Mayoritas Skuat Chelsea, Man City, dan Spurs Pemain Non-Inggris

Berita

by redaksi

Mayoritas Skuat Chelsea, Man City, dan Spurs Pemain Non-Inggris

Berakhirnya bursa transfer musim panas 2017 memastikan komposisi setiap klub di Eropa. Di Liga Primer Inggris, setiap kesebelasan pun wajib mendaftarkan 25 pemain plus skuat U21 mereka untuk mengarungi musim 2017/2018. Ternyata dari daftar tersebut, Chelsea, Manchester City dan Tottenham Hotspur dihuni oleh mayoritas pemain asing.

Dalam pendaftaran 25 pemain kesebelasan Liga Primer, setiap kesebelasan wajib menyertakan delapan pemain homegrown alias pemain di atas 21 tahun yang merupakan didikan asli akademi klub di negara masing-masing, dalam hal ini Inggris. Artinya, setiap klub Inggris maksimal mendaftarkan 17 pemain non-Inggris untuk skuat mereka. Sementara itu Chelsea, Man City dan Tottenham menjadi kesebelasan yang hanya mendaftarkan empat pemain homegrown untuk skuat utama mereka. Jumlah tersebut merupakan yang paling sedikit di antara kesebelasan Inggris lainnya.

Chelsea musim ini memang cukup membutuhkan pemain berstatus homegrown. Karena itulah mereka sempat dikaitkan dengan beberapa pemain Inggris dimulai dari Kyle Walker, Ross Barkley, hingga Alex Oxlade-Chamberlain. Pilihan Chelsea akhirnya jatuh pada Daniel Drinkwater dari Leicester City, yang membuat mereka bisa mendaftarkan 20 pemain untuk skuat senior.

Kehadiran Drinkwater membuat Chelsea memiliki empat pemain homegrown. Tiga pemain lainnya adalah Gary Cahill, Cesc Fabregas, dan Victor Moses. Hengkangnya John Terry, Asmir Begovic, serta dipinjamkannya Ruben Loftus-Cheek memang mengurangi jumlah pemain homegrown Chelsea. Walau begitu, mereka masih memiliki Andreas Christiansen dan Charles Musonda, pemain berstatus U21 yang bisa bersaing dengan skuat utama.

Jika Chelsea 20 pemain didaftarkan, Manchester City hanya mendaftarkan 18 pemain senior saja (14 pemain non-Inggris). Sama seperti musim lalu, musim ini pun City kembali hanya memiliki empat pemain homegrown. Jika musim lalu keempat pemain tersebut adalah John Stones, Raheem Sterling, Fabian Delph dan Gael Clichy, musim ini Clichy digantikan Kyle Walker.

Walau begitu, City punya sejumlah pemain U21 dengan kualitas matang seperti Gabriel Jesus dan Leroy Sane. Beberapa pemain U21 lain seperti Bersant Cellina, Tosin Aradabioyo, dan Brahim Diaz pun sejak musim lalu seringkali menghiasi skuat City. Apalagi Diaz tampil cukup mengesankan selama pramusim.

Sementara itu untuk Tottenham pun mengalami apa yang dialami Chelsea. Musim lalu Spurs memiliki enam pemain homegrown, yakni Harry Kane, Ben Davies, Danny Rose, Kieran Trippier, Kyle Walker dan Tom Carroll. Akan tetapi dua nama terakhir hengkang ke kesebelasan lain.

Menyadari hal ini, pada bursa transfer musim panas ini Spurs lebih berinvestasi dengan membeli pemain U21. Mereka adalah Davinson Sanchez dari Ajax Amsterdam dan Juan Foyth dari Estudiantes. Kedatangan dua pemain tersebut menambah kekuatan Spurs dari pemain U21 yang sudah bermain dengan skuat senior di mana sebelumnya sudah ada nama-nama seperti Dele Alli, Harry Winks, dan Kyle Walker-Pieters.

Di samping ketiga kesebelasan di atas, kesebelasan Liga Primer lainnya terbilang cukup leluasa soal aturan homegrown ini. Bournemouth menjadi kesebelasan dengan jumlah pemain homegrown terbanyak yakni 19 pemain, diikuti Burnley (18 pemain). Sementara itu West Ham United berhasil menggenapi delapan pemain homegrown mereka setelah mendatangkan Joe Hart. Begitu juga Watford yang jumlah pemain homegrown-nya kini mencapai delapan pemain, musim lalu hanya lima pemain saja.

Jumlah di atas tidak termasuk pemain yang berusia di bawah 21 tahun. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di tautan ini.

Di Liga Primer, kini aturan batas minimal jumlah penggunaan pemain homegrown menjadi masalah yang cukup serius dikarenakan semakin banyaknya jumlah pemain asing (non-Inggris) yang beredar. Bahkan ketua federasi sepakbola Inggris (FA), Greg Dyke, berencana menambah batas minimal pemain homegrown menjadi 12 pemain.

Rencana itu masih menjadi pembahasan di FA bersama Premier League. Namun aturan tersebut cukup mungkin terjadi karena aturan tersebut demi mewujudkan target FA yakni Inggris bisa menjuarai Piala Dunia 2022. Selain itu, aturan perekrutan pemain di bawah usia 21 tahun pun akan diperketat agar klub-klub Liga Primer tetap mengedepankan pembinaan usia muda dari masing-masing klub.

Baca juga: Mengenal Istilah Pemain Homegrown

Komentar