Kue Pai dan Konsekuensi yang Diterima Wayne Shaw

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kue Pai dan Konsekuensi yang Diterima Wayne Shaw

Kejadian kue pai yang menimpa Wayne Shaw pada Februari 2017 silam dalam laga antara Arsenal melawan Sutton United berbuntut panjang. Ada konsekuensi yang harus diterima oleh Shaw akibat kejadian tersebut, berupa denda dan larangan beraktivitas di dunia sepakbola.

Pada babak kelima Piala FA musim 2016/2017, Shaw kedapatan melakukan hal yang menarik. Penjaga gawang yang dikenal karena perutnya yang buncit dan wajahnya yang chubby tersebut tertangkap kamera sedang asyik memakan kue pai di bangku cadangan Sutton. Sontak hal ini mengundang kelucuan, beserta dengan hal-hal biasa lain yang kerap dilakukan Shaw dan mulai mengundang perhatian media massa.

Baca Juga: Hidup Itu Lebih Aneh dari Fiksi, Wayne Shaw

Namun ternyata tindakan Shaw yang memakan kue pai ini mengundang perhatian lebih lanjut, salah satunya adalah dari pihak federasi sepakbola Inggris (FA). FA mensinyalir bahwa tindakan Shaw ini adalah bagian dari judi yang sedang ia lakukan dengan Sun Bets. FA pun melakukan penyelidikan lebih lanjut atas tindakan Shaw ini.

Pihak Sutton juga tidak tinggal diam. Setelah merebak kabar bahwa tindakan memakan kue pai dari Shaw ini adalah salah satu bagian dari judi yang ia lakukan, pihak klub langsung memecat Shaw. Hal ini sempat membuat Shaw depresi dan kebingungan, seperti yang ia ungkapkan di dalam acara BBC Radio 5 Live pada Mei 2017 silam.

"Dunia saya sudah jatuh. Saya sedih. Saya tidak pernah dipecat seperti ini sebelumnya. Kejadian ini mungkin akan lekat di dalam ingatan saya dalam waktu yang cukup lama. Saya merasa depresi, tidak bisa tidur dengan tenang, dan terkadang saya merasa perut saya sakit setiap kali mengingat kejadian ini," ujar Shaw.

"Tak ada seorang pun yang ingin mendengar pembelaan dari saya. Reaksi klub yang seperti itu seolah menunjukkan bahwa mereka tidak ingin membela saya. Jujur, tak ada uang yang berputar di situ, baik ke kantong saya maupun ke kantong teman-teman saya. Saya hanya terbawa situasi, dan itulah yang sebenarnya terjadi," tambahnya.

Ketegasan dari pihak FA

Meski Shaw sudah mengutarakan pendapatnya atas kejadian tersebut, serta merasa bahwa ia tidak bersalah, pihak FA tetap tidak bergeming. Mereka tetap melanjutkan penyelidikan terhadap tindakan yang dilakukan Shaw ini, sampai akhirnya pada Rabu (5/9/2017), keputusan sekaligus hukuman mengenai tindakan Shaw ini pun keluar.

Dalam sidang yang dilakukan pada Rabu (5/9/2017) di Independent Regulatory Comission, setelah melakukan telaah lebih dalam terhadap tindakan Shaw ini, diputuskan bahwa Shaw bersalah karena telah melanggar aturan FA nomor E5(a). Akibat dari tindakannya ini, penjaga gawang berusia 45 tahun tersebut harus menerima hukuman berupa denda sebesar 375 paun dan dilarang beraktivitas di dunia sepakbola selama dua bulan.

"Wayne Shaw harus membayar denda sebesar 375 paun (sekitar 6,5 juta rupiah), serta dilarang beraktivitas di dunia sepakbola selama dua bulan karena ia telah melanggar aturan FA. Ia dianggap telah secara sengaja memengaruhi hasil pertandingan dalam babak kelima Piala FA yang mempertemukan Arsenal dan Sutton United. Hal ini bertentangan dengan aturan FA nomor E5(a)," ujar pernyataan resmi FA, disitat dari ESPN FC.

Meski memang ada kemungkinan besar bahwa Shaw kerap melakukan hal ini, hukuman dari FA ini merupakan cermin dari ketegasan FA atas tindakan-tindakan aneh, terutama yang berkaitan dengan dunia perjudian, di dalam sebuah pertandingan. Tindakan yang dilakukan Shaw pada menit ke-83 ini, yang tak luput dari pandangan FA, adalah bentuk ketegasan dari FA.

Komentar