Kepincangan Lini Belakang Real Madrid yang Dimanfaatkan Valencia

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Kepincangan Lini Belakang Real Madrid yang Dimanfaatkan Valencia

Real Madrid gagal meraih kemenangan di partai kandang pertamanya pada La Liga 2017/2018. Mereka harus rela berbagi poin dengan Valencia karena skor 2-2 mengakhiri pertemuan mereka di Stadion Bernabeu, Senin (28/8).

Awalnya Madrid unggul terlebih dahulu melalui gol Marcos Asensio pada menit 10`. Tapi kedudukan justru dibalikan Valencia setelah Carlos Soler mencetak gol pada menit 18` dan Geoffrey Kondogbia pada menit 77`. Madrid bisa terselematakan karena tendangan bebas Marcos Asensio berbuah menjadi gol pada menit 83`.

Formasi dan Susunan Pemain

Madrid tampil pincang pada laga ini karena krisis bek tengah. Tiga bek tengah yang dimilikinya harus absen pada laga ini karena alasan yang berbeda-beda. Raphael Varane dan Jesus Vallejo hanya bisa menonton rekan-rekannya karena cedera. Sementara Sergio Ramos dilarang tampil karena hukuman kartu. Zinedine Zidane selaku pelatihnya pun mengakalinya dengan menjadikan Casemiro sebagai bek tengah menemani Nacho Fernandez. Posisi asli Casemiro sendiri merupakan gelandang bertahan.

Selain pincang di belakang, Madrid juga tidak bisa memainkan Cristiano Ronaldo di lini depan. Posisi Ronaldo di sayap kiri formasi 4-3-3 itu digantikan Asensio yang tampil gemilang pada laga ini. Valencia pun tidak bisa diperkuat dua pemain andalannya pada formasi 4-4-2 yang diterapkan Marcelino Garcia selaku pelatihnya, yaitu Ezeuiel Garay dan Luis Nani karena mendapatkan cedera. Tapi tetap saja kekosongan skuat Madrid lebih krusial karena satu pemain di lini belakang memaksakan posisi yang bukan kebiasaanya.

Perubahan Posisi Ciptakan Ruang Kosong di Lini Belakang Real Madrid

Bukan berarti menyalahkan Casemiro pada hasil imbang di kandang sendiri ini. Ia selalu bermain luar biasa pada setiap pertandingan ketika melakoni posisi aslinya sebagai gelandang bertahan. Keahliannya pada posisi aslinya itu juga cukup bermanfaat ketika menjadi bek tengah. Buktinya, Casemiro mampu melakukan empat tekel bersih pada laga kali ini. Hanya saja kekurangannya adalah komunikasi yang sering nampak salah dengan rekan-rekannya.

Madrid yang tetap tampil menyerang dan mendominasi pertandingan justru menjadi penyebab kekurangan Casemiro itu sendiri. Dominasi 65% penguasaan bola Madrid membuatnya terlibat dalam build-up serangan dari belakang. Tapi keterlibatannya itu membuat ia terlihat sering salah komunikasi dengan rekan-rekannya ketika bertahan. Casemiro sering terpancing dengan pergerakan pemain Valencia yang turun ke bawah sehingga tercipta ruang di dalam kotak penalti.

Gol pertama pun Casemiro terpancing pergerakan Santi Mina yang turun ke bawa dari kotak penalti. Beberapa langkah Casemiro mengikutnya, ia tidak menyadari kedatangan Soler yang menciptakan gol pada laga tersebut. Gol kedua pun berawal dari terpancingnya Casemiro untuk merebut bola di luar kotak penalti. Percobaan perebutan bolanya itu gagal dan menjadi penguasaan bola Valencia di pertahanan Madrid hingga menjadi gol pembalik keadaan.


Buruknya Penyelesaian Akhir Madrid

Madrid tetap bermain terbuka dan menyerang pada laga ini meski tiga pemain utamanya absen. Valencia pun cuma memiliki 35% penguasaan bola karena bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik. Tapi ketika Valencia gagal melancarkan strateginya itu, Madrid mampu membalasnya lagi dengan serangan balik yang lebih cepat lagi. Banyak peluang yang diciptakan Madrid pada laga tersebut.

Hanya saja banyak peluang Madrid yang terbuang sia-sia. Hanya dua gol yang berhasil dicetak Madrid dari 22 peluang yang didapatkannya. Benzema paling banyak mendapatkan peluang dengan melepaskan delapan percobaan tendangan. Tapi tidak ada satu pun gol yang mampu disarangkannya. Benzema juga sedikit kesulitan di setiap percobaan tembakannya karena dua bek tengah Valencia selalu mengawalnya.

Selain itu, penampilan gemilang kiper Valencia, Norberto Neto, menjadi salah satu faktor kesulitan Madrid mencetak gol. Total, mantan kiper Juventus itu berhasil melakukan empat penyelamatan penting pada pertandingan ini. Penampilan Gareth Bale pun menjadi sorotan karena dirasa kurang kontribusi. Hanya dua kali ia melepaskan percobaan tendangan dan tidak ada yang mengarah ke gawang.

Marcos Asensio Luar Biasa!

Absennya Ronaldo menjadi kehilangan besar bagi Madrid. Tapi jika melihat penampilan Asensio pada laga ini akan membuat para pendukung Madrid tidak terlalu khawatir jika Ronaldo absen. Dua gol berhasil disarangkannya dan salah satunya dicetak dari tendangan bebas yang indah. Selain memborong seluruh gol Madrid, Asensio mampu mencetak lima percobaan tendangan. Pergerakan Asensio ini tidak terduga Valencia sehingga jarang mendapat kawalan khusus dan melepaskan total tujuh percobaan tembakan.

Salah satu faktor yang membuat Asensio tampil baik pada laga ini adalah kebebasan yang diberikan Zidane kepadanya. Asensio bisa bermain di sisi kiri maupun kanan pada laga kali ini. Perubahan posisinya di jalannya pertandingan tentu membuat Valencia semakin bingung untuk mengantisipasinya. Selain mencetak gol, Asensio juga menciptakan empat peluang bagi rekan-rekannya pada pertandingan ini. Ia pun tidak malas untuk turun ke belakang membantu pertahanan sehingga menghasilkan dua tekel bersih dan tiga intersepsi.

Grafis operan Marcos Asensio selama 90 menit. Sumber: Squawka.

Kesimpulan

Madrid beruntung memiliki Asensio yang menjadi pembeda pada pertandingan ini ketika Bale dan Benzema tidak bermain dengan bagus. Seandainya dua rekannya itu bermain bagus juga dan ditambah tidak pincangnya lini belakang, Madrid dipastikan menang pada laga kali ini.

Komentar