Filipe Oliviera, Antagonis di Laga Indonesia Melawan Timor-Leste

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Filipe Oliviera, Antagonis di Laga Indonesia Melawan Timor-Leste

Tim nasional Indonesia berhasil meraih kemenangan keduanya di SEA Games 2017 Malaysia. Menghadapi Timor-Leste di Stadion Selayang, Selangor, Minggu (20/08), Indonesia menang dengan skor tipis 1-0 melalui gol yang diciptakan oleh Marinus Maryanto Wanewar pada menit ke-21, setelah memanfaatkan umpan silang Septian David Maulana.

Kemenangan tersebut berhasil mengantar Indonesia untuk sementara menduduki puncak klasemen Grup B dengan tujuh poin. Selain itu, laga tersebut juga berlangsung keras, bahkan di penghujung babak kedua, para pemain dari dua kesebelasan terlibat kericuhan di dalam lapangan. Kericuhan tersebut bermula setelah pelanggaran keras yang dilakukan oleh pemain Timor-Leste kepada Evan Dimas, yang mencoba merangsek ke area pertahanan mereka.

Tak terima rekan setimnya mendapat perlakuan seperti itu, para pemain Indonesia kemudian tersulut emosinya. Selain adu mulut, saling dorong antar pemain pun terjadi dalam kericuhan tersebut. Dua pemain Indonesia, tampak tumbang karena tindakan represif dari pemain Timor-Leste.

Pertama adalah Septian David Maulana, yang terjatuh setelah mendapat hantaman keras pemain Timor-Leste, Filipe Oliveira, yang tiba-tiba saja mendorong kepala bagian belakang Septian hingga akhirnya ia tersungkur jatuh. Selain itu, Evan Dimas yang sempat dilanggar G. Moreira kembali terjatuh setelah mendapat dorongan dari Filipe saat sedang beradu mulut dengan Moreira.

Setelah kejadian tersebut, wasit kemudian menghukum dua pemain Indonesia, Evan Diman dan Marinus Wanewar dengan kartu kuning. Menjadi kerugian bagi skuat asuhan Luis Milla karena kartu kuning yang diberikan wasit kepada Evan membuat Milla tidak bisa memainkan pemain asal Bhayangkara FC itu di laga melawan Vietnam karena akumulasi kartu kuning.

Sementara, satu kartu merah diberikan kepada Filipe Oliviera yang dianggap melakukan tindakan terlalu represif kepada Septian. Namun, sosok Filipe dalam laga tersebut tampaknya memang sangat mendapat sorotan karena permainannya yang dianggap terlalu kasar. Dalam menjaga area pertahanannya, Filipe kerap melakukan aksi yang berlebihan.

Pada babak pertama, saat ia mencoba untuk menghentikan pergerakan Febri Hariyadi, Filipe memilih untuk membuang bola yang sempat terlepas dari kaki Febri. Namun tidak hanya membuang bola, terlihat Filipe juga mengangkat kakinya terlalu tinggi. Beruntung Febri berhasil menghindar dari tendangan kung-fu Filipe.

Selain itu, satu momentum lainnya adalah saat Filipe menghalang-halangi pergerakan Kurniawan Kartika Ajie saat akan akan menendang bola. Tampak, Filipe terus menutupi pergerakan Kurniawan yang akan melakukan tendangan jauh. Beruntung wasit segera meniup peluitnya hingga akhirnya Filipe pun menarik diri dan membiarkan penjaga gawang asal kesebelasan Persiba Balikpapan itu untuk melakukan tendangan.

Permainan Filipe kemudian mendapat banyak kecaman dari para suporter Indonesia. Di media sosial, banyak pendukung Indonesia yang ‘mengutuk’ permainan pemain nomor punggung empat. Bahkan, penyerang Bali United, Irfan Bachdim, turut mengomentari gaya bermain Fiipe melalui akun Twitter pribadinya.

Dalam cuitan tersebut, Bachdim menulis bahwa Filipe tidak seharusnya mendapat izin bermain dalam laga tersebut. Di akhir cuitan tersebut, mantan penggawa Persema Malang itu menyematkan kata “memalukan” yang dibuat dengan huruf capital.

“Timor Leste number 4 should not even be allowed to play football! DISGRACE!!” tulis Bachdim.

Komentar