Valero Akan Menjadi Nyawa Permainan Inter Asuhan Spalletti

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Valero Akan Menjadi Nyawa Permainan Inter Asuhan Spalletti

Di Spanyol, Borja Valero adalah pesepakbola yang terlupakan. Tapi tidak dengan di Italia. Walau sudah berusia 32 tahun, ia masih laku di bursa transfer musim panas ini. Kesebelasan yang merekrutnya pun memiliki sejarah besar di Serie-A dan Eropa, yaitu Internazionale Milan.

Valero dibeli dengan harga sekitar 5,5 juta euro dari Fiorentina. Harga yang cukup lumrah bagi pemain seusianya, meskipun begitu ia masih memiliki kualitas mumpuni. Soal asumsi itu, Luciano Spalletti, pelatih Inter, menegaskannya. Valero pun pernah masuk ke dalam radar transfer Spalletti ketika masih melatih AS Roma.

Menurut Spalletti, Valero bisa jadi jenderal lapangan tengah. Dengan usianya yang sudah memasuki usia senja untuk pesepakbola, Valero diharapkan Spalletti untuk membimbing para pemain muda agar bisa mengeluarkan potensi terbaiknya.

"Dia [Valero] bisa menjadi pemimpin dengan cara yang lain dan kami membutuhkan pria seperti itu. Saya ingin beberapa pemain menyukainya karena sulit mendapatkan hasil yang hanya fokus kepada pemain yang baru berusia 22 atau 23 tahun. Karakternya sangat penting di dalam sepakbola dan kami harus segera menunjukkan identitas kami. Inter harus memiliki identitas yang jelas," ujar Spalletti seperti yang dikutip dari Goal Internasional.

Perkataan itu menunjukkan bahwa Spalletti ingin langsung menerapkan filosofi permainannya dengan Valero sebagai pemimpin di lapangan tengah Inter. Filosofi dan karakter permainan Spalletti memang terpusat di lini tengah. Di area itulah ia selalu menempatkan seorang gelandang yang bisa mengatur tempo permainan kesebelasannya. Gelandang itu harus memiliki penguasaan bola yang baik serta umpan pendek atau panjang seakurat mungkin.

Tengok saja setiap kesebelasan yang dibesut Spalletti. Namanya mulai melambung ketika menukangi Udinese. Di sana ia mempercayakan tugas itu kepada David Pizarro. Pizarro pun kemudian menjadi pemain yang paling diingankan Spalletti saat ia menukangi kesebelasan tersebut pada 2005 sampai 2009. Begitu pun dengan ketergantungan Spalletti kepada Roman Shirokov ketika membesut Zenit St. Petersburg.

Dan ketika kembali ke Roma, Spalletti menyerahkan tugas tersebut kepada Miralem Pjanic dan Kevin Strootman (setelah Pjanic pindah). Kemudian di Inter saat ini, Spalletti menjatuhkan pilihannya kepada Valero. Pilihannya itu sangat tepat karena Valero gelandang yang kumplet untuk dijadikan playmaker. Ia mampu memainkan tempo atas kemahirannya menahan bola. Ditambah dengan akurasi umpannya yang akurat.

Musim lalu, presentase akurasi operan Valero mencapai hampir 90%. Ia sanggup melepaskan dua umpan kunci per laga dan menyumbangkan 10 asis dari 31 pertandingannya di Serie-A. Kelebihan lainnya, Valero bisa dimainkan sebagai gelandang serang maupun gelandang tengah di antara poros ganda. Ia berperan sebagai deep-lying playmaker ketika ditempatkan di salah satu posisi poros ganda.

Posisinya itu dilengkapi dengan kemampuannya dalam melepaskan umpan-umpan jarak jauh. Valero menjadi salah satu andalan Fiorentina dalam melakukan umpan jauh. Ia sanggup melepaskan 3,2 umpan jauh di setiap pertandingannya. Dan kemampuan Valero dalam melepaskan umpan jauh itu sudah terbukti selama mengikuti pra-musim bersama Inter. Valero menjadi ketergantungan Inter ketika melepaskan umpan jauh ke depan, baik ke arah tengah maupun sayap.

Inter pun beruntung masih diperkuat Citadin Eder, Ivan Perisic dan Mauro Icardi yang berkecepatan tinggi untuk mengejar umpan-umpan panjang dari Valero. Maka dari itu serangan balik Inter terlihat sangat berbahaya selama pra-musim 2017/2018. Posisi Valero di lima pertandingan terakhir Inter pun ditempatkan sebagai salah satu gelandang poros ganda, seperti yang dilakukan Spalletti kepada Pizarro, Pjanic dan Strootman.

"Dari saat pertama saya tiba, saya diberi tahu dengan jelas peran saya di Inter dan saya berusaha melakukan yang terbaik. Kami bekerja dengan baik, bahkan jika kita tidak punya banyak waktu untuk berkonsentrasi kepada konsep permainan selama sesi latihan setiap hari," kata Valero seperti dikutip dari Football-Italia.

Tapi gelandang tipikal-tipikal seperti itu membutuhkan duet yang memiliki tenaga ekstra untuk mencari bola. Dan Valero beruntung karena saat ini ia memiliki duet seenerjik Roberto Gagliardini atau Geoffrey Kondogbia. Kedua pemain itu memiliki kecermatan dalam membaca permainan lini tengah lawan.

Gagliardini menempati peringkat lima di Inter dalam melakukan intersepsi selama musim lalu. Ia berhasil melakukan 1,7 intersepsi perlaga, ditambah 2,4 tekel bersih perlaga yang merupakan angka terbanyak keempat pada Serie-A 2016/2017. Padahal Gagliardini baru setengah musim membela Inter sejak Januari 2017. Sementara Kondogbia merupakan tekel terbanyak kedua di Inter selama Serie-A 2016/2017. Untuk intersepsi, Kondogbia berada di bawah Gagliardini dengan 1,5 intersepsi per laga.

Valero membutuhkan rekan yang bisa merebut bola dengan tekel atau intersepsi karena ia sendiri tidak terlalu baik soal perebutan bola. Musim laluValero menempati peringkat 11 di Fiorentina dalam soal melakukan tekel bersih. Ia cuma berhasil melakukan 1,1 tekel bersih di setiap laganya. Tapi Valero memiliki Matias Vecino dan Milan Badelj yang melakukan lebih dari 1,8 tekel bersih di setiap pertandingannya.

Dengan memiliki duet gelandang ball-winner yang baik, ketika kehilangan bola ia bisa cepat mendapatkannya kembali untuk membangun serangan. Di sisi lain, sebetulnya Inter sudah memiliki gelandang bertipikal seperti Valero, yaitu Marcelo Brozovic. Tapi Brozovic diposisikan lebih ke depan lagi sebagai gelandang serang oleh Spalletti, menjadi kompetitor untuk Joao Mario. Walau begitu, Valero juga cukup sering bermain sebagai gelandang serang di Fiorentina.

Oleh karenanya, pembelian Valero merupakan pembelian penting bagi Inter meski mereka tak banyak belanja pada musim panas ini. Kehadiran gelandang asal Spanyol tersebut bisa memaksimalkan potensi-potensi pemain Inter yang banyak mendatangkan pemain baru pada awal musim 2016/2017. Valero bisa memaksimalkan strategi yang dipersiapkan Spalletti pada musim depan. Ia bisa menjadi nyawa permainan Inter lewat visi bermainnya, termasuk umpan panjang yang menjadi spesialisasinya.

Sementara itu, Fiorentina juga akan sangat kehilangan Valero. Karena pemain yang pernah memperkuat Villarreal itu adalah pusat serangan Fiorentina dalam lima musim terakhir. Dan jika ada yang meragukan Spalletti dalam perekrutan Valero, maka itu adalah kesalahan besar. Sebab Spalletti selalu tahu pemain yang dibutuhkan untuk menentukan karakter dan filosofi permainan kesebelasannya.

Sumber lain: Whoscored.

Komentar