Basel dan Benfica Pernah Singkirkan Man United di Fase Grup Liga Champions

Berita

by redaksi

Basel dan Benfica Pernah Singkirkan Man United di Fase Grup Liga Champions

Di antara grup-grup lain di Liga Champions 2017/2018, juara Liga Europa musim lalu, Manchester United, bisa dikatakan tergabung pada grup yang relatif lebih ringan karena tak berjumpa klub top dari lima liga teratas Eropa. Meskipun begitu, MU ternyata punya memori kelam jika melihat lawan-lawan yang dihadapinya.

Hasil undian grup Liga Champions 2017/2018 yang dilangsungkan Kamis (24/8) menempatkan MU di Grup A. Skuat asuhan Jose Mourinho ini "hanya" akan menghadapi lawan-lawan seperti Benfica, Basel dan CSKA Moskow. Tapi ternyata, Benfica dan Basel pernah memberikan sejarah pahit bagi MU pada beberapa tahun lalu.

Kala itu, MU bersama Benfica dan Basel tergabung di grup C Liga Champions edisi 2011/2012. Satu klub lain adalah wakil dari Romania, Otelul Galati. Jika saat ini MU berada di pot 2, ketika itu skuat berjuluk Setan Merah tersebut berada di pot 1. Mereka bahkan menjalani Liga Champions saat itu dengan status juara Liga Primer Inggris 2010/2011.

Awalnya MU diprediksi akan lolos dengan mudah. Tapi yang terjadi kemudian, MU yang masih dilatih Sir Alex Ferguson itu cukup tertatih menghadapi setiap pekannya. Hasilnya, MU bahkan gagal lolos ke babak 16 besar karena harus puas menempati posisi ketiga. MU kala itu hanya mampu mengoleksi 9 poin, terpaut dua poin dari Basel dan tiga poin dari Benfica.

MU hanya menang dua kali, tiga kali imbang dan menelan satu kekalahan. Satu-satunya kekalahan mereka dapatkan saat menghadapi Basel dengan skor 2-1, dan itu terjadi di pertandingan terakhir fase grup. Sementara itu dua kemenangan yang diraih pun hanya ketika menghadapi Otelul Galati yang merupakan tim penghibur pada grup ini. MU benar-benar tak bisa menaklukkan Benfica dan Basel kala itu.

Peringkat ketiga membuat MU ditendang ke Liga Europa. Ternyata di Liga Europa pun MU tak mampu berbuat banyak. Sempat menyingkirkan Ajax Amsterdam, MU kemudian tersingkir lebih dini setelah tak berdaya menghadapi Athletic Bilbao. MU saat itu kalah agregat 3-5.

Hal tersebut cukup mengejutkan karena MU sebenarnya tidak membongkar skuatnya pasca juara. Duet Nemanja Vidic-Rio Ferdinand menjadi pelindung di lini pertahanan. Patrice Evra masih tampil prima di sisi kiri pertahanan dan tak tergantikan. Sementara itu di lini depan terdapat nama-nama seperti Wayne Rooney, Javier "Chicharito" Hernandez, Dimitar Berbatov hingga Michael Owen.

Tapi kepergian Paul Scholes di awal musim yang menyatakan pensiun menjadi salah satu alasan MU tampil melempem. Karenanya pada pertengahan musim, penampilan MU mulai membaik setelah Scholes kembali digaet. Selain itu David De Gea yang diplot sebagai pengganti Edwin Van Der Sar pun masih belum tampil maksimal seperti sekarang ini.

Lalu apakah hal ini akan kembali terulang pada Liga Champions musim ini? Yang perlu diketahui, Benfica dan Basel merupakan juara di liga masing-masing pada musim lalu. Sementara itu CSKA merupakan runner-up Liga Rusia.

Dari sejarah pertemuan, hanya Basel yang punya rekor cukup baik melawan MU. Dari empat kali pertemuan, masing-masing merasakan satu kemenangan sementara dua laga lainnya berakhir imbang. Tapi Benfica yang sedang menanjak formnya pada beberapa tahun terakhir jelas bukan lawan sepele. Sedangkan CSKA cukup dibenci klub liga top Eropa karena saat CSKA menjadi tuan rumah, kemungkinan lapangan akan bersalju dan bercuaca dingin dan itu bisa mengganggu skema permainan.

Tapi MU kini ditangani oleh Mourinho. Biasanya, kesebelasan yang ditukangi Mourinho akan mengalami penanjakan performa pada musim kedua yang ia tangani. Siklus ini sudah terjadi beberapa kali baik saat ia melatih Porto, Chelsea, Internazionale Milan, Real Madrid, dan Chelsea (lagi).

Jika benar, maka MU tidak perlu khawatir menghadapi Benfica dan Basel yang pernah memberi mimpi buruk pada lima tahun lalu. Lagipula MU saat ini berada di trek yang benar, permainan yang atraktif dibarengi dengan hasil positif menjadi jaminan MU tak akan kembali tunduk di hadapan Benfica dan Basel.

Komentar