Menanti Pengaruh Michael Carrick di Usia 36 Tahun

Taktik

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Menanti Pengaruh Michael Carrick di Usia 36 Tahun

Menjadi pemain yang paling senior di Manchester United, Michael Carrick mendapatkan jabatan kapten kesebelasan untuk musim 2017/2018. Jabatan kapten ini ia dapatkan setelah Wayne Rooney, kapten United sebelumnya, pindah ke Everton.

Carrick yang berulang tahun ke-36 hari ini adalah pemain yang paling tua di kesebelasan asuhan José Mourinho tersebut. Selain itu, ia juga menjadi pemain yang saat ini paling lama berkarier untuk United.

Sejak ia bergabung dari Tottenham Hotspur pada 2006, Carrick sudah menjuarai lima gelar Liga Primer Inggris, satu Piala FA, dan satu Liga Champions UEFA untuk kesebelasan asal Manchester tersebut. Tapi sebenarnya pemilihan Carrick sebagai kapten bisa jadi bukan hanya karena usia dan alasan-alasan lainnya yang tertulis di atas.

“Rasanya luar biasa. Adalah sebuah kehormatan besar untuk mengapteni kesebelasan hebat. Jelas ini adalah tahun ke-12-ku, aku datang ketika berusia 25 tahun, dan aku tidak pernah mengira aku akan di sini selama ini dan mendapatkan banyak [gelar],” kata Carrick kepada MUTV setelah ia diumumkan sebagai kapten.

Sebagai gelandang bertahan, Carrick bukanlah tipikal gelandang bertahan seperti N’Golo Kante, Blaise Matuidi, Casemiro, atau Fabinho, Nemanja Matic, dan Eric Dier. Tiga nama terakhir adalah nama-nama yang digosipkan pindah ke United, yang mungkin akan membuat sang kapten tidak sering bermain.

Namun, tanpa kehadiran gelandang bertahan baru juga sepertinya Carrick tidak akan sering bermain. Setidaknya itu yang ada di pikiran para pendukung “Setan Merah”.

Semakin tua, tetap konsisten

Tidak seperti gelandang-gelandang bertahan yang disebutkan di atas, Carrick bukan tipikal gelandang bertahan yang cepat dan mengandalkan fisik. Jika Carrick bermain, sepakbola terasa seperti dalam gerak lambat.

Tempo lambat permainan ini seolah menjadi hal negatif, tapi tidak demikian pada kenyataannya. Dengan tempo lambat tersebut, Carrick justru bisa menunjukkan permainannya yang maksimal.

Melihat Carrick di lima musim terakhir, yaitu dari musim terakhirnya Sir Alex Ferguson, David Moyes, caretaker Ryan Giggs, Louis van Gaal, sampai Mourinho, bisa dibilang gelandang asal Inggris ini mengalami musim yang naik-turun.

Di musim 2012/2013, Carrick adalah pemain utama di bawah Sir Alex. Ia bermain dalam 36 pertandingan Liga Primer Inggris. Sementara di musim 2016/2017, ia hanya bermain 23 kali.

Mourinho sendiri sempat mengadakan pertemuan rahasia dengan Ferguson untuk membahas mengenai bagaimana caranya agar ia bisa memaksimalkan Carrick di United. Ia ingin menjadikan Carrick sebagai bagian dari rencana jangka panjangnya.

Menurut Ferguson, Carrick memiliki pengambilan posisi yang sempurna, sehingga kemampuannya membaca permainan adalah kekuatan utamanya. Dalam lima musim terakhir, ia selalu bisa mencatatkan angka intersep yang konsisten.

“Jika permainan terlalu cepat, jangan terbawa, pengambilan posisi adalah kuncinya. Tutup sudut [operan] karena jika kamu menekan pemain yang menguasai bola, kamu akan menciptakan ruang di belakangmu, dan mereka bisa mengoper ke ruang tersebut,” kata Carrick memberikan tips soal pengambilan posisi, seperti yang dikutip dari FourFourTwo.

“Tekan lawan untuk memainkan bola ke arah yang kamu inginkan dengan sedikit menjauhkan diri dari pemain yang kamu jaga dan coba pancing agar mereka mengoper ke celah di mana kamu bisa memotong operan itu.”

Jika kita melihat Carrick secara cermat, kita bisa sering mendapati Carrick sering menengok ke kanan, kiri, depan, dan belakang setiap saat untuk mengetahui posisinya dan rekan-rekannya di atas lapangan.

“Jika kamu terus melihat ke samping, kamu tidak akan tahu ada apa di depan. Pasang sudut badanmu sehingga kamu berada pada posisi bisa membaca arah bola dan melihat pemain lainnya,” kata Carrick.

Kekuatan lainnya dari Carrick adalah kemampuan operannya. Dalam lima musim terakhir ia selalu bisa menjaga akurasi operannya di angka 85-90%. Bukan hanya itu, lebih dari 80% dari operan-operan akuratnya adalah operan ke arah depan.

“Operan pendek ke arah depan lebih baik daripada operan panjang ke arah depan yang tidak tepat sasaran. Ada saatnya memainkan operan sangat pendek untuk memperlambat tempo,” lanjutnya.

Salah satu kelemahan Carrick, selain usianya, adalah ia yang mudah dikalahkan oleh lawan-lawan yang bermain lebih mengandalkan fisik. Kecerdasannya memang beberapa kali bisa membuatnya unggul dari satu pemain yang mengandalkan fisik dan kecepatan, meskipun harus berhadapan satu lawan satu.

“Hindari terpancing bergerak ke sayap dan meninggalkan ruang di tengah. Ini akan membuat bek tengah berada di bawah tekanan. Biarkan mereka berada di sayap tapi coba untuk men-delay permainan sehingga rekan-rekanmu bisa turun membantu,” kata Carrick.

Tidak seperti berhadapan dengan satu pemain yang kuat dan cepat, ketika Carrick menghadapi lebih dari satu lawan seperti itu, ia biasanya kewalahan.Tidak ada yang bisa diperbaiki dari kelemahannya ini. Pemain yang sudah mendapatkan laga testimonial ini tidak akan bertambah kuat atau bertambah cepat.

Tapi ia tentunya tetap bisa diandalkan menjadi pemain pelindung bagi rekan-rekannya, terutama di lini belakang.

Di usianya yang sudah 36 tahun, kita mungkin tidak akan sering melihat kapten Manchester United ini bermain dengan ban kapten di lengannya sejak awal pertandingan. Tapi itu tidak mengurangi pengaruhnya terhadap skuat “Setan Merah”.

“Aku akan coba memimpin anak-anak dan menjaga mereka, memandu mereka. Ini adalah kenikmatan yang nyata,” kata Carrick. “Aku akan menjadi diriku sendiri. Kamu tidak bisa berubah. Aku akan berkata ketika aku butuh untuk berkata. Aku akan mencoba memimpin dengan memberikan contoh ketika aku bisa.”

Sebagai pemain yang paling berpengalaman dan konsisten, Carrick memiliki pengaruhnya di dalam dan terutama di luar lapangan. Untuk kesebelasan sebesar United, Mourinho pasti berharap jika usia Carrick yang menginjak 36 tahun hanyalah sekadar angka-angka. Selamat ulang tahun, kapten Manchester United.

Komentar