Sebelas Pemain Lokal Terbaik Sepanjang Paruh Musim Liga 1

Analisis

by redaksi

Sebelas Pemain Lokal Terbaik Sepanjang Paruh Musim Liga 1

Sebelas pemain telah terpilih menjadi “Best XI Paruh Musim”, akan tetapi sangat disayangkan karena hanya ada empat pemain lokal yang berhasil masuk. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi para pemain lokal untuk meningkatkan penampilan mereka untuk bisa bersaing dengan para pemain asing yang bermain di Liga 1.

Untuk itu, dengan mengesampingkan para pemain asing, kami memilih sebelas pemain lokal terbaik pada putaran pertama ini. Kesebelas pemain ini adalah pemain yang memiliki paspor Republik Indonesia.

Penjaga Gawang: Andritany Ardhiansyah (Persija Jakarta)

Sama seperti susunan sebelas pemain terbaik, di posisi penjaga gawang masih ada nama Andritany Ardhiansyah. Pemain Persija Jakarta ini pantas dipilh menjadi penjaga gawang terbaik di putaran pertama ini. Penyelamatan-penyelamatan luar biasa dilakukan olehnya.

Selama putaran pertama ini, ia melakuka total 59 penyelamatan dari 17 pertandingan yang telah ia mainkan. Total penyelamatan ini menobatkannya menjadi penjaga gawang dengan penyelamatan terbanyak dan Persija menjadi kesebelasan dengan kebobolan paling sedikit di putaran pertama ini dengan sembilan gol.

Andritany mengungguli para pesaingnya seperti Choirul Huda dengan 58 penyelamatan, serta Muhammad Ridho dan Kurnia Meiga yang sama-sama melakukan 48 kali penyelamatan.

Pemain Belakang: Maman Abdurahman (Persija Jakarta), Hamka Hamzah (PSM Makassar), Rezaldi Hehanusa (Persija Jakarta), I Made Andhika Pradana (Bali United)

Maman Abdurahman dan Hamka Hamzah menjadi duet bek tengah lokal pilihan kami. Walaupun kedua pemain ini sudah cukup berumur, tapi kemampuan mereka selama putaran pertama ini lebih baik daripada para pemain muda yang berposisi sama dengan mereka.

Maman bermain baik selama putaran pertama ini. Total rataan aksi bertahan pemain berusia 35 tahun ini adalah 2,4 tekel sukses, 6 intesep, dan menang 1,1 duel udara. Ia pun mencetak salah satu asis untuk gol Persija.

Sedangkan rata-rata statistik aksi bertahan Hamka adalah memenangi 2,2 duel udara, 1 tekel sukses, dan 6,5 intersep dalam 14 pertandingannya. Ketidakhadirannya di akhir putaran pertama menyebabkan PSM gagal untuk terus bertahan di posisi tiga besar dan harus berada di peringkat kelima pada paruh musim.

Untuk mengisi posisi kedua bek sayap, ada nama Rezaldi Hehanusa (kiri) dan I Made Andhika Pradana (kanan). Rezaldi menjadi pemain penting di sisi kiri pertahanan Persija. Kemampuannya untuk membantu serangan dan fokus bertahan sangat luar biasa. Sembilan kali bermain, ia mempersebahkan dua asis. Catatan statistik Rezaldi antara lain adalah 74% akurasi operan, 56% tekel sukses, dan 70% dribel sukses. Ketika ia tidak bermain, tercatat ada lima gol yang berawal dari arah serangan sebelah kiri pertahanan Persija.

I Made Andhika Pradana sama halnya dengan Rezaldi, ia aktif ketika bertahan dan menyerang. Dari 14 kali penampilannya , tercatat ia berhasil melakukan mencatatkan 76% operan sukses. Rata-rata 4,4 tekel sukses dan 3,7 intersep per pertandingan juga berhasil ia catatkan selama berseragam Bali United di paruh pertama ini.

Pemain Tengah: Emanuel Wanggai (Persipura Jayapura), Slamet Nurcahyo (Madura United), Adam Alis (Arema FC)

Di posisi gelandang bertahan, ada nama Emanuel Wanggai. Pemain berpengalaman ini kembali bangkit dari cedera lama yang sempat ia derita. Ia menjadi sosok penting di lini bertahan, yang membuatnya menjadi penyeimbang ketika bertahan dan menyerang. Untuk aksi bertahan, ia mencatatkan rata-rata 3 tekel sukses , 2,2 intersep, dan 2,5 sapuan bola. Ketika menyerang, keunggulan seorang Wanggai adalah ketepatan dalam memberikan operan. Tercatat, sebanyak 80% operannya adalah operan yang tepat sasaran.

Slamet Nurcahyo menjadi pemain kunci di lini tengah Madura United. Pemain berusia 34 tahun ini telah mencetak satu gol dan delapan asis untuk Madura. Selain itu, dari rataan statistik setiap pertandingannya, Slamet tercatat melakukan dua umpan kunci, dua umpan terobosan, 2,3 aksi melewati lawan, dan 1,5 tendangan ke arah gawang. Penampilan terbaiknya adalah ketika memberikan empat asis dalam satu pertandingan saat Madura menghajar Semen Padang dengan skor 6-0.

Adam Alis menjadi pemain yang tampil baik dan menjadi pemain kunci Arema selama putaran pertama ini. Walaupun belum ada gol yang tercipta dari kaki pemain berusia 24 tahun ini, ia memberikan pengaruhnya melalui dua buah asis. Pemain ini sangat aktif ketika bertahan dan menyerang. Tercatat rataa-rata 3,9 tekel sukses, 4 intersep, 1,7 duel udara, empat umpan silang, 2,8 umpan terobosan, dan dua kali melewati lawan bisa ia catatkan di setiap pertandingan. Ini membuat Adam menjadi pemian tersibuk di lini tengah Arema.

Pemain Depan: Prisca Womsiwor (Persipura Jayapura), Risky Pora (Barito Putera), Lerby Aliandry (Borneo FC)

Prisca Womsiwor menjadi pemian muda yang paling diandalkan oleh pelatih Persipura. Tak pernah absen di 17 laga Persipura merupakan bukti bahwa pemain bertubuh kecil ini menjadi pemian penting. Lima gol dan dua asis sudah ia ciptakan untuk Persipura Jayapura. Secara rata-rata, ia mencatatkan 77% operan sukses dan 55% perebutan bola. Permainannya membantu Persipura bertengger di posisi tiga di tabel klasemen dan menjadi calon kuat untuk menjadi juara di akhir Liga 1.

Risky Pora menjadi pemain kunci Barito Putera. Walaupun belum bisa membawa Barito ke papan atas, tecatat ia sudah mencetak enam gol dan lima asis dari 15 pertandingan yang telah ia mainkan. Sejatinya, posisi Risky Pora adalah bek sayap, tapi di Barito ia berperan menjadi seorang penyerang sayap dan terbukti ia berhasil menjadi pemain kunci di Barito selama putaran pertama ini.

Salah satu penyerang lokal yang berhasil menjadi pesaing penyerang-penyerang asing untuk gelar pencetak gol terbanyak adalah Lerby Eliandry. Sembilan gol dan dua asis yang ia ciptakan mejadikannya pemain lokal teratas di perburuan pencetak gol. Selain itu, ia pun melakukan total tendangan sebanyak 28 kali. Ketajamannya di lini depan seringkali membuatnya menjadi sasaran pemain bertahan lawan, total ia sudah 10 kali dilanggar, itu membuktikan jika Lerby menjadi pemain yang berbahaya.

Susunan pemain lokal dan pelatih terbaik Liga 1 Indonesia paruh musim. Ada Pemain jagoan kalian?

A post shared by PanditFootball.com (@panditfootball) on

(RH)

Komentar