Operasi Klandestin Rafael Benitez

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Operasi Klandestin Rafael Benitez

Pada gelaran Liga Primer Inggris musim 2017/2018, nama Huddersfield Town menjadi salah satu kesebelasan yang paling banyak dibicarakan. Momentum pertama mereka dalam 45 tahun terakhir untuk bisa mencicipi panasnya persaingan di level utama kompetisi Inggris jadi penyebabnya. Selain itu, laju untuk sampai ke Liga Primer juga dilalui secara dramatis karena harus terlebih dahulu melewati pertandingan play-off.

Huddersfield lantas diprediksi bisa menjadi kuda hitam yang mengancam superioritas kesebelasan-kesebelasan papan atas. Terbukti sudah lima pekan berjalan, Huddersfield mampu bertengger di posisi enam klasemen dengan delapan poin, sama dengan raihan poin Tottenham Hotspur di peringkat lima.

Namun kiprah Huddersfield sebenarnya tidak lebih baik dari Newcastle United, yang juga merupakan kesebelasan promosi dari Divisi Championship. Newcastle sejauh ini mampu menembus posisi empat besar dengan mengoleksi sembilan poin dari lima pertandingan yang sudah mereka lakoni.

Dari hasil sembilan poin yang berhasil mereka kumpulkan, Newcastle hanya berselisih satu poin dari Chelsea di peringkat ketiga, kemudian tertinggal empat poin dari duo Manchester yang berada di posisi satu dan dua dengan 13 poin.

Melihat catatan pertandingan yang berhasil ditorehkan Newcastle, tentu tidak banyak orang mengira, karena sebelumnya mereka tidak terlalu mendapat ekspos berlebihan dari media. Padahal, Newcastle merupakan salah satu kesebelasan yang lama malang melintang di Liga Primer. Tapi melihat kenyataannya kini, Newcastle seolah diabaikan, pamornya kalah jauh dari Huddersfield yang bisa dibilang sebagai debutan di Liga Primer Inggris.

Minimnya ekspos yang mereka terima mungkin menjadi salah satu keuntungan tersendiri bagi klub berjulukan The Magpies itu. Tidak ada beban besar yang harus dirasakan para penggawa Newcastle dalam melakoni setiap pertandingan di Liga Primer. Toh, orang-orang juga tidak terlalu memerhatikan. Newcastle bisa terus fokus pada pertandingan tanpa terganggu isu-isu lain.

Sosok Benitez yang terlupakan

Sebenarnya inti dari minimnya ekspos kepada Newcastle, selayaknya melupakan sosok Rafael Benitez sebagai manajer The Magpies. Benitez sejatinya bukan orang baru di kancah sepakbola Inggris. Selain Newcastle, tercatat ia pernah menukangi Liverpool dan Chelsea sebelum akhirnya menukangi Napoli. Tak hanya itu, pelatih berkebangsaan Spanyol itu pun pernah menjadi arsitek klub raksasa La Liga, Real Madrid.

Dari sana, pamornya mulai meredup. Benitez kemudian mengambil pekerjaan di Newcastle menyusul diberhentikannya Alan Pardew. Kondisinya sulit pada saat itu. Benitez dituntut bisa mengeluarkan The Magpies dari jerat degradasi, namun nyatanya target tak tercapai hingga pada akhir musim 2015/2016 Newcastle terdegradasi ke Divisi Championship. Namanya tenggelam, namun semusim berselang Benitez mampu membawa kembali Newcastle ke Liga Primer usai menjuarai Championship 2016/2017.

Namun hal tersebut tak lantas membuat pamornya kembali bersinar terang. Liga Primer telah berubah, karena banyak pelatih top Eropa yang menukangi tim-tim besar Liga Inggris. Oleh media, nama-nama besar manajer lain jauh lebih menarik untuk dibahas kiprahnya ketimbang membicarakan Benitez. Belum lagi kehadiran sosok David Wagner yang punya cara unik nan gila untuk melatih mental dan kekompakkan anak asuhnya dengan melepas mereka hidup di alam liar. Karier Benitez sudah dianggap habis, dan dia sudah tak lagi diperhitungkan sebagai pelatih papan atas di Liga Primer.

Tapi terlalu dini rasanya menganggap Benitez tak lagi diperhitungkan sebagai manajer papan atas di Liga Primer. Biar bagaimanapun rekam jejaknya gemilang saat menukangi tim asal Inggris. Saat mengarsiteki Liverpool ia pernah membawa klub berjuluk The Reds itu menjadi kampiun di Liga Champions musim 2004/2005 yang dilanjutkan dengan gelar Piala Super Spanyol di Real Madrid. Sementara di Chelsea, ia pernah membawa The Blues juara di Liga Europa 2012/2013.

Manuver Benitez pada musim ini sebenarnya sudah terlihat potensinya. Seperti operasi Klandestin atau gerakan bawah tanah, diam-diam Newcastle sudah berada di atas Arsenal dan Liverpool di klasemen sementara. Kini tinggal menunggu waktu untuk pembuktian kualitas Benitez, apakah masih layak disebut sebagai pelatih papan atas atau justru layak diabaikan seperti sekarang ini.

Komentar