Sport Club Rio Grande, Cita Rasa Jerman di Sepakbola Brasil

Cerita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sport Club Rio Grande, Cita Rasa Jerman di Sepakbola Brasil

Jerman memang dilukai oleh Brasil dalam ajang Piala Dunia 2002 setelah mereka kalah oleh Brasil di partai final. Namun, mereka juga harus berbangga, karena setidaknya mereka menjadi salah satu negara yang sudah memberikan pengaruh besar dalam perkembangan sepakbola Brasil.

Sejarah memang menceritakan bahwa sepakbola pertama kali dikenal di Brasil berkat jasa dari seorang pemuda asal Inggris, Charles Miller, yang membawa banyak bola dari kampung halamannya, Southampton ke daerah Sao Paulo. Dari Sao Paulo, permainan sepakbola yang pada saat itu juga bersaing dengan kriket, pada akhirnya menyebar ke seantero Brasil. Oleh karena itu, tak bisa dimungkiri bahwa Inggris adalah negara yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan sepakbola di tanah Brasil.

Namun, sejarah juga menceritakan bahwa pengaruh sepakbola di Brasil tidak hanya didatangkan oleh Inggris saja. Ada negara lain yang juga berkontribusi dalam sejarah perkembangan sepakbola Brasil, yaitu Jerman. Bahkan, Jerman memberikan sebuah sumbangsih sekaligus warisan tertinggi untuk sepakbola Brasil yang masih bertahan sampai saat ini, yaitu sebuah kesebelasan sepakbola bernama Sport Club Rio Grande, kesebelasan yang sekarang berkompetisi di Campeonato Gaucho, kompetisi lokal daerah Rio Grande.

***

Kondisi Brasil pada masa jelang memasuki abad ke-19 penuh dengan pembangunan di sana-sini. Industri berkembang biak di mana-mana, hampir di seluruh daerah Brasil. Oleh karena itu, jamak ditemui orang-orang Eropa di Brasil pada masa itu. Kebanyakan dari mereka bekerja di perusahaan-perusahaan, dan rata-rata dari mereka terpusat di wilayah pelabuhan.

Daerah Rio Grande, salah satu kota yang berada di negara bagian Rio Grande do Sul, wilayah paling selatan dari Brasil, adalah salah satu kota yang pada masa-masa tersebut ramai oleh hiruk pikuk dunia industri. Wilayahnya yang memang dekat dengan laut dan punya pelabuhan sendiri memungkinkan orang-orang Eropa, yang pada masa tersebut juga banyak bermigrasi ke wilayah selatan Brasil, bermukim di daerah ini.

Tercatat menurut Guy Burton, orang yang berfokus menulis sejarah soal Sport Club Rio Grande, saat itu ada tiga warga negara Eropa yang bermukim di Rio Grande. Mereka berasal dari Inggris, Jerman, dan Portugal.

Dari ketiga negara tersebut, yang cukup dominan di daerah Rio Grande adalah negara Inggris dan Jerman. Selain warga Inggris, Warga-warga Jerman pun cukup banyak yang bermigrasi ke wilayah selatan Brasil kala itu, tepatnya ke Santa Catarina dan Rio Grande do Sul. Penyebaran warga-warga Eropa ke wilayah selatan ini tak lepas dari perintah dari Dom Pedro I, raja Brasil saat itu yang menginginkan keamanan lebih terjamin di daerah selatan Brasil.

Alhasil, percampuran pun terjadi dengan cukup kentara di Rio Grande do Sul. Dari segi literatur, cukup banyak tulisan berbahasa Inggris dan Jerman (dominan Jerman) yang lahir di sana. Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa Inggris dan Jerman pun banyak dipergunakan di sana, berpadu dengan bahasa Portugal yang merupakan bahasa resmi Brasil saat itu (sampai sekarang) dan juga banyak dipergunakan oleh orang Portugal yang ada di sana.

Pengaruh dari Jerman dan Inggris ini, juga dirasakan betul dalam perkembangan sepakbola di Brasil.

Charles Miller memang berjasa dalam mengenalkan sepakbola kepada Brasil. Kaum buruh pun berjasa dalam memainkannya dan menyebarkannya ke seantero Brasil. Tapi, orang Jerman bernama Johannes Christian Moritz Minnemann juga berjasa dalam membuat sepakbola mampu dimainkan secara lebih kolektif. Pria kelahiran Hamburg, 17 Juli 1875 ini membentuk sebuah kesebelasan sepakbola bernama Sport Rio Grande, bersama dengan orang Inggris dan Portugal yang ada di sana.

Pada 19 Juli 1900, ketika itu, bertempat di Germania Club, sebuah tempat di mana orang-orang Jerman biasa berkumpul di Brasil, pembicaraan tentang pembentukan Sport Club Rio Grande ini mulai mengemuka, dan pada akhirnya terealisasi. Uniknya, karena Minnemann tidak bisa berbahasa Portugal, maka bahasa Jerman pun dipakai di dalam dokumen-dokumen pembentukan klub Sport Rio Club Grande ini.

Sayangnya, sampai sekarang kesebelasan ini terhitung jarang berkompetisi di kompetisi level tertinggi Brasil. Sport Club Rio Grande pun menjadi tidak terlalu dikenal, sampai pada akhirnya koran lokal Rio Grande do Sul, Jornal do Brasil, mengangkat profil dari Sport Club Rio Grande, membuka mata masyarakat bahwa di ujung selatan Brasil ada kesebelasan pertama Brasil yang berdiri, bukan Vasco da Gama, Bahia Cub Vitoria, ataupun CR Flamengo.

***

Negara Jerman terkenal akan kekuatan mental yang mereka miliki. Mereka juga dikenal liat dan telat panas, sehingga mendapatkan julukan sebagai Der Panzer. Namun, hal-hal inilah yang membuat mereka kerap jadi kandidat juara dalam setiap turnamen. Minimal babak semi-final adalah babak yang akan mereka capai dalam sebuah ajang multinasional, mungkin terkecuali Piala Eropa 2000 dan 2004. Ketahanan dan juga kekuatan mental ini juga yang tertular kepada Sport Rio Club Grande.

Kesebelasan ini memang sudah ditinggalkan oleh Minnemann, sang pendiri, pada 1906, yang memilih untuk pulang kampung ke Jerman. Setelah kepulangan Minnemann, juga seiring berjalannya waktu, pengaruh Jerman dan Inggris perlahan memudar di kesebelasan ini. Tapi, warisan dari sang pendiri yang merupakan orang kebangsaan Jerman masih tampak, terutama dari segi mental dan ketahanan mereka sebagai kesebelasan.

Sempat mengalami masa-masa sulit, terutama seusai Perang DUnia II, Sport Club Rio Grande mampu kembali bangkit dan tetap eksis di Campeonato Gaucho. Walau sulit menembus kompetisi level tertinggi di Brasil, setidaknya ciri khas Jerman dari Sport Rio Club Grande tetap terlihat, dari bagaimana cara mereka bertahan di sepakbola Brasil, sampai akhirnya mendapatkan pengakuan sebagai kesebelasan pertama di Brasil.

foto: minube.sg

Komentar