Penderitaan Sanchez di Awal Musim 2017/2018

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Penderitaan Sanchez di Awal Musim 2017/2018

Alexis Sanchez mengawali kampanye musim 2017/2018 dengan perasaan kecewa. Bagaimana tidak, setelah absen dalam dua pertandingan awal Liga Primer Inggris, Sanchez justru mengawali debutnya bersama Arsenal dengan buruk.

Sanchez tampil saat Arsenal bertandang ke Stadion Anfield untuk menghadapi tuan rumah Liverpool. Dalam laga tersebut Sanchez langsung diturunkan Arsene Wenger sebagai starter, namun penampilannya di lapangan dianggap mengecewakan. Jangankan mencetak gol, membahayakan gawang Liverpool yang di kawal Loris Karius pun Sanchez seakan tak mampu karena pergerakannya selalu bisa dimatikan oleh barisan pertahanan Liverpool.

Mimpi buruk bagi Sanchez dalam pertandingan tersebut, karena selain gagal memberikan performa terbaik Arsenal juga menderita kekalahan telak 0-4 dari tuan rumah dalam pertandingan tersebut. Wenger kemudian mendapat kritikan karena membangku cadangkan Alexandre Lacazette untuk memberikan posisi starter kepada Sanchez.

Tak sampai di sana, penderitaan Sanchez kemudian berlanjut saat tenggat waktu jendela transfer musim panas 2017. Pemain asal Chili itu berhasrat untuk meninggalkan Arsenal dengan memilih Manchester City sebagai pelabuhan barunya.

Dikabarkan bahwa kedua kesebelasan sudah sepakat untuk transfer Sanchez, namun belakangan Arsenal menarik diri dari kesepakatan tersebut karena gagal mendapatkan Thomas Lemar dari AS Monaco yang di proyeksi sebagai pengganti Sanchez.

Tak ayal hal tersebut membuat Sanchez kecewa, kekecewaan yang dirasakan oleh Sanchez itu kemudian dibenarkan oleh Mauricio Isla yang merupakan sahabat dekatnya. Menurut Isla, mantan penggawa Barcelona itu sangat berhasrat untuk pindah ke Manchester City, namun ketika harapan yang tinggal selangkah lagi berbuah nyata itu sirna, Sanchez pun merasakan kesedihan yang mendalam.

"Alexis berada di klub papan atas seperti Arsenal, tapi ia sangat senang kalau bisa pindah ke klub besar lainnya seperti Manchester City. Setelah kabar tersebut datang dan dia tidak bisa menandatangani kontrak, Alexis merasa sedih dan pasti hal itu memengaruhinya. Transfer itu sangat penting baginya tapi itu tidak terjadi," tutur Isla pada SoyChile.

Gerakan Meminta Sanchez Putus dari Pacarnya

Penderitaan Sanchez tentu saja tidak berhenti sampai di sana, pada masa jeda Internasional kembali pil pahit harus ditelan Sanchez kala membela negaranya, Chili di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL. Dalam dua pertandingan yang dilakoni Chili meraih hasil minor dengan menelan dua kekalahan beruntun dari Paraguay (0-3) dan Bolivia (0-1). Hal tersebut membuat langkah mereka untuk terbang ke Rusia pada tahun depan semakin sulit.

Chili berada di posisi lima klasemen sementara Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL. Mereka terpaut satu poin dari Peru yang berada di posisi empat dan Argentina di posisi lima. Peluang memang masih ada bagi Chili untuk bisa lolos otomatis ke Piala Dunia tahun depan. Namun itu pun dengan catatan mereka harus bisa memperbaiki performa dalam dua pertandingan terakhir, sambil berharap Argentina dan Peru terjungkal.

Terlepas dari itu semua, hasil minor yang dialami Chili dalam dua pertandingan terakhir nyatanya menjadi bencana bagi Sanchez. Sebab para pendukung Chili menjadikan pemain berusia 28 tahun sebagai kambing hitam atas hasil minor yang dialami tim kebanggaannya itu. Mereka menganggap kalau Sanchez tampil di bawah performa terbaiknya dalam dua laga tersebut yang membuat Chili harus menelan hasil negatif. Lebih parahnya, dalam dua kekalahan yang dialami tidak ada satu pun gol yang berhasil di cetak barisan penyerang Chili.

Namun para pendukung tidak menjadikan kegagalan transfer Sanchez dari Arsenal ke Manchester City sebagai penyebab utama penurunan performa pemain kelahiran Tocopilla, Chili itu. Para pendukung justru menyalahkan Mayte Rodriguez, kekasih Sanchez sebagai dalang dari penurunan performa salah satu bintangnya itu.

Bukan tanpa alasan mereka menjadikan Mayte sebagai penyebab penurunan performa Sanchez. Sejak berpacaran dengan selebritis Chili itu, penampilan Sanchez justru berada di bawah standar. Selain itu ia juga terlihat lebih gemuk dari sebelumnya yang berdampak pada menurunnya performa permainannya di lapangan.

Hal yang membuat ara suporter semakin berang dengan hubungan Sanchez dan Mayte adalah, saat kondisi timnas Chili dalam kondisi genting, dikabarkan bahwa Sanchez malah asyik bermesraan dengan kekasihnya itu. Hal tersebut kemudian memaksa para suporter Chili mendesak agar Sanchez segera mengakhiri hubungannya dengan Mayte.

Tak main-main, mereka bahkan berencana melakukan demonstrasi yang akan dilaksanakan pada 5 Oktober mendatang di area Stadion Nasional. Dikutip dari The Sun, demonstrasi itu adalah upaya penyampaian aspirasi untuk meminta Sanchez agar lebih mementingkan tugas negara ketimbang mengurusi pacarnya itu.

Untuk mencari massa, para pendukung membuat sebuah Halaman Facebook terkait aksi tersebut. Ada lebih dari 55 ribu orang yang tergabung dengan 13 ribu di antaranya menyatakan tertarik untuk ikut dalam aksi tersebut. "Unjuk rasa untuk Alexis Sanchez agar segera putus hubungan dengan Mayte Rodriguez dan kembali ke performa terbaiknya di Piala Dunia di Rusia 2018," tulis Halaman Facebook tersebut.

Ini bukan aksi protes pertama terkait Sanchez, sebelumnya pada awal tahun 2017, lebih dari 14.000 orang mendaftar untuk sebuah pawai di Stadion Emirates awal tahun ini menuntut pemain berusia 28 tahun itu meninggalkan Arsenal.

Foto: The Sun, Daily Mail

Komentar