Samsul Arif dan Pelanggaran Saat Sepak Mula

Berita

by redaksi

Samsul Arif dan Pelanggaran Saat Sepak Mula

Ada hal menarik yang terjadi saat pertandingan antara Persela Lamongan melawan Bhayangkara FC di Stadion Surajaya, Senin (17/07/17) malam. Hal ini melibatkan Samsul Arif, pemain Persela Lamongan.

Kejadian ini terjadi tepat ketika sepak mula dimulai. Ketika itu, wasit yang memimpin pertandingan, Thoriq M. Alkatiri, memberikan pelanggaran untuk Persela dan menghadiahi tembakan tidak langsung untuk Bhayangkara. Apa pasal? Ia menilai bahwa Samsul Arif melakukan sepak mula tidak sebagaimana mestinya, sehingga Bhayangkara dihadiahi tembakan tidak langsung.

Di awal laga, Samsul Arif melakukan sepak mula sendirian di tengah-tengah lingkaran, tanpa dampingan dari pemain lain. Ia pun menyentuh bola sendiri, kemudian menyentuh bola lagi untuk kemudian diumpankan kepada rekan satu timnya di lapangan. Wasit langsung meniup peluit dan memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada para pemain Bhayangkara FC.

Sontak kejadian ini pun menimbulkan pertanyaan, apakah yang dilakukan oleh wasit Thariq M. Alkatiri ini sudah tepat?

Mengacu pada regulasi

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita mengacu kepada regulasi Liga 1 2017. Di dalam regulasi, dibahas soal regulasi teknis yang menyebutkan teknis pertandingan dan permainan yang dipakai dalam ajang Liga 1 2017. Pada bab III pasal 16 yang membahas soal regulasi teknis pertandingan, disebutkan bahwa seluruh pertandingan Liga 1 2017 mengacu kepada Laws of the Game yang disusun oleh FIFA dan IFAB.

Dari Laws of the Game sendiri, bisa kita temui di Law 8, yang membahas perihal The Start and Restart of Play, butir pertama. Di dalamnya dijelaskan tentang prosedur pelaksanaan sepak mula, serta syarat-syarat apa yang harus dipenuhi agar sepak mula sebuah pertandingan menjadi terlaksana.

Berikut adalah prosedur pelaksanaan sebuah sepak mula, sesuai dengan Law 8 tersebut:

1. Tim yang memenangkan coin toss berhak menentukan posisi gawang mereka di babak pertama
2. Tim yang kalah coin toss, sebagai gantinya, berhak melakukan sepak mula di babak pertama
3. Tim yang memenangkan coin toss baru akan melakukan sepak mula pada babak kedua
4. Tim yang kalah coin toss akan berganti gawang dengan tim yang menang coin toss
5. Jika satu tim berhasil mencetak gol, maka tim yang kebobolan harus melakukan sepak mula

Sedangkan berikut adalah syarat yang harus dipenuhi saat sepak mula, sesuai dengan Law 8 tersebut:

1. Semua pemain harus berada di area permainan mereka masing-masing
2. Lawan yang tidak mengambil sepak mula harus berjarak setidaknya 9,15 meter dari bola, sebelum bola ditendang oleh tim yang mengambil sepak mula
3. Bola harus berada di titik putih di tengah sebelum sepak mula dilaksanakan
4. Sepak mula bisa dilakukan bila wasit sudah memberikan tanda
5. Bola berada di dalam posisi hidup jika ia sudah ditendang dan bergerak setelah sepak mula dilaksanakan
6. Gol bisa dicetak langsung setelah sepak mula dilaksanakan

Butir-butir di atas adalah butir mengenai prosedur dan syarat terlaksananya sepak mula berdasarkan Laws of the Game FIFA, Law 8 tentang The Start and Restart of Play. Lalu, adakah juga butir yang membahas hukuman jika sepak mula tidak dilaksanakan sesuai prosedur? Hal itu juga dijabarkan dalam Law 8 tersebut.

Di bawah butir-butir yang membahas prosedur dan prasyarat, dijelaskan pula tentang sanksi dan hukuman yang didapat jika sepak mula tidak dilaksanakan dengan benar. Dalam butir-butir di bawah prosedur dan prasyarat tersebut, disebutkan bahwa sebuah tim akan dianggap melakukan pelanggaran ketika pemain pertama yang mengambil sepak mula kembali menyentuh bola sebelum bola menyentuh pemain lain. Inilah kenapa sepak mula kerap dilakukan oleh dua pemain, atau bola kerap dialirkan ke belakang oleh pemain yang mengambil sepak mula.

Selain itu, jika ada butir dan syarat di atas yang tidak terpenuhi, maka sepak mula harus diulang kembali, menunggu butir dan syarat di atas terpenuhi. Itulah yang dijabarkan dalam Law 8 soal sepak mula.

Apakah keputusan Thariq di sini benar?

Meninjau kembali keputusan Thariq yang memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada Bhayangkara FC, maka keputusan itu tepat, karena Thariq berpedoman kepada regulasi Liga 1 2017, yang juga berpedoman kepada Laws of the Game FIFA. Ia melihat Samsul Arif, pemain yang melakukan sepak mula, menyentuh bola dua kali sehingga memberikan pelanggaran bagi Persela.

Ini tentunya adalah sebuah hal baik melihat wasit Indonesia tidak lagi menyepelekan regulasi Liga 1 2017 dan juga Laws of the Game. Di sisi lain, ini juga bisa menjadi pembelajaran dari pemain agar melek regulasi dan peraturan supaya kelak di lapangan tidak melakukan kesalahan yang sama.

(wil/sf)

Komentar