara kemampuan, Sanches memang pemain yang berbakat. Semasa membela Benfica, ia dikenal sebagai gelandang tengah yang handal. Kemampuan umpan yang mumpuni, serta stamina yang baik membuatnya menjadi gelandang box-to-box yang andal. Hal-hal positif inilah yang mendaratkannya di timnas senior Portugal, dan juga Bayern Muenchen.

Namun Sanches tidak mempersiapkan masa depannya dengan baik. Di Bayern, ia lupa bahwa persaingan di posisi gelandang cukup ketat. Di usianya yang masih muda, ia bersaing dengan nama-nama seperti Arturo Vidal maupun Xabi Alonso. Jam terbang menjadi hal yang sulit ia dapat, tidak seperti ketika ia bermain di Benfica. Alhasil, ia mulai mengalami sedikit penurunan dan tidak tampil semoncer ketika masih di Benfica. Sekarang, Sanches pun terdampar di Swansea City.

Renato Sanches, tidak merencanakan masa depan dengan baik sehingga tergusur dari

Apa yang dialami oleh Sanches, akibat dari perencanaan masa depan yang kurang begitu baik ini bukanlah yang pertama kali. Cukup banyak juga peraih Golden Boy Award yang tidak dapat tampil maksimal ketika memasuki usia emas karena perencanaan masa depan yang kurang baik.

Ada Anderson dan Alexandre Pato yang terbilang tidak terlalu bersinar setelah meraih Golden Boy Award. Perencanaan yang kurang baik membuat mereka tidak menjadi pemain kenamaan di masa depan. Anderson yang pernah bersinar bersama Manchester United dan Alexandre Pato yang pernah bersinar bersama AC Milan tidak kedengaran lagi gaungnya saat memasuki usia emas.

Beberapa pemain seperti Mario Balotelli, Isco, dan Mario Goetze juga pernah mengalami masa sulit setelah memenangkan Golden Boy Award. Namun berkat kerja keras dan juga kemauan mereka belajar meski sudah masuk usia emas, mereka mampu kembali tampil selayak mereka muda dulu. Mereka berhasil memaksimalkan potensi yang mereka miliki.

Hal ini tentu bisa menjadi pelajaran tersendiri bagi para peraih Golden Boy Award, bahwa di balik trofi bola emas yang mereka raih, ada masa depan yang harus mereka rencanakan dengan baik.

***

Meski begitu, tidak semua peraih Golden Boy Award bernasib buruk. Beberapa di antaranya yang mampu merencanakan masa depan dengan baik, terus berlatih dan tidak cepat berpuas diri, menjadi pemain-pemain besar di masa depan. Lionel Messi adalah contoh konkret bagaimana sekarang ia menjadi pemain kenamaan, karena bisa merencanakan masa depan dengan baik, terlepas dari talenta yang ia miliki.

Pun dengan para peraih Golden Boy Award yang lain. Jangan cepat puas diri dan terus meningkatkan kemampuan adalah langkah tepat yang bisa diambil oleh pemain yang meraih Golden Boy Award. Karena di balik bola emas yang mereka genggam dalam malam penganugerahan Golden Boy Award, masa depan yang belum pasti sudah menanti mereka. Terlepas dari masa depan itu mengarah ke arah yang positif atau negatif, semua tergantung sang pemain itu sendiri.

Baca Juga: Tentang Golden Boy Award dan Apa Saja yang Terjadi Kepada Para Peraihnya

Komentar